Jakarta – Serangan brutal militer Israel ke jalur Gaza membuat prihatin organisasi sayap kemahasiswaan Partai Kebangkitan Bangsa, Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba). Untuk menyikapi hal ini, ratusan anggota Gemasaba menggelar aksi solidaritas di depan kantor perwakilan PBB dan di depan kantor kedutaan besar Amerika di Jakarta.
Dalam aksinya, massa melakukan tindakan unik dengan cara tidur di tengah jalan raya di depan kedubes Amerika sebagai wujud keprihatinan atas mandulnya peran PBB menciptakan perdamaian dunia khususnya di Palestina.
Ketua Umum Gemasaba, Ghozali Munir mengecam keras aksi brutal Israel yang sudah berlangsung beberapa hari ini. Menurutnya, Dewan Keamanan PBB sudah gagal menciptakan perdamaian dunia. “DK kemanan PBB sudah gagal menciptakan rasa aman di Palestina, harus ada ketegasan dari PBB untuk melindungi hak-hak muslim Palestina dan menciptakan rasa aman di sana,” tegas Ghozali.
Menurut Ghozali, tindakan militer Israel merupakan serangan yang sangat kejam dan mencederai rasa kemanusiaan. Karena itu, setiap manusia harus menentang keras kesewenang-wenangan Israel ini tanpa melihat faktor agama, suku, maupun bangsa.
“Krisis Palestina yang tak kunjung selesai ini adalah tragedi kemanusiaan dunia yang harus dikutuk oleh setiap orang yang merasa bahwa dirinya adalah manusia, kita tidak bisa membayangkan bagaimana mungkin di zaman modern ini masih ada kekerasan dan penjajahan fisik terhadap bangsa lain di dunia” papar Ghozali
Sementara itu ketua dewan Pembina Gemasaba, Marwan Jafar, berharap pemerintah bisa menggunakan perannya secara maksimal di forum PBB untuk membela hak-hak bangsa palestina.
Menurut Marwan, krisis Palestina harus diselesaikan dengan diplomasi tingkat tinggi dengan melibatkan PBB dan OKI sebagai penengahnya. Dalam pandangannya, kedua belah pihak baik Hammas maupun Israel harus segera menghentikan serangannya karena yang menjadi korban adalah warga sipil.
“Gencatan senjata harus dilakukan karena pertempuran yang tidak seimbang ini akan banyak memakan korban dan menyengsarakan rakyat sipil terutama bangsa Palestina,” imbuh Marwan.
Serangan udara Israel telah membombardir berbagai tempat strategis di Jalur Gaza dalam empat hari terakhir dan telah mengakibatkan 40 orang meninggal dari pihak Palestina dan ratusan lainnya luka-luka. Israel pun juga telah menutup akses di tiga pintu masuk Gaza pada hari Jumat dan juga Israel telah menempatkan sekitar 75.000 tentara cadangan di tengah spekulasi akan adanya pertempuran darat. Sumber: DPP PKB
