Skip to content

emka.web.id

Banner 1
Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

PBNU Ikut Serta Program Swasembada Garam

Posted on April 27, 2012 by Syauqi Wiryahasana
Jakarta, NU Online Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melibatkan diri secara aktif dalam rangka mengangkat derajat warganya yang selama ini termarjinalkan dalam kegiatan usaha garam. Di lain pihak, pemerintah saat ini sedang mencanangkan terwujudnya swasembada garam nasional. Demikian dalam dalam siaran pers pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang digagas oleh PBNU sebagai respon atas kegelisahan dan keresahan persoalan garam. FGD yang diselenggarakan Jum’at (27/4) hari ini mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB di Hotel Sofyan, Jl. Cut Meutia No. 9 Jakarta Pusat, ini melibatkan pakar kelautan dan guru besar IPB Rokhmin Dahuri, ahli pangan dan guru besar UGM sekaligus ketua PBNU Maksum Mahfudz, Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian, Tony Tanduk, petani garam Sumenep H. Pandji Taufik, Direktur Distribusi dan Keuangan PT Garam Yulian, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Ansori Zawawi, dan Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arlinda. FGD akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj, Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, dan peserta terbatas dari kalangan akademisi, pengurus PBNU dan pemerhati, FGD yang digagas oleh PBNU ini merupakan respon atas kegelisahan dan keresahan persoalan garam. PBNU sebagai organisasi sosial keagamaan yang memayungi jamiyyah Nahdlhyin ingin aktif berperan bersama-sama, mengidentifikasi positioning dan peran sentral PBNU dalam rangka mewujudkan swasembada garam Indonesia. Masyarakat pesisir khususnya di Pulau Jawa dan Madura, 90 % nya merupakan warga Nahdlatul Ulama. Mereka mendiami wilayah pesisir dan laut, suatu kawasan yang memiliki potensi sangat besar seperti ikan, terumbu karang, sea grass, mangrove serta garam. Potensi ini semua dikelola oleh masyarakat pesisir yang mayoritasnya adalah warga NU. Terkait dengan potensi garam di wilayah pesisir yang memposisikan warga NU sebagai posisi sentral produksi garam, pada kenyataannya tidak memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan. Demikian dalam siaran pers pelaksanaan FGD garam.
Banner 1
Seedbacklink

Recent Posts

  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
  • Inilah Deretan Buku-Buku Kontroversial di Dunia
  • Benarkah Kisah Ibrahim-Ismail Tiru Kisah Agamemnon Yunani Kuno?
  • Misteri Paus Donus II, Paus Fiktif Diakui Selama 200 Tahun
  • Review BMW Speedtop M8 Superwagon
  • Apa itu ATC (Air Traffic Control)?
  • Leon Hartono: Investasi Emas Fisik vs Digital vs Crypto 2025
  • Meski Di Ejek 'Jenderal Bodoh', Kenapa Soeharto Bisa Berkuasa 32 Tahun?
  • Kenapa dan Kapan Suku Jawa & Suku Sunda Terpisah?
  • Rusia 'Tantang' Amerika Dari Pulau Biak Papua

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically