Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Pesantren Sebagai Potensi Besar bagi Rahmat Semesta

Posted on July 19, 2011

Pancor, NTB,  NU Online. Halaqah pimpinan pondok pesantren yang merupakan acara penunjang di Mufakat ke 4 di Pancor berlangsung malam tadi di hotel Lombok Plaza Mataram. Halaqoh dihadiri 120 pimpinan pondok pesantren dan juga dihadiri unsur kementerian agama pusat, wilayah dan daerah serta undangan dari organisasi dan pakar bidang pendidikan Islam.

Halaqah dibuka oleh Dirjen Pendis Kemenag RI Dr H Mohammad Ali. Dalam sambutannya, Mohammad Ali mengatakan ”Pesantren adalah potensi besar. Pesantren sub kultur masyarakat Indonesia sebagai basis penyemaian nilai-nilai spiritual dan etika moral masyarakat Indonesia. Karena pesantren sejatinya adalah sebagai wadahtaffaqahu fiddin dan pengembangan potensi santri dalam berbagai bidang,” katanya. 

Oleh karenanya ketika ada stigma negative terhadap pondok pesantren yang radikal itu tidak bisa dibenarkan karena berbeda dengan kondisi dan realitas pesantren pada umumnya. Radikalisme, anarkisme tak mendapatkan tempat dalam ajaran Islam. Islam menolak secara tegas radikalisme, apapun bentuk dan motifnya. Karena Islam memiliki misi profetik rahmatan lil alamim, kesejahteraan bagi semesta.

Halaqah pimpinan pondok pesantren berusaha merespon atas perkembangannya isu-isu radikalisme, gerakan Islam transnasional dewasa ini. Momentum ini sekaligus media revitalisasi dan pembongkaran atas basis khittah pesantren sebagai institusi yang menghormati perbedaan, pluralitas dan multikultur. Isu-isu itu kini semakin nyata dihadapi kalangan pesantren.

Halaqah yang mengusung tema “Pesantren dan Penguatan Pemahaman Keislaman Rahmatan lil Alamin” menjadi ajang tukar gagasan dan sharing pimpinan pondok pesantren. Halaqah ini difokuskan pada dua kelompok atau bidang komisi. Pertama,Pesantren dan tantangan gerakan radikalisme keagamaan.  Kedua, Penguatan tradisi akademik kitab kuning di pesantren. Kedua komisi ini menjadi ajang bertukar ide dan mencari gagasan segar bagaimana para kiai memberikan pandangan atas berbagai hal yang muncul belakangan. Khazanah pemikiran Islam yang terbentang luas dari tradisi pengajaran pesantren yang tertuang dalam kitab kuning menjadi maraji para kiai.

Dalam momentum tersebut khususnya berkait dengan penguatan tradisi kitab kuning Mohammad Ali juga menyinggung, “kitab kuning adalah trade mark pondok pesantren. Sebagai turats khazanah tradisi ulama salafus sholeh dalam rangka al mukhafadlatu ala qadimis sholeh wal akhdu bil jadidil ashlah”. Menurut Ali Wal Akhdu bil jadidil alshlah ini adalah pandangan visioner kedepan dalam rangka mengadopsi pemikiran baru yang visible, konstruktif bagi khazanah Islam”.

Halaqah yang berakhir jam 24.00 Wita ini ditutup dengan menghasilkan beberapa catatan penting. Secara umum dapat diringkaskan disini bahwa  pondok pesantren memiliki misi profetis untuk menyebarkan Islam rahmatan lil alamin bagi rahmat semesta.  Revitalisasi dan kontekstualisasi kitab kuning diarahkan pada pemahaman yang memiliki orientasi dan visi bagi kemajuan peradaban Islam. Munculnya  radikalisme dalam berbagai bentuk ditolak dan ditentang oleh Islam karena berlawanan misi profetik Islam yang rahmatan lilalamin.

Terbaru

  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Inilah Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker
  • Inilah Susunan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara
  • FAKTA: Soeharto Masih Komandan PETA Saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
  • Materi Tes CPNS 2025: Fungsi dan Wewenang DPR/DPD
  • Cara Menjadi Siswa Eligible Daftar SNBP 2026 Terbaru!
  • Pendaftaran PPG Guru Tertentu 2025 Diperpanjang, Ini Syarat dan Caranya!
  • Struktur Kurikulum Kelas 2 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 1 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum PAUD & TK Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Butuh Beasiswa? Ini Beasiswa Alternatif KIP Kuliah Tahun 2025 untuk Jenjang S1
  • Butuh Bantuan SPP? Ini 5 Beasiswa SMA/SMK 2025 Yang Bisa Kamu Coba
  • Apa itu Beasiswa Mutual+ 2025, Syarat, Ketentuan dan Cara Daftarnya
  • Ini Jadwal Resmi Olimpiade Madrasah Indonesia OMI 2025
  • Reportase Kelas: AI dalam Pelayanan Medis Masa Depan
  • IPDN Gelar Seleksi Kompetensi Dasar 2025, Ini Aturannya
  • Ferry Irwandi Bahas Apa itu Friction Shifting Theory?
  • Cara Blokir Game Albion Online Menggunakan Mikrotik
  • EMPAT Cara Mempercepat Loading Website
  • 7 Kesalahan Umum Saat Koding Python bagi Pemula
  • Cara Memanfaatkan Port USB di Router Kalian Biar Tidak Sia-sia
  • Cara Terbaru Membuat Live USB 2025 Anti Gagal
  • Cara Memaksimalkan Penggunan HP Samsung Galaxy Fold 7
  • RUMOR: Google Pixel 10 Bakal Fokus ke eSIM, Bye-Bye Kartu SIM Fisik?
  • Runtuhnya Konstantinopel Bikin Indonesia Terjajah? BENARKAH!?
  • BARU TAHU! Kentang Ternyata Berevolusi dari Tomat Liar
  • Apa itu NISAR, Kolaborasi Pemantau Bumi dari Amerika-India, Indonesia Ngapain?
  • Apple Gelontorkan Rp1.500 Triliun, Perluas Jejak di Amerika Serikat
  • Microsoft Tembus Valuasi USD 4 Triliun, Disokong Moncernya Bisnis AI
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Inilah Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme