Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Halal bi Halal PBNU 20 September

Posted on September 23, 2011

Jakarta, NU Online
Selepas Isya, Selasa, 20 September kemarin, tak biasanya area pegadaian Kramat Raya, Jakarta Pusat terlihat semarak. Di kiri kanan jalan, tampak umbul-umbul dan bendera hijau, berlambang bola dunia yang dilingkari tali dalam ikatan longgar, diterangi sembilan bintang.

Kemudian ratusan orang berbondong-bondong menuju aula Langen Palikrama. Muncul KH Sahal Mahfudh, KH Said Aqil Siroj, KH Tolchah Hasan, KH Malik Madany, KH Masdar F Masudi, H Slamet Effendi Yusuf, segenap pengurus PBNU. Hadir Mahfud MD, Taufik Kemas, sejumlah duta besar negara sahabat dan tamu undangan lain. Hadir pula warga NU dari berbagai daerah, beragam profesi. Rata-rata mereka berpakaian batik dan berpeci hitam. Ada pula yang bersarung dan berbaju koko. Mereka menghadiri halal bihalal warga NU 1432 H.  
Kedatangan mereka disambut dua sosok separuh baya berpakaian serba hitam. Uniknya, rambut kedua orang itu gondrong sebahu, bergelombang berwarna hitam kemeraahan. Ketika ada kiai muncul, bergegas merundukan badan, kemudian menjabat telapak tangannya seraya menciumnya. Dan jika ada peserta yang menyapanya, akan tersungging juga selarik senyum. Keduanya merupakan pasukan inti dari Pagar Nusa. Pagar NU. Pagar kiai.

Sambil menunggu acara dimulai, peserta menikmati makan malam yang terhidang. Terciptalah kerumunan-kerumunan kecil, saling bertanya kabar, obrolan ringan, diselingi tawa renyah yang mengembang. KH Sahal Mahfudh, KH Said Aqil Siroj, KH Malik Madany, Mahfud MD,  dan Taufik Kiemas duduk dalam satu meja. Ny Nurhayati Said Aqil, Khofifah Indar Parawansa, dan anggota Muslimat juga duduk dalam satu meja dengan akrab. Meja-meja yang lain juga tak kalah akrabnya.

Jarum jam mendekati angka 8. Acara pun dimulai dengan pembacaan ayat suci al-Quran dengan merdu. Kemudian sang qori memimpin pembacaan solawat Badar, solawat kebangsaan NU. Solawat ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh KH Ali Mansur, Jember.  Ia merupakan salah seorang cucu dari kiai KH Muhammad Sidiq. Konon solawat untuk para sahabat Nabi yang gugur di lembah Badar ini digunakan warga NU untuk menandingi Genjer-genjer di tahun 60-an.

Kemudian hadirin diperkenankan berdiri untuk menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam setiap acara NU, buah karya WR Supratman ini tak pernah absen.

KH Said Aqil Siroj yang mengenakan batik ungu, berpidato tentang fitrah bangsa Indonesia yang majemuk, pentingnya saling memaafkan, tentang NU itu tawazun, tasamuh, dan i’tidal. Ia juga menekankan bahwa halal bi halal adalah Islam yang menyapa tradisi, karena Islam tanpa tradisi akan kering dan hampa.

Acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa dari Rais Aam, KH MA Sahal Mahfudh. Segenap peserta, mengangkat kedua telapak tangan, dengan muka tertunduk, hanyut dalam lantunan suaranya yang dalam dan berat.

Ritual terakhir adalah saling berjabat tangan. Segenap warga NU saling bermaaf-maafan. Yang muda meminta maaf kepada yang tua, yang tua melapangkan dadanya. KH. Sahal Mahfudh duduk di kursi menjadi medan magnet utama. Kang Said, mencium tangannya, disusul KH. Malik Madany, rektor UI, ketua mahkamah konstitusi, ketua MPR RI. Mereka sangat menghormati kiai sepuh asal Kajen ini. Disusul kemudian Segenap warga NU beriringan. Mereka bermaaf-maafan, menyingkirkan kerikil-kerikil tajam yang tanpa diduga pernah tercipta.

Menjelang berpisah juga masih tercipta obrolan-obrolan yang hangat dan santai.

Terbaru

  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Membeli Diamond Mobile Legends Menggunakan Pulsa Telkomsel
  • Tutorial Menggunakan Aplikasi Dana: Cara Top Up Dana dengan Mudah, Cepat, dan Murah untuk Pemula
  • Website Konverter YouTube ke MP3 Terbaik 2025
  • Cara Mengatasi Otorisasi Kadaluarsa Higgs Domino Tanpa Login Facebook
  • Tips Main E-Football 2024: Strategi Pemilihan Tim dan Pemain Terbaik
  • DramaQ: Situs Nonton Drakor Sub Indo Terbaru dan Lengkap
  • IGLookup: Cara Download APK dan Informasi Lengkap
  • Cara Daftar DrakorID? Apakah DrakorID Streaming Penipu/Ilegal?
  • Cara Login, Register, dan Transfer Data MyKONAMI
  • Website PT Melia Sehat Sejahtera Apakah Penipuan?
  • Alternatif APK Bling2: Alternatif Stylish untuk Ekspresi Diri
  • Contoh Bio IG Keren
  • Apa Arti Best Combo? Definisi dan Contoh Penggunaannya
  • Rakettv 2: Live Streaming Bola & Olahraga Lengkap Gratis (APK & Blog)
  • Apa itu Website SugarDaddy.com? Hati-hati Ilegal!
  • Apa Itu Pekerjaan Clipper Tiktok?
  • Mengenal Situs tiktoklikesgenerator.com
  • Apa itu Ovil App Studio?
  • jimpl.com: Alat Online Gratis untuk Melihat Metadata dan Data EXIF Foto
  • Kenapa Chromebook Tak Populer di Indonesia?
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme