Pagi ini saya membaca laman Facebook milik KH Arifin Junaidi, anggota Dewan Syuro PKB yang memposting sebuah foto menarik seputar kegiatan terbaru beliau, yaitu Buka bersama Anggota Tim 5 dan Tim 9 PBNU tahun 1998 yang berhasil menelurkan sejumlah dokumen-dokumen penting pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
[caption id="attachment_10433" align="aligncenter" width="397"]

Tim 5 dan Tim 9 PBNU Tahun 1998 Berbuka Puasa Bersama[/caption]
KH Arifin Junaidi menulis:
BERKAH RAMADLAN: Tim 5 dan Tim 9 PBNU, yang dibentuk PBNU pada tahun 1998 untuk menjembatani keinginan warga NU mendirikan partai politik - akhirnya melahirkan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), setelah lama tak bertemu, baik secara fisik maupun ide, akhirnya bertemu kembali dalam acara buka bersama, di RM Lorojonggrang Menteng Jakarta, tadi malam. Hadir (ki-ka) HA. Muhaimin Iskandar (anggota Tim 9, kini Menankertrans), HM. Nashihin Hasan (anggota Tim 9, Konsultan Community Development), KH. Ma'ruf Amin (Ketua Tim 5, kini Wantimpres), H. Lukman H. Saifuddin (anggota Tim 9, kini Wakil Ketua MPRRI dari PPP), Ir. H. Mustofa Zuhad (anggota Tim 5, kini Komisaris BRI), H. Ahmad Bagja (anggota Tim 5, kini di ICIS), KH. Fahri Thaha Ma'ruf, Lc (angota Tim 9, pengasuh PP Al Ma'ruf Cibubur) dan saya (Ketua Tim 9, kini pengasuh PP Al Ittihad Poncol Salatiga). Yang sudah menyatakan hadir, tapi terlambat hadir Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj, MA (anggota Tim 5, kini Ketua Umum PBNU), H. Muhyidin Arubusman (anggota Tim 9, kini Ketua LP PBNU), dan Drs. H. Abdul Aziz, MA (anggota Tim 9, KPU Pusat 2007-2012). Sedangkan Drs. H. Andi Muawiyah Ramly (anggota Tim 9, kini Sekretaris Dewan Syura DPP PKB) berhalangan karena sedang melaksanakan ibadah umrah, dan Drs. H. Amin Said Husni (anggota Tim 9, kini Bupati Bondowoso) karena ada acara lain di Bondowoso. Acara buka bersama tersebut cukup menarik, karena undangan yang saya sebar via sms hanya dua hari sebelum hari H ternyata memperoleh sambutan positif dari 'mantan' anggota kedua tim tersebut, meski sudah 'berserakan' di mana2 termasuk 'aspirasi politik'-nya.
Sejak awal tim tersebut cukup unik. Meski melahirkan 5 dokumen historis; Kronologi Deklarasi, Naskah Deklarasi, Mabda' Siyasiy, Hubungan PKB dengan NU dan AD/ART (termasuk lambang partai) yang menjadi 'ruh' PKB, tapi tak semua anggota tim masuk partai yang dilahirkannya. Dari Tim 5 hanya KH. Ma'ruf Amin yang masuk PKB, yakni sebagai Ketua Dewan Syura DPP, dan dari Tim 9 hanya HA. Muhaimin Iskandar (sebagai Sekjen) dan H. Amin Said Husni (Wakil Sekjen) yang masuk PKB. Yang lain memilih di luar, termasuk H. Lukman H. Saifuddin yang tetap di PPP.
Karenanya, sangat mengharukan acara 'temu kangen' tadi malam, meski anggota tim kini berada di partai lain tapi tetap concern untuk mewujudkan pemikiran2 yang tertuang dalam 5 dokumen dan berharap PKB tidak 'hilang ditelan jaman' seperti hasil survai akhir2 ini. Untuk itu 'mantan' angota tim sepakat untuk melakukan diagnosa terhadap PKB sekarang, apakah perlu 'rawat inap' atau cukup 'rawat jalan'.
Tampaknya badai elit yang melanda PKB tahun 2008-2009 yang memukul habis partai ini, keterseokannya berpolitik sampai tahun ini membuat para pelaku sejarah pembentukan PKB, stakeholder NU yang masih peduli penciptaan politik yang bersih dan simpatisan PKB yang resah terombang-ambing sekian lama oleh para elit sudah memuncak. Jika terus tidak terbendung arus konsolidasi semacam ini bisa membuat PKB setidaknya seperti tahun 2004. Tinggal eksponen Cak Choirul Anam di PKNU dan Mbak Yenny Wahid di PKBIB (partai PKBN+PPIB) yang harus memikirkan ulang ego mereka, PKNU sudah 2 kali gagal masuk parlemen, dan PKBIB belum begitu terdengar gaungnya dibanding Nasdem.