Menristekdikti: PMII Harus Bergerak di Kampus Umum
Ekstremisme Islam yang masuk di kampus-kampus, khususnya kampus umum di Indonesia, dinilai meresahkan beberapa pihak. Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, M Natsir, mengajak kepada ribuan kader PMII untuk mengkampanyekan nilai-nilai Islam Ahlussunah wal Jamaah di kampus-kampus di Indonesia.
"Saya sangat mendukung upaya kaderisasi PMII untuk mentransformasikan nilai-nilai Aswaja di semua kampus, terutama kampus umum," ujar Menristek Dikti M Natsir dalam sambutannya di halaman parkir Utara PWNU Jawa Timur, Surabaya, Kamis (16/4) malam.
Menurut M Natsir, paham radikalisme Islam yang masuk ke kampus-kampus tidak hanya menyelewengkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, tetapi juga mengancam ideologi negara yang menjunjung tinggi keberagaman.
"Ajaran radikalisasi agama juga mengancam ideologi Pancasila yang dijunjung tinggi oleh Bangsa Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PMII, Aminuddin Maruf menegaskan bahwa ke depan PB PMII akan menjadikan kampus-kampus umum sebagai lahan kaderisasi.
"Kalau selama ini PMII identik dengan kampus-kampus agama dan pesantren. Kita ke depan akan lebih memfokuskan kaderisasi kita untuk menyebarkan Islam Ahlussunah wal Jamaah di beberapa kampus umum," ujarnya.
Pada kegiatan bertema “Malam Refleksi Harlah PMII dan Panggung Seni” ini hadir pula Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Ketua PWNU Jawa Timur KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah.
Grup musik Ki Ageng Ganjur pimpinan Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Al-Zastrouw Ngatawi turut memeriahkan acara rangkaian Harlah PMII ke-55 itu. Juga budayawan Sujiwo Tejo dan pembacaan puisi oleh KH D Zawawi Imron, serta penampilan tari Gandrung Banyuwangi.
Sumber: NU Online