Skip to content

emka.web.id

Banner 1
Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Misbach Yusa Biran, Sutradara & Mantan Aktivis Lesbumi NU Wafat

Posted on April 11, 2012 by Syauqi Wiryahasana
“Tahun 1957, saya mula-mula dekat dengan Pak Djamaludi Malik ketika suasana politik pro dan anti Komunis mulai memanas. Saat itu, mulai dilakukan gerilya terhadap kegiatan Lekra yang semakin melebarkan sayapnya. Sejak itu pula, saya mulai berkenalan dengan NU.” Demikian kalimat Misbach Yusa Biran tulisan berjudul Pertegas Dulu Orientasi Fiqh Kesenian NU. tulisan tersebut sebagai penghantar dalam buku Lesbumi karya Choirotun Chisaan yang diterbitkan LKiS, Yogyakarta 2008. Indonesia pasca kemerdekaan, utamanya di tahun-tahun 50an hingga 60an memang “ramai” terkait dengan polemik kebudayaan. Misalnya muncul istilah “Seni Otonom” lawan “Seni Bertendensi”. Polemik makin tebal dan terang benderang, umpamanya perkara pro dan kontra politik Komunis, tempatnya Lekra. Pada masa itulah, masing-masing seniman dan budayawan mencari “rumah” yang bisa melindungi kepentingannya, karyanya, perjuangannya, dan cita-citanya. NU, seperti yang kata Asrul Sani, menangkap dengan cerdas situasi tersebut. “Djamaludin Malik datang kepada Wahid Hasyim. Dan Wahid Wasyim berpendapat, ‘Ini kan pasar besar!’ Sikap kita adalah di segala tempat kita mesti hadir. NU yang datang dari dunia pesantren harus terbuka meihat perkembangan,” cerita Asrul pada majalah Vista, 1988. Inilah salah satu dasar pemikirian NU mendirikan Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi). Cerita Asrul seikat dengan pendapat Abd. Mun’im DZ. Ia bilang, “NU berkentingan juga untuk memperkuat di bidang kebudayaan. Orang-orang hebat seperti Pak Asrul Sani hanya cocok dan nyaman dengan NU, karena memiliki kesamaan visi yang sama, baik di bidang kesenian, kebudayaan, keindonesiaan dan tentu saja keagamaan NU,” ujar Mun’im pada saya. Dari sedikit catatan di atas, menjadi mafhum bahwa para budayawan dan seniman dari pelbagai bidang berbondong-bondong aktif dan menggerakkan Lesbumi di pelbagai daerah Indonesia. Misbach Jusa Biran adalah salah satunya. “Lesbumi bisa lebih aktif melawan Lekra maka saya minta izin HSBI untuk memimpin Lesbumi,” tulis Misbach. “Lesbumi tidak mudah diruntuhkan oleh Lekra meskipun di dalam tubuh Lesbumi terdapat musuh besar Lekra, yaitu Usmar Ismail, Asrul dan penyair Anas Ma’ruf,” lanjutnya. Setelah Lesbumi lahir tahun 1962 di Bandung, Misbach makin intens dengan NU, meski pada saat yang sama dia bilang tetap “jaga jarak”. Misalnya, tidak mau menjadi anggota DPR mewakili dari Partai NU. Namun, dia menyokong Partai NU agar Aswaja memiliki wadah dalam kancah politik. Ia juga mengapresiasi berdirinya Lesbumi sebagai langkah yang maju dari NU. Di sisi lain, ia bertanya, kenapa masih ada kyai yang belum sreg dengan wadah perjuangan di bidang seni dan budaya. Hari ini, 11 April 2012, Pak Misbach pulang ke Rahmatullah. Apakah akan muncul lagi dari kita seorang yang intens dan kritis sekaligus pada NU. Apakah Indonesia sudah punya pengganti seorang sineas dan seniman yang memiliki visi kebudayan ke depan? Pertanyaan di atas kiranya penting diajukan, bukan saja Lesbumi sedang memperingati hari lahir yang ke-50 tahun atau masih dekat dengan hari film nasional, tapi ada hal yang lebih lebih besar lagi, yakni secara keseluruhan pemerintah Indonesia dinilai tidak memperhatikan kebudayaan dengan benar, jujur, dan sehat. Selamat jalan Pak Misbach. Semoga karyamu menjadi amal jariyah. sumber: NU Online
Banner 1
Seedbacklink

Recent Posts

  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
  • Inilah Deretan Buku-Buku Kontroversial di Dunia
  • Benarkah Kisah Ibrahim-Ismail Tiru Kisah Agamemnon Yunani Kuno?
  • Misteri Paus Donus II, Paus Fiktif Diakui Selama 200 Tahun
  • Review BMW Speedtop M8 Superwagon
  • Apa itu ATC (Air Traffic Control)?
  • Leon Hartono: Investasi Emas Fisik vs Digital vs Crypto 2025

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically