PBNU Matangkan Pembentukan PCINU
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus mematangkan rencana pendirian Cabang Istimewa di Macau, kota berstatus Special Administrative Region di Republik Rakyat China. Sebagai langkah lanjutan, PBNU mengirim seorang da'i untuk memberikan pembinaan terhadap Nahdliyin, terkait faham Ahlussunnah wal Jamaah.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, mengatakan da'i yang dikirim adalah Hafid Ismail, santri lulusan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Hafid yang juga sudah menuntaskan pendidikan S1 ilmu Ekonomi Islam tersebut akan berada di Macau minimal hingga setahun ke depan.
"Ini juga sebagai persiapan Ramadhan mendatang. Hafid akan menyampaikan dakwah kepada Nahdliyin di Macau yang sebagain besar buruh migran, tentang apa itu NU, bagaimana fahamnya, apa saja amalan-amalannya, dan masalah ke-Aswaja-an lainnya," kata Kiai Said di Jakarta, jelang keberangkatannya ke Rusia, Selasa (12/6) dini hari.
Pendirian PCI di Macau sendiri dilakukan sebagai tindak lanjut permintaan sejumlah organisasi buruh migran, yang menginginkan NU dapat berperan aktif, tidak hanya di urusan agama, namun juga masalah perburuhan. Sebagai langkah awal PBNU sudah mengirimkan Muchamad Nabil Haroen, staf ahli Ketua Umum PBNU untuk menuntaskan masalah administrasi.
Kiai Said juga mengatakan, atas nama pribadi dan institusi PBNU telah meminta Hafid untuk patuh terhadap segala aturan yang diberlakukan Pemerintahan di Macau. Untuk tugas tersebut Hafid juga diminta memantapkan hati, mengikhlaskan niat, dan menguatkan tekad untuk berjuang di jalan Allah.
"Allah sendiri yang menjanjikan, barang siapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya. Dan yang harus diketahui, seringkali pertolongan datang melalui jalan-jalan yang tak terduga," tegas Kiai Said.
Hafid yang diutus secara resmi oleh PBNU juga diminta bisa mengimplementasikan prinsip toleransi, yang selama ini dijalankan dan dikedepankan oleh NU.
"Perbedaan di muka bumi ini kehendak Allah, tidak bisa dihindari. Oleh karenanya saya tekankan agar selama di Macau tidak membeda-bedakan, bergaul dengan siapa saja dengan berlandaskan akhlakul karimah," tuntas Kiai Said.