PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan melanjutkan proyek Nusantara Super Highway yang terakhir yaitu pembangunan jaringan kabel optik di kawasan Timur Indonesia dengan nilai lebih dari USD55juta.
“Untuk proyek ini, sekarang masih evaluasi. Nilai investasinya belum bisa dijelaskan berapa, namun yang pasti diatas USD55 juta, atau diatas dari proyek yang terakhir kemarin,” ungkap Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Rinaldi Firmansyah, saat ditemui digedung BPK, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Proyek ini sendiri termasuk dalam Palapa Ring terakhir ini, yang akan terhubung dari Kupang sampai Papua dikatakannya memiliki panjang diatas 1000 km. Dimana Pembangunannya akan dilakukan secara langsung oleh Telkom grup, termasuk Telkomsel. Selain itu. Telkom juga membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan teknologi informasi lain yang ingin bergabung dalam proyek tersebut.
“Ini Palapa Ring terakhir atau Palapa Ring ke 11, yang 10 baru selesai dan belum diresmikan,” jelasnya.
Untuk pendanaannya, proyek yang rencanannya akan memakan waktu lebih dari 400 hari ini akan mengambil dari Capex tahun ini. Namun pihaknya belum dapat menyebutkan berapa porsi capex yang akan dipakai.
Telkom sendiri merencanakan capex tahun 2011 sebesar Rp17 triliun. Diantaranya yang 70-80 persen berasal dari kas internal sementara sisanya yang 20-30 persen dari refainancing.
“Tahun ini tidak ada tambahan utang baru. Utang jatuh tempo dibayar ditarik lagi. Istilahnya bukan utang baru, utang yang di roll over. Kita juga tidak mau keluarkan obligasi tahun ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, proyek ring ke-10 yang merupakan bagian dari Nusantara highways telah dirampungkan pada akhir Meret lalu. Proyek yang membentang dari mataram hingga Kupang tersebut membutuhkan waktu hingga 400 hari untuk penyelesaiannya. Dimana saat ini hanya menunggu peresmiannya saja.
Adapun Perusahaan yang mengikuti proses tender dari proyek ini diantarnya adalah Fujitsu, Huawei, NSW Jerman, Global Marine, dan Taiko.