Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Shalawat Habib Syech untuk Negeri Damai

Posted on May 31, 2011

Magelang, NU Online
Ketika syair “Sholatun bi salamil mubin” didendangkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, sekitar 20 ribur orang lebih serentak mengikuti alunan syairnya. Halaman Masjid Agung, Alun-alun Kota Magelang menjadi lautan manusia yang berbaju putih, Sabtu (28/5).

Habib Syeh mengangkat tangannya, tanpa dikomando para Syechkres (pecinta shalawat Habib Syech) dan para jamaah majelis ta’alim Magelang Bershalawat menirukan syairnya, “Sholatun bi salamil mubini linuqhotit ta’yii ni ya ghoroomii. Nabiyyuna kaana ashlattak wiini min ahdi kun fayakuunu yaa ghoroomii.”

Yang maknanya kurang lebihnya begini, “Shalawat serta salam kupersembahkan kepadamu wahai kekasihku. Sebagai bukti keteguhanku, wahai Nabi Muhammad SAW (kekasihku).”

Seraya melantunkan syair itu, bendera warna-warna dikibarkan. Bendera yang dikibarkan para jamaah antara lain bendera merah putih, NU, Syechkres, OI (orang Indonesia), Muhammadiyah, kelompok pengajian, bendera bertuliskan Allah dan Muhammad. Merah, biru, putih, kuning, ungu bendera yang mereka kibarkan tak menjadi sebuah perbedaan. Semua larut dalam kebersamaan, satu hati mendendangkan syair-syair kecintaan dan kerinduan umat manusia kepada Rasulullah.

Sepanjang acara, bendera-bendera itu tak pernah berhenti, terus bergerak dikibarkan seperti menjadi sebuah semangat untuk mencintai Rasulullah, Indonesia dan sesama manusia. Anak-anak, remaja dan orang tua mendendangkan shalawat untuk keselamatan dunia dan akhirat. Sesuai dengan tema malam itu yakni, Magelang Bershalawat Doa untuk Kedamaian dan Keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Disela-sela bershalawat Habib Syech juga memberikan uraian hikmah. Dia mengajak seluruh umat manusia untuk intropeksi diri, jadilah seperti akar. Karena akar adalah unsur pohon yang memiliki ketulusan dalam menjalani mata rantainya. Meski akhirnya yang mendapatkan sanjungan adalah buah dari pohon itu.

“Menirulah Rasulullah meski berbeda keyakinan dan agama beliau menghormati mereka. Bahkan Beliau mendoakan mereka yang bersebrangan dan memusuhinya,” katanya.

Menurutnya, hal yang paling sederhana mudah dilakukan adalah senyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan sembari mengucapkan salam. Jangan sampai kalah dengan semut, setiap kali berpapasan dengan temannya selalu bersalamanan.

Tapi akhir-akhir ini, lanjut dia, di negeri ini ada juga kelompok yang tak mau diajak berjabat tangan. Mereka menganggap orang Islam yang bukan kelompoknya adalah musuh, apalagi memandang orang yang beda keyakinan dan agama.

Menurutnya, jadi orang yang hidup di Indonesia tak boleh melupakan jasa para pahlawannya. Mereka tanpa pamrih berjuang hingga mati di medan tempur, mereka tak ingin mendapatkan gelar atau penghormatan. Tapi ingin apa yang diperjuangkannya untuk kesatuan NKRI.

“Marilah kita jaga negeri ini dengan penuh cinta. Ungkapan cinta kepada Rasul dan negara. Sehingga ada keteguhan batin hidup damai berdampingan,” ujarnya.

Seusai tauziah Habib Syech mengajak para jamaah untuk menyanyikan lagu Indonesia. Dia sendiri yang memberi aba-aba dan memimpin prosesi menyanyikan lagu kebangsaan itu. Sebagai syair penutup, dia mendendang Ya Hanana dan diakhiri doa.

KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dalam tauziahnya mengatakan bahwa Magelang Bershalawat sebagai media silaturahmi untuk merekatkan persatuan umat. Melalui bershalawat kehidupan di jalani dengan damai dan selalu menebarkan cinta kepada setiap orang seperti yang dilakukan Rasulullah.

Terbaru

  • Mengenal Situs tiktoklikesgenerator.com
  • Apa itu Ovil App Studio?
  • jimpl.com: Alat Online Gratis untuk Melihat Metadata dan Data EXIF Foto
  • Kenapa Chromebook Tak Populer di Indonesia?
  • 10 Cara Menambah Followers Instagram Gratis di Tahun 2025: Strategi Lengkap
  • Cara Dapat Reward Telkomsel Prestige Gold 17GB
  • 5 Fitur Premium di ASUS Gaming K16 K3605VC, Laptop Gaming dengan Harga Terjangkau!
  • Inilah 6 SMA Swasta Terbanyak Masuk PTN dan Kampus Luar Negeri
  • Cara Didik Anak agar Disiplin dan Bertanggung Jawab atas Tindakannya
  • Apa itu Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (BOP Pantura)?
  • Contoh Makalah K3: Apa itu Sertifikasi K3?
  • Cara Cek Bansos September 2025
  • Ini Jadwal Kereta Bandara Adi Soemarmo Agustus 2025
  • Apa itu Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama?
  • Cagongjok: Budaya Memalukan Korea, Ketika Kafe Jadi Kantor dan Ruang Belajar
  • Pengertian Anomali Brainrot
  • Penemuan DNA Denisovan Manusia Purba Amerika
  • SpaceX Akan Luncurkan Pesawat Rahasia X-37B Space Force Amerika
  • Biawak: Antara Hama dan Penjaga Ekosistem
  • Ini Profil Komjend Dedi Prasetyo Wakapolri Baru
  • Fraksi PKB DPRD Pati Tetap Selidiki Dugaan Pelanggaran Kasus RSUD Pati
  • Fraksi PKB Kritik Penggunaan Anggaran Prabowo, Fokus pada Fasilitas Publik
  • Inilah Syarat Nilai Minimal Raport Pendaftar SNBP 2026
  • Kemendikdasmen Sangkal Isu PPG Guru Tertentu Tidak Ada Lagi
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 5 SD/MI Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Inilah Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker
  • Inilah Susunan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara
  • FAKTA: Soeharto Masih Komandan PETA Saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
  • Mengenal Situs tiktoklikesgenerator.com
  • Apa itu Ovil App Studio?
  • jimpl.com: Alat Online Gratis untuk Melihat Metadata dan Data EXIF Foto

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme