Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Tragedi Rohingya, Di mana Aung San Suu Kyi?

Posted on May 23, 2015 by Syauqi Wiryahasana
Jakarta, Dalam Diskusi Publik #SaveRohingya: Momentum Indonesia Menegakkan Kemanusiaan Global yang diselenggarakan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jum’at (22/5), Rais Syuriyah PBNU, KH Masdar Farid Mas'udi bertanya-tanya, di mana Aung San Suu Kyi? Mengapa penerima Nobel Perdamaian itu hanya diam saja? “Masyarakat internasional juga sedang bertanya-tanya, di mana penghargaan Nobel Perdamaian yang diterima olehnya sebagai salah satu pejuang kemanusiaan dari Myanmar,” jelasnya.  Namun demikian, Kiai Masdar menjelaskan, bahwa persoalannya karena Rohingya justru hanya membawa kemanusiaan. Mereka tidak membawa dollar. Inilah ironi manusia modern. Manusia sekarang sedang diuji dimensi kemanusiaannya. “Jangan-jangan kemanusiaan kita sekarang ini hanya kamuflase bagi materialisme yang sedang kita anut?” ucapnya. Kenyataan sekarang, tambah Masdar, Rohingya sudah masuk ke wilayah Indonesia. Berarti bangsa Indonesia harus mengambil tanggungjawab sebagaimana mestinya, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan yang kita yakini.  “Setidaknya, menampung sebagian dari mereka dalam batas tertentu. Ya, jangan semuanya kita yang menampung, dong. Itu tidak fair. Ini adalah tanggungjawab global,” tegasnya. Yang Harus Dilakukan Bangsa Indonesia “Pertama, kita harus berani terbuka, membuka diri atas kehadiran mereka. Atas nama sesama manusia dan kemanusiaan. Sebagai manusia kita harus terbuka. Bahwa sesama manusia berhak menempati bumi ini,” ujar Kiai Masdar. Sebagai manusia modern, lanjut Kiai Masdar, harus menyadari tragedi Rohingya ini muncul karena adanya konsep negara-negara sehingga bumi ini dikapling. Dulu sebenarnya siapapun bebas mau tinggal dimana, mau membangun ekonomi dimana, dan sebagainya.  “Saya kira waktu itu masih terbuka. Tentu karena waktu itu bumi masih luas, dalam arti belum banyak pengungsinya. Tapi sekarang bumi ini terasa makin sempit,” terangnya. Yang kedua, lanjutnya, Indonesia punya konstitusi yang bisa dimaknai bahwa kita tidak bisa menutup mata terhadap pengungsi Rohingya. Mereka adalah orang-orang yang tidak punya tempat tinggal karena diusir dari tempat tinggalnya.  Selain Masdar, hadir sebagai narasumber Andi Rochmanyanto (Kemenlu RI), Syaiful Bahri Anshori (Komisi I DPR Fraksi PKB), dan Nur Munir (moderator). Acara dibuka oleh Andi Muawiyah Ramli (Dewan Syura DPP PKB). (Kholilul Rohman/Fathoni) Sumber: NU Online
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically