Jakarta – Sebagai partai yang memelopori penghapusan undang-undang yang bersifat rasis dan diskriminatif, Partai Kebangkitan Bangsa menegaskan hanya akan mengusung capres yang sanggup menjaga Pancasila dan kebhinnekaan bangsa.
“Pluralis dan Pancasilais adalah syarat mutlak capres PKB yang tidak bisa ditawar-tawar,” ujar Wasekjen DPP PKB Daniel Johan kepada redaksi www.dpp.pkb.or.id, Selasa (4/12/2012).
Menurut Daniel, Pancasila, kebhinekaan, dan pluralisme merupakan hal yang final buat PKB dan telah menjadi darah daging sejak awal berdirinya PKB sampai kapan pun. Oleh karena itu, siapa pun capres PKB, dia harus mewujudkan visi dasar PKB tersebut.
Sehubungan dengan pemberitaan pencalonan Rhoma Irama sebagai capres PKB, menurut Daniel, adalah bagian dari penjaringan calon-calon alternatif yang akan ditindaklanjuti dalam proses formal partai melalui rapat pleno dan Rapimnas. Sebenarnya tidak hanya Rhoma tetapi juga muncul beberapa nama seperti Mahfud MD Ketua MK, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Jusuf Kalla.
“Saya sebagai pengurus di pleno dan Rapimnas nanti saya akan menolak pencalonan Bang Rhoma, kecuali Bang Rhoma mampu membuktikan sebagai pluralis dan Pancasilais sejati dihadapan rakyat. Ini bagian dari semangat dan visi dasar PKB yang berkali-kali ditekankan oleh Ketua Umum Cak Imin bahwa pluralitas adalah final dan PKB akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaganya,” tegas Daniel.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan berita pencalonan Bang Rhoma. Saya yakin ini strategi khas Gus Dur yang dilempar oleh Cak Imin untuk merangkul Bang Rhoma agar lebih terbuka dengan kebhinnekaan sesuai semangat PKB dan NU. Bila Bang Rhoma bisa menjadi seorang pluralis, itu akan berdampak positif buat para penggemarnya dan masyarakat luas sekaligus. Ini bagian dari proses pendewasaan demokrasi buat bangsa Indonesia,” jelas Daniel.
“Apabila tidak bisa menjadi pluralis dan pancasilais, maka sorry to say godbye!” tegas DJ, panggilang akrab Daniel Johan.
Selain alasan di atas, Daniel juga mengungkapkan bahwa banyak pengurus yang lebih suka bila Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sendiri yang maju sebagai capres.
“Sayang sampai saat ini Cak Imin menolak untuk capres. Tapi kami akan terus meyakinkan bahwa kesediaannya sangat penting sebagai bagian dari memperbaiki kondisi kesejahteraan rakyat,” ungkapnya. Sumber: DPP PKB