Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Susahnya Online via Ponsel di Negeri Seribu Pagoda

Posted on December 22, 2012

Jalan Tol di Myanmar (kris/detikinet)

Myanmar – Biarpun sudah membuka roaming internasional, mencari koneksi data via ponsel di Myanmar ternyata tidak gampang — kecuali Anda rela membeli SIM Card lokal seharga Rp 2 juta!

Yangon dan Naypyidaw (juga disebut dengan Nay Pyi Taw) adalah dua kota besar di Myanmar yang juga akan menggelar SEA Games 2013. Dalam perjalanan panjang di antara dua kota itu pula tak ada sinyal dari provider telekomunikasi selular Indonesia yang saya gunakan, kendati pun laman provider itu menyebutkan Myanmar sebagai salah satu negara yang menjadi rekanannya.

Berkesempatan menyambangi Myanmar pada awal pekan ini — atas undangan Fortune PR guna menyaksikan dari dekat persiapan negara tersebut menjadi tuan rumah SEA Games 2013 — saya seperti biasanya terlebih dulu mencari tahu sejumlah informasi mengenai negara yang dituju. Karena berkaitan dengan pekerjaan, salah satu hal yang saya cari di situs pencari Google pun adalah urusan telekomunikasi dan SIM Card.

Mengingat Myanmar adalah salah satu negara yang dinilai “tertutup” maka saya cukup lega mendapati bahwa medio pertengahan tahun ini ada sebuah artikel lokal yang menyebut bahwa negara itu mulai membuka diri dalam hal telekomunikasi dan internet.

Kelegaan bertambah ketika melihat bahwa provider SIM Card yang saya gunakan di Indonesia ternyata menyertakan Myanmar sebagai salah satu rekannya. Toh, sejauh ini provider yang saya gunakan memang selalu tetap bisa digunakan di luar negeri — meskipun terkadang sebatas 2G.

Maka ketika baru mendarat di Yangon hari Senin (17/12/2012) lalu, saya pun masih tenang-tenang saja ketika mendapati ponsel saya tak juga bisa mengunci layanan provider setempat yang disebutkan menjadi rekanan provider saya. Ah biasalah, butuh waktu saja, begitu pikir saya ketika itu.

Dengan jadwal yang cukup padat, segera setelah tiba di Yangon saya dan lima rekan yang sama-sama berangkat dari Jakarta pun langsung bergerak menuju Naypyidaw, ibukota Myanmar sejak 2005, dengan menggunakan jalan darat. Jarak yang kami tempuh kurang lebih sekitar 400 km.

Di beberapa kilometer awal perjalanan, bukan cuma saya yang rupanya terus-menerus mengecek sinyal ponsel kami yang masih tersemat SIM Card dari Indonesia. Keempat rekan saya — tiga menggunakan provider GSM yang sama dengan saya dan satu menggunakan provider GSM lain — pun ternyata melakukan hal serupa.

Hasilnya? Sama-sama “Emergency Calls Only” alias tak bisa digunakan karena tidak mendapat jaringan.

Berusaha menerima keadaan, dengan situasi dan kondisi Myanmar yang tentu saja kami ketahui berbeda dengan di Indonesia, kami pun satu per satu mulai memencet tombol flight mode atau sekalian mematikan ponsel kami demi menghemat baterai.

Akan tetapi, secepat itu pula kami memencet tombol lain jika di tengah perjalanan menemui rest area yang ternyata menyediakan WiFi gratis. Maklum, kami datang juga karena urusan pekerjaan.

“Kecekatan” kami itu tatkala mendapati adanya spot WiFi ternyata membuat tour guide kami yang orang lokal, Zaw Jar, sampai kebingungan — meski belakangan paham dan mulai cengar-cengir jika melihat kejadian serupa.

Bagusnya, sepanjang perjalanan selama sekitar 5,5 jam itu pula, dari Yangon sampai Naypyidaw via “jalan tol”, yang meskipun berlajur amat lebar, cenderung lurus, dan cukup mulus, tetapi banyak tidak disertai lampu penerangan jalan, kami jadi lebih banyak ngobrol dan bersenda gurau alih-alih sibuk dengan ponsel kami sendiri. Yah, hitung-hitung jadi lebih mengakrabkan diri.

Lantas, kenapa tidak membeli SIM Card lokal saja, lalu berlangganan koneksi data di daerah setempat?

Myanmar – berjulukan Negeri Seribu Pagoda, seperti halnya Thailand – faktanya belum menjadi negara yang “haus koneksi internet”. S

ebuah artikel di Wikipedia yang mengutip Myanmar Post and Telecommunications (MPT), menyebut bahwa tahun 2010 pengguna internet negara itu bahkan belum mencapai 1% dari penduduknya dan baru mulai menggeliat di tahun 2012 ini seiring dengan “sinyal keterbukaan” di Myanmar — maka mobile internet pun bukan menjadi hal yang mudah didapat, katakanlah, seperti di Jakarta.

Pertama-tama, untuk sebuah SIM Card seperti yang lazim digunakan di Jakarta dan menyediakan koneksi data internet, kita mesti menyiapkan paspor dan tebusan sekitar 200 ribu Kyat — mata uang Myanmar. Berapa jika dirupiahkan? Sekitar Rp 2,2 juta!

Ada pula jenis SIM Card lain yang jauh lebih murah dengan banderol harga sekitar 15 ribu-20 ribu Kyat (Rp 169-225 ribu). Yang menjadi masalah, SIM Card jenis ini tak bisa dipergunakan untuk koneksi data dan juga tidak bisa diisi ulang jika nominal yang disediakan sudah habis.

SIM Card dan SEA Games

Harga SIM Card di Myanmar memang masih terbilang tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tetapi dengan adanya SEA Games akan dilangsungkan tahun depan, pemerintah Myanmar kini sudah berencana menjual SIM Card murah seharga sekitar 15 dolar AS (sekitar Rp 144 ribu) dengan kemampuan yang lebih oke dan dapat diisi ulang, yang mana sebelumnya cuma bisa didapat dengan harga 10 kali lipat.

Namun demikian, SIM Card itu kabarnya cuma akan bisa dibeli oleh orang asing yang datang ke Myanmar saja alias bukan untuk penduduk lokal. Artinya, atlet, ofisial, dan media peliput asing akan mendapat kemudahan yang belum bisa dinikmati warga lokal.

Secara bertahap, setelah SEA Games 2013, Pemerintah setempat juga disebutkan bakal berusaha menyediakan SIM Card murah secara luas, seiring dengan masuknya sejumlah investor asing belakangan ini. Usaha itu juga tidak lepas dari adanya ASEAN Summit pada tahun 2014 di Myanmar dan kemudian Pemilu 2015 di negara tersebut.

Maka, bukan tak mungkin jika suatu waktu kami berkesempatan datang lagi ke Myanmar dan kembali bertemu Zaw Jar, pria yang mengaku bernama Inggris ‘Lucky Star’ itu nantinya sudah akan lebih sering terpaku dengan ponselnya, sebagaimana kami dalam perjalanan kali ini. Boleh jadi saat itu giliran kami yang akan mengulum senyum atau malah tertawa kecil.

Sumber: detikINET

Terbaru

  • Apa Itu Battle Emote Jefri Nichol dan Om Telolet Om di MLBB? Ini Penjelasannya
  • Apa itu Game Luna Mobile dan Bagaimana Cara Menangnya?
  • Apa Itu Kompensasi Sistem Trail Mobile Legends? Ini Penjelasan dan Cara Klaim Hadiahnya
  • Apa Itu Update Google Pixel 2 Desember 2025? Ini Penjelasannya!
  • Ini Cara Reset Desil di Aplikasi Cek Bansos Biar Valid (Update Januari 2026)
  • Apa Itu EZNET Wireless dan Fiber Optic? Ini Perbedaan dan Pengertian Lengkapnya
  • Pengertian Rework Magic Wheel dan Rank Mythic Eternal: Apa itu Perubahan Sistem Baru Mobile Legends?
  • Apa Itu Diamond Combo? Pengertian Game Puzzle Viral yang Katanya Bisa Hasilkan Cuan
  • Apa Itu Showbox? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya di Android
  • Cara Mengatasi Fitur Monet Facebook Pro Tiba-tiba Hilang
  • Google Bikin Kejutan! Pixel 10 Diskon Gila-gilaan di YouTube Premium
  • Apa Itu Google CC? Ini Pengertian Agen Produktivitas AI Eksperimental Terbaru
  • Apa Itu Ultras Seblak di eSport? Pengertian dan Fenomena Baru Suporter eSport
  • Android 16: Animasi Folder Baru yang Mengubah Cara Kita Berinteraksi!
  • Android 16: Notifikasi Lokasi ‘Blue Dot’ – Fitur Baru yang Perlu Kalian Ketahui!
  • Apa Itu Risiko Auto Click di Event Spongebob Mobile Legends? Ini Penjelasannya
  • Apa Itu Fitur Eksperimental Windows? Ini Pengertian dan Cara Menonaktifkannya
  • Apa Itu Android 16 Beta 1? Ini Pengertian dan Fitur Terbarunya
  • Belum Tahu? Ini Trik Supaya Bisa Dapat Skin Patrick Mobile Legends dengan Harga Murah
  • Pixel Desember 2025: Update Besar Siap Meluncur, Apa yang Baru?
  • Apa Itu HYFE XL Prioritas? Ini Pengertian, FUP, dan Realita Kecepatannya
  • Pengertian Render dan Convert: Apa Bedanya dalam Video Editing?
  • Cara Mengatasi Aplikasi Office yang Terus Muncul dan Menerapkan Perubahan Pengaturan Privasi
  • Pixel Launcher Mendapatkan Sentuhan Google Search Baru!
  • Penyebab Aplikasi Wondr BNI Tidak Bisa Dibuka
  • Kode 0425 Daerah Mana? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa Itu SSS CapCut? Pengertian Downloader Video Tanpa Watermark yang Wajib Kalian Tahu
  • Apa Itu Paket GamesMAX Telkomsel? Ini Pengertian dan Fungsinya Bagi Gamers
  • Apa Itu Menu Plus di Google Search? Ini Pengertian dan Fungsinya
  • Apa Itu Lepas Kolpri? Ini Pengertian dan Fenomenanya di Dunia Gaming
  • Apa Itu AI Kill Switch di Firefox? Ini Pengertian dan Detail Fitur Terbarunya
  • Apa Itu Platform Modular Intel Alder Lake N (N100)? Ini Pengertian dan Spesifikasinya
  • Apa Itu Armbian Imager? Pengertian Utilitas Flashing Resmi untuk Perangkat ARM Kalian
  • Apa Itu OpenShot 3.4? Pengertian dan Fitur LUT Terbaru untuk Grading Warna
  • Flatpak 1.16.2: Sandbox Baru untuk GPU Intel Xe dan VA-API
  • Apa itu RunPod? Ini Pengertian dan Tutorial Cara Deploy Pod Pertamamu
  • Apa Itu Migrasi Pod di RunPod? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Loading Model AI Lama? Coba Fitur Cached Models RunPod Ini, Hemat Waktu & Biaya!
  • Replicate Diakuisisi Cloudflare? Tenang, Ini Justru Kabar Baik Buat Developer AI
  • Apa Itu Nemotron-3 Nano? Pengertian Model Bahasa Ringkas dan Hasil Uji Cobanya
  • Apa Itu Serangan Siber Infrastruktur Kritikal? Belajar dari Kasus Peretasan Air Bersih Denmark
  • Apa Itu Error Update MSMQ di Windows 10? Ini Penjelasan Lengkap dan Solusinya
  • Apa Itu “I Am Not a Robot – reCAPTCHA Verification ID: 2165”? Ini Pengertian dan Bahayanya
  • Apa Itu Serangan Clop Ransomware pada CentreStack? Ini Pengertian dan Dampaknya
  • Apa Itu E-Note? Pengertian Platform Kripto yang Baru Saja Disita FBI
Beli Morning Star Kursi Gaming/Kantor disini: https://s.shopee.co.id/805iTUOPRV
Beli Pemotong Rumput dengan Baterai IRONHOOF 588V Mesin Potong Rumput 88V disini https://s.shopee.co.id/70DBGTHtuJ

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme