Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Naskah Kuno, Pesantren, dan NU

Posted on June 12, 2012

Oleh Mahrus eL-Mawa,

Adakah hubungan naskah kuno, pesantren, dan Nahdlatul Ulama? Jika jawabannya ada, muncullah pertanyaan berikutnya: Bagaimana hubungan ketiganya itu? Apakah karena ketiganya itu sama-sama “terpinggirkan”? Atau termasuk dalam kategori “tradisional”, sehingga kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat?

Pada kesempatan ini, penulis ingin mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan cara mengurai ketiganya dalam konteks “al-muhafadhatu ‘alal qadimish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.”

Dalam tulisan ini, yang dimaksud naskah kuno (selanjutnya disebut manuskrip) merupakan catatan tulisan tangan, biasanya ditulis di atas alas kertas Eropa, daluang, ataupun lontar, berkembang sekitar abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Nusantara. Manuskrip merupakan satu-satunya media yang digunakan untuk menyimpan pesan ajaran keagamaan dan kebudayaan tertentu, juga menjelaskan suatu peristiwa tertentu oleh seseorang ataupun kelompok masyarakat.

Manuskrip sering ditemukan di sekitar kraton (kesultanan, kerajaan), pesantren/surau/dayah/meunasah, dan orang-orang (koleksi masyarakat) yang mempunyai hubungan dengan tempat-tempat tersebut. Dalam manuskrip juga terdapat aksara yang saat ini sudah jarang dipelajari dan dijumpai di lingkungan “pendidikan nasional”. Aksara dalam manuskrip biasanya disesuaikan dengan konteks lokal, dimana manuskrip ditemukan.

Contoh ketika Islam berkembang di Nusantara, aksara Arab diadaptasi menjadi aksara Pego (dengan macam-macam bahasa dan variasi penulisannya), dan aksara Jawi (untuk bahasa Melayu). Adapun aksara-aksara lainnya yang terdapat dalam manuskrip antara lain aksara Batak, Bali, Lampung, Lontara (Sulawesi), dan Jawa. Aksara Jawi dan Pego hingga saat ini, dalam hemat penulis, biasanya berkembang di sekitar (bekas) kerajaan-kerajaan Islam (kesultanan), dan komunitas muslim (meunasah, dayah, surau, atau pesantren).

Khusus pesantren, menurut KH Saefuddin Zuhri, kehadirannya tidak dapat dilepaskan dari tumbuh kembangnya kerajaan-kerajaan Islam, termasuk kehadiran Walisongo di Jawa. Begitupun dengan eksistensi Islam tidak lepas dari tulis menulis suatu kitab, seperti ditulisnya dalam Guruku Orang-Orang dari Pesantren. Karena itu, tidaklah mengherankan bila manuskrip juga hingga saat ini masih ditemukan di pebagai pesantren (kuno) sebagai cara untuk melanggengkan ajaran Islam secara tekstual dan kontekstual.

Dalam buku katalog induk naskah-naskah Nusantara jilid 4, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) disebutkan tentang naskah koleksi Abdurrahman Wahid (AW). Koleksi AW ini adalah salah satu bukti manuskrip yang berada di pesantren sekitar abad ke-18 sampai dengan abad ke-20. Hanya saja, demi kepentingan yang lebih luas lagi, bersama Martin van Bruimessen dan Timothy Behrend pada tahun 1993 saat itu Abdurrahman Wahid menyerahkannya ke tempat yang lebih aman yang ditanggung negara, yaitu melalui PNRI.

Jumlah koleksi AW di PNRI sekitar 67 naskah dengan kode AW, mulai dari AW 2 sampai dengan AW 130. Sebagaimana kitab yang dikaji di pesantren, jenis koleksi AW juga beragam, mulai dari Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, Nahwu, Shorof, Tauhid, dan seterusnya. Di antara kitab fiqih itu Safinah, Sullamut Taufiq, dan Bidayatul Hidayah.

Nama-nam kitab popular lainnya, seperti as-Samarqandy, Anwanur Risalah, dan Daqa’iqul Khaliq. Di antara naskah-naskah koleksi AW tersebut seringkali terdapat pula naskah yang beredar di masyarakat atau kraton, seperti Serat Yusuf, Mujarabat, Pawukon, dan karya Syekh Haji Abdul Muhyi, Kitab Bayan al-Qahhar.

Menyadari apa yang telah dilakukan AW di atas, semestinya NU sebagai organisasi para ulama pesantren dan penerus metode pengajaran Walisongo juga mempunyai komitmen pada penyelamatan manuskrip. Terlebih lagi, saat itu AW sedang menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada periode keduanya. Sayang sekali, sampai dengan AW dipanggil sang kuasa, dan PBNU telah berganti ketua umumnya untuk kali ketiga periodenya juga belum ada “gelagat” diteruskan.

Menyahuti slogan “Kembali ke Pesantren”, yang sering didengung-dengungkan Kang Said sebagai ketua umum, barangkali sudah saatnya, PBNU secara struktural perlu membuat kebijakan khusus untuk menangani hal pernaskahan di lingkungan pesantren NU. Hal itu sejalan dengan temuan Amiq tentang “Tipologi Manuskrip Islam Pesantren di Indonesia” pada Simposium Internasional Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) pada tanggal 27-29 Juli 2010, bahwa Manuskrip Islam Pesantren (MIPES) di tiga kabupaten Jawa Timur berjumlah 321 judul, sebagaimana dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Agama dan Masyarakat (LPAM) IAIN Sunan Ampel.

Pesantren di ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Tuban, koleksi milik Pondok Pesantren Langitan Widang dan koleksi milik Kyai Abdul Jalil di Pondok Pesantren Darul Ulum Senori.

Lalu di Kabupaten Lamongan, yakni koleksi Pondok Pesantren Tarbiyya al-Talaba (Pondok Tabah) Keranji Paciran; koleksi pribadi milik Raden Santoso; koleksi pribadi bapak Rahmat Dasi, dan Masjid Al-Mubarok. Di kabupaten Ponorogo yaitu koleksi pribadi Ibu Siti Marfu’ah, koleksi pribadi Kyai Syamsuddin, dan koleksi pribadi Bapak Markuat. Ketiganya berada di Desa Tegalsari Jetis Ponorogo. Serta, koleksi pribadi Bapak Jamal Nasuhi di desa Coper Jetis Ponorogo.

Harapan semacam itu juga persis seperti ditulis Oman Fathurrahman sebagai ketua umum Manassa dalam “NU dan Manuskrip Islam Pesantren” (Seputar Indonesia, April 2010). Dinyatakan Oman, “Tampilnya KH Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah NU dalam Muktamar di Makassar lalu memberikan harapan baru pemberdayaan dan penguatan kembali pesantren sebagai aset kultural bangsa Indonesia.”

Dengan demikian pesantren, NU, dan manuskrip sungguh sangat kait kelindan. Saatnya pesantren dan NU menjadi “subyek” di tengah geliat kegiatan dan pengkajian manuskrip pesantren tersebut. Ketika naskah kuno kurang dapat diakses publik, maka dampaknya bukan sekedar pada naskah dan pemiliknya saja, tetapi juga penggunanya.

Akhirnya, akankah NU, Pesantren, dan manuskripnya itu tetap “terpinggirkan”? Semoga adagium “al-muhafadhah” benar-benar diaktualisasikan dengan tepat.

(Mahrus eL-Mawa, Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Peneliti Pusaat Studi Budaya dan Manuskrip (PSBM) ISIF Cirebon, dan Pengurus PP LP Ma’arif NU)

Terbaru

  • Masih Pusing Hitung Gaji Manual? Waktunya Pakai Aplikasi HR
  • Apa Itu Dustruco? Ini Pengertian dan Cara Pasangnya di HP Kalian
  • Apa Itu Aplikasi Dooie Live? Ini Pengertian dan Cara Pakai Aplikasinya untuk Cari Jodoh
  • Apa Itu Battle Emote Jefri Nichol dan Om Telolet Om di MLBB? Ini Penjelasannya
  • Apa itu Game Luna Mobile dan Bagaimana Cara Menangnya?
  • Apa Itu Kompensasi Sistem Trail Mobile Legends? Ini Penjelasan dan Cara Klaim Hadiahnya
  • Apa Itu Update Google Pixel 2 Desember 2025? Ini Penjelasannya!
  • Ini Cara Reset Desil di Aplikasi Cek Bansos Biar Valid (Update Januari 2026)
  • Apa Itu EZNET Wireless dan Fiber Optic? Ini Perbedaan dan Pengertian Lengkapnya
  • Pengertian Rework Magic Wheel dan Rank Mythic Eternal: Apa itu Perubahan Sistem Baru Mobile Legends?
  • Apa Itu Diamond Combo? Pengertian Game Puzzle Viral yang Katanya Bisa Hasilkan Cuan
  • Apa Itu Showbox? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya di Android
  • Cara Mengatasi Fitur Monet Facebook Pro Tiba-tiba Hilang
  • Google Bikin Kejutan! Pixel 10 Diskon Gila-gilaan di YouTube Premium
  • Apa Itu Google CC? Ini Pengertian Agen Produktivitas AI Eksperimental Terbaru
  • Apa Itu Ultras Seblak di eSport? Pengertian dan Fenomena Baru Suporter eSport
  • Android 16: Animasi Folder Baru yang Mengubah Cara Kita Berinteraksi!
  • Android 16: Notifikasi Lokasi ‘Blue Dot’ – Fitur Baru yang Perlu Kalian Ketahui!
  • Apa Itu Risiko Auto Click di Event Spongebob Mobile Legends? Ini Penjelasannya
  • Apa Itu Fitur Eksperimental Windows? Ini Pengertian dan Cara Menonaktifkannya
  • Apa Itu Android 16 Beta 1? Ini Pengertian dan Fitur Terbarunya
  • Belum Tahu? Ini Trik Supaya Bisa Dapat Skin Patrick Mobile Legends dengan Harga Murah
  • Pixel Desember 2025: Update Besar Siap Meluncur, Apa yang Baru?
  • Apa Itu HYFE XL Prioritas? Ini Pengertian, FUP, dan Realita Kecepatannya
  • Pengertian Render dan Convert: Apa Bedanya dalam Video Editing?
  • Cara Mengatasi Aplikasi Office yang Terus Muncul dan Menerapkan Perubahan Pengaturan Privasi
  • Pixel Launcher Mendapatkan Sentuhan Google Search Baru!
  • Penyebab Aplikasi Wondr BNI Tidak Bisa Dibuka
  • Kode 0425 Daerah Mana? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa Itu SSS CapCut? Pengertian Downloader Video Tanpa Watermark yang Wajib Kalian Tahu
  • Apa Itu AI Kill Switch di Firefox? Ini Pengertian dan Detail Fitur Terbarunya
  • Apa Itu Platform Modular Intel Alder Lake N (N100)? Ini Pengertian dan Spesifikasinya
  • Apa Itu Armbian Imager? Pengertian Utilitas Flashing Resmi untuk Perangkat ARM Kalian
  • Apa Itu OpenShot 3.4? Pengertian dan Fitur LUT Terbaru untuk Grading Warna
  • Flatpak 1.16.2: Sandbox Baru untuk GPU Intel Xe dan VA-API
  • Apa Itu Elestio Get A Team? Ini Pengertian Karyawan AI Digital
  • Apa itu RunPod? Ini Pengertian dan Tutorial Cara Deploy Pod Pertamamu
  • Apa Itu Migrasi Pod di RunPod? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Loading Model AI Lama? Coba Fitur Cached Models RunPod Ini, Hemat Waktu & Biaya!
  • Replicate Diakuisisi Cloudflare? Tenang, Ini Justru Kabar Baik Buat Developer AI
  • Apa Itu Kerentanan UEFI? Pengertian Celah Keamanan DMA pada Booting Awal
  • Apa Itu Serangan Siber Infrastruktur Kritikal? Belajar dari Kasus Peretasan Air Bersih Denmark
  • Apa Itu Error Update MSMQ di Windows 10? Ini Penjelasan Lengkap dan Solusinya
  • Apa Itu “I Am Not a Robot – reCAPTCHA Verification ID: 2165”? Ini Pengertian dan Bahayanya
  • Apa Itu Serangan Clop Ransomware pada CentreStack? Ini Pengertian dan Dampaknya
Beli Pemotong Rumput dengan Baterai IRONHOOF 588V Mesin Potong Rumput 88V disini https://s.shopee.co.id/70DBGTHtuJ
Beli Morning Star Kursi Gaming/Kantor disini: https://s.shopee.co.id/805iTUOPRV

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme