INILAH.COM, Jakarta, – Ketua Umum PKB Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid menegaskan partainya tidak boleh menghamba kepada kekuasaan. Melainkan harus kembali kepada jati diri partai untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Menurut Yenny, uang dan kekuasaan itu tidak menjamin eksistensi partai. Banyak partai besar di era Orde Baru, tapi jatuh setelah reformasi. Demikian pula, parpol yang berkuasa ternyata jatuh dan turun drastis perolehan suaranya dalam pemilu.
“Dengan demikian, kita harus akhiri politik transaksional dan PKB Gus Dur siap mengikuti pemilu 2014,” ujar Yenny pada pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PKB Gus Dur di Kantor DPP PKB Gus Dur di Kalibata, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (9/4/2011).
Sebelum memulai Muspimnas, Yenny terlebih dulu menggelar acara Majelis Salawat Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan pada pagi hari. Acara itu diikuti oleh sisa-sisa kader PKB yang masih menyatakan kesetiaan kepada Gus Dur.