Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah merilis Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, sebuah regulasi yang mengatur alokasi waktu mata pelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau bentuk lain yang sederajat, khususnya untuk kelas V. Peraturan ini membawa perubahan signifikan dalam distribusi jam pelajaran, dengan asumsi satu tahun pelajaran terdiri dari 36 minggu dan satu Jam Pelajaran (JP) setara dengan 35 menit. Ini semacam update gede-gedean biar pendidikan makin cakep.
Fokus utama dari permendikdasmen ini adalah merombak tabel alokasi waktu, memisahkan secara jelas antara alokasi intrakurikuler dan kokurikuler, serta memperkenalkan mata pelajaran pilihan yang relevan dengan perkembangan zaman. Total JP per tahun menjadi acuan utama untuk memastikan ketercapaian kompetensi siswa.
Berikut adalah rincian penting dari tabel alokasi waktu mata pelajaran tersebut:
Mata Pelajaran Wajib: Fondasi Pendidikan Karakter dan Ilmu Pengetahuan
Setiap mata pelajaran wajib dirancang untuk memberikan dasar pengetahuan dan membentuk karakter siswa secara komprehensif. Total JP mata pelajaran wajib adalah 1.368 JP per tahun.
-
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Mata pelajaran ini, yang meliputi Pendidikan Agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Khonghucu, memiliki alokasi 108 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, dengan total 144 JP per tahun. Penting dicatat bahwa mata pelajaran ini disesuaikan dengan agama yang dianut oleh masing-masing peserta didik, memastikan relevansi dan kedalaman pemahaman.
-
Pendidikan Pancasila: Sebagai pilar utama ideologi bangsa, Pendidikan Pancasila dialokasikan 144 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, dengan total 180 JP per tahun. Ini krusial banget buat ngebentuk jiwa nasionalisme anak-anak.
-
Bahasa Indonesia: Mata pelajaran kunci ini mendapat alokasi paling tinggi di antara mata pelajaran wajib lainnya, yaitu 216 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, total 252 JP per tahun. Ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat kemampuan berbahasa dan literasi peserta didik.
-
Matematika: Mata pelajaran ini memiliki alokasi 180 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, dengan total 216 JP per tahun. Penekanan pada Matematika bertujuan untuk membangun logika berpikir dan kemampuan pemecahan masalah.
-
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS): Gabungan dua disiplin ilmu ini dialokasikan 180 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, dengan total 216 JP per tahun. Pendekatan terpadu ini diharapkan mampu memberikan pemahaman holistik tentang lingkungan sekitar.
-
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK): Untuk memastikan kesehatan dan kebugaran peserta didik, PJOK mendapatkan alokasi 108 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, total 144 JP per tahun. Ini penting banget biar anak-anak enggak cuma pinter, tapi juga sehat jiwa raga.
-
Seni dan Budaya: Mata pelajaran ini mencakup Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan Seni Tari. Dengan alokasi 108 JP intrakurikuler dan 36 JP kokurikuler, total 144 JP per tahun, satuan pendidikan wajib menyediakan minimal satu jenis seni, dan peserta didik memilih salah satu. Ini membuka ruang bagi pengembangan kreativitas dan apresiasi seni.
-
Bahasa Inggris: Mata pelajaran ini memiliki alokasi 72 JP intrakurikuler tanpa alokasi kokurikuler, total 72 JP per tahun. Kehadiran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib menunjukkan pentingnya penguasaan bahasa internasional sejak dini.
Mata Pelajaran Pilihan: Inovasi dan Penyesuaian Lokal
Permendikdasmen ini memperkenalkan dua mata pelajaran pilihan yang memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan potensi siswa.
-
Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI): Ini adalah salah satu terobosan paling menarik. Mata pelajaran ini dialokasikan 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan. Pengenalan konsep koding dan AI sejak dini diharapkan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan digital yang relevan di era booming teknologi informasi. Ini keren banget sih, biar anak-anak melek teknologi dari kecil.
-
Muatan Lokal: Mata pelajaran ini juga memiliki alokasi paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun. Muatan lokal memungkinkan satuan pendidikan untuk mengajarkan materi yang relevan dengan konteks daerah masing-masing, seperti budaya lokal, keterampilan tradisional, atau pengetahuan khas daerah. Ini penting buat ngangkat kearifan lokal.
Total Jam Pelajaran Keseluruhan
Dengan adanya mata pelajaran pilihan dan muatan lokal, total JP per tahun menjadi lebih fleksibel:
-
Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mata Pelajaran Pilihan/Muatan Lokal: 1.188 JP intrakurikuler, 252 JP kokurikuler, total 1.440 JP per tahun.
-
Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mata Pelajaran Pilihan + Muatan Lokal: 1.260 JP intrakurikuler, 252 JP kokurikuler, total 1.512 JP per tahun.
Regulasi ini menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia, dengan penekanan pada pengembangan karakter, penguasaan ilmu pengetahuan, dan adaptasi terhadap kemajuan teknologi. Implementasi permendikdasmen ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Sumber: Permendikdasmen No 13 tahun 2025