Partai Demokrat (PD) tak hanya tengah menarik kader partai politik lain bergabung. Baru-baru ini organisasi masyarakat yang menjadi basis suara Partai Kebangkitan Bangsa, Ikhwanul Muballiqin merapat ke si biru.
“Ikhwanul Muballiqin itu saya tegaskan bukan underbouw PKB, bahkan Sekjennya itu Ikhwanul Muballiqin orang PPP. Tegasnya, tidak ada pengaruh apapun bagi PKB merapatnya Ikhwanul Muballiqin ke Partai Demokrat,” kata Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja’far ketika dihubungi wartawan, Selasa (19/4).
Marwan melihat apa yang dilakukan Ikhwanul Muballiqin merupakan kepentingan pragmatis semata. Ia meminta kepindahan Ikhwanul Muballiqin sepatutnya tidak menjadi berita besar dan dibesar-besarkan. Karena secara kekuatan, Ikhwanul Muballiqin tidaklah diisi oleh kiai-kiai hebat seperti yang diwacanakan. Bahkan, menurut sumber PKB, merapatnya Ikhwanul Muballiqin dilatari dari sumbangan Rp1 milliar.
“Ini karena kepentingan pragmatis semata, Ikhwanul Muballiqin itu disumbang Rp1 milliar untuk kebutuhan Kongres oleh PD. Padahal anggota-anggotanya masih abal-abal,” ungkap Marwan.
Ditanya soal hubungan koalisi antara PD dan PKB pascapindahnya Ikhwanul Muballiqin, Marwan menuturkan perpindahan Ikhwanul Muballiqin tidak sedikit pun mempengaruhi hubungan koalisi PD dan PKB yang terjalin baik.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi M. Ramly menuturkan ulama yang bergabung dalam Ikhwanul Muballiqin tidak memiliki basis massa. Namun, ia mengakui ada gerakan dari parpol besar yang menggoda para ulama-ulama PKB dengan berbagai iming-iming.
“Kebetulan kiai tradisional ini memang fakir secara ekonomi tapi punya basis massa. Karena kondisi inilah ada pihak-pihak yang menggoda,” ujarnya.
Ditanya soal antisipasi PKB, ia menuturkan partainya akan mengingatkan partai-partai besar untuk tidak menarik-narik kiai PKB. Sementara pada para kiai, ia mengingatkan bahwa adanya nilai yang jauh lebih berharga daripada sekadar amplop.
“Saya memang mendapatkan pengakuan sendiri dari para peserta yang mengakui mendapatkan amplop yang berisi uang untuk sekadar ongkos pulang-pergi pada saat deklarasi yang dipimpin oleh ketua umum partai besar,” pungkasnya.