Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

SpaceX Akan Luncurkan Pesawat Rahasia X-37B Space Force Amerika

Posted on August 22, 2025

Pesawat antariksa X-37B adalah sebuah kendaraan transfer orbital (OTV) yang misterius dan sangat canggih, dirancang untuk Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (USSF). Pesawat ini merupakan proyek rahasia yang dikembangkan oleh Boeing, dan setiap misinya selalu menarik perhatian besar karena sifatnya yang tertutup dan kemampuannya yang unik.

X-37B memiliki penampilan seperti pesawat ulang-alik mini tanpa awak, mampu berada di orbit selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, melakukan berbagai eksperimen dan pengujian teknologi sebelum kembali ke Bumi untuk pendaratan otonom.

Misi-misi X-37B, yang diberi nama OTV (Orbital Test Vehicle), seringkali melibatkan demonstrasi teknologi baru untuk mendukung operasi luar angkasa Amerika Serikat. Tujuannya beragam, mulai dari menguji sistem komunikasi canggih, sensor baru, hingga material yang tahan terhadap lingkungan luar angkasa yang ekstrem. Karena sifatnya yang dirahasiakan, detail spesifik tentang muatan dan tujuan setiap misi X-37B jarang diungkapkan kepada publik, memicu spekulasi dan intrik di kalangan pengamat luar angkasa.

Peluncuran USSF-36 Akan Dilakukan oleh SpaceX

SpaceX, perusahaan teknologi luar angkasa yang didirikan oleh Elon Musk, diberi kepercayaan untuk meluncurkan misi USSF-36, yaitu penerbangan kedelapan (OTV-8) dari pesawat antariksa X-37B. Peluncuran ini dilakukan menggunakan roket Falcon 9, salah satu roket paling sukses dan sering digunakan di dunia untuk mengorbitkan berbagai jenis muatan. Roket Falcon 9 dikenal karena kemampuannya untuk mendaratkan kembali bagian pendorongnya (booster) setelah peluncuran, yang memungkinkan penggunaan kembali dan secara signifikan mengurangi biaya peluncuran luar angkasa.

Peluncuran USSF-36 dijadwalkan pada malam hari, tepatnya Kamis, 21 Agustus, pukul 11:50 malam EDT (0350 GMT, 22 Agustus). Lokasi peluncuran adalah Landasan 39A yang bersejarah di Pusat Antariksa Kennedy (KSC) NASA, Florida. Landasan ini memiliki sejarah panjang dalam misi luar angkasa Amerika Serikat, termasuk peluncuran Apollo ke Bulan dan misi Space Shuttle. Pemilihan lokasi ini menunjukkan pentingnya misi X-37B bagi Angkatan Luar Angkasa.

SpaceX menyediakan siaran langsung peluncuran ini melalui situs web misi USSF-36 dan juga di akun profil SpaceX di platform X (sebelumnya Twitter). Siaran dimulai sekitar 20 menit sebelum waktu peluncuran yang dijadwalkan, memberikan kesempatan bagi publik untuk menyaksikan salah satu peristiwa luar angkasa yang paling menarik.

Booster Falcon 9 B1092

Booster Falcon 9 yang digunakan untuk misi USSF-36 adalah B1092. Ini adalah penerbangan keenam bagi booster ini, menunjukkan tingkat keberhasilan dan keandalan sistem pendorong roket yang dapat digunakan kembali milik SpaceX. Sebelum misi ini, B1092 telah sukses meluncurkan beberapa misi penting lainnya, termasuk NROL-69 (misi rahasia untuk National Reconnaissance Office), CRS-32 (misi pasokan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional), GPS III-7 (satelit Global Positioning System), serta dua kelompok satelit Starlink (12-13 dan 10-34) yang merupakan bagian dari konstelasi internet satelit SpaceX.

Setelah melepaskan bagian atas roket yang membawa X-37B ke orbit, booster B1092 direncanakan untuk kembali ke Bumi. Pendaratan akan dilakukan di Landing Zone-2 SpaceX, sebuah fasilitas yang terletak di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, hanya beberapa mil dari landasan peluncuran. Pendaratan booster yang sukses adalah bagian integral dari strategi SpaceX untuk mengurangi biaya dan meningkatkan frekuensi peluncuran, serta menjadi tontonan yang spektakuler bagi mereka yang menyaksikan peluncuran secara langsung atau melalui siaran.

Teknologi Utama di Misi OTV-8

Misi OTV-8 X-37B ini memiliki fokus pada dua demonstrasi teknologi utama yang sangat penting untuk kemajuan kemampuan luar angkasa. Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat mengumumkan pada 28 Juli bahwa tujuan utama misi ini adalah menguji sistem komunikasi laser dan sensor inersia kuantum. Kedua teknologi ini mewakili lompatan besar dalam bidang masing-masing dan berpotensi mengubah cara kita beroperasi dan bernavigasi di luar angkasa.

Sistem Komunikasi Laser

Sistem komunikasi laser adalah salah satu teknologi yang paling menjanjikan untuk komunikasi luar angkasa di masa depan. Dibandingkan dengan sistem komunikasi radio tradisional yang sudah lama digunakan, komunikasi laser menawarkan beberapa keunggulan signifikan.

Pertama, komunikasi laser mampu mendukung beban data yang jauh lebih besar. Ini berarti lebih banyak informasi, gambar, atau video dapat ditransmisikan dalam waktu yang lebih singkat, yang sangat krusial untuk misi-misi yang menghasilkan banyak data, seperti pengamatan Bumi atau eksperimen ilmiah. Kapasitas data yang tinggi ini mirip dengan perbedaan antara koneksi internet dial-up dan serat optik di Bumi.

Kedua, komunikasi laser menyediakan perlindungan keamanan yang lebih tangguh. Sinar laser yang digunakan untuk transmisi data sangat sempit dan terarah, sehingga lebih sulit untuk dicegat atau disadap oleh pihak yang tidak berwenang. Ini sangat penting untuk misi militer atau misi rahasia yang memerlukan tingkat keamanan data yang sangat tinggi. Selain itu, karena frekuensi gelombang cahaya yang jauh lebih tinggi daripada gelombang radio, gangguan dari sinyal lain atau lingkungan luar angkasa juga lebih rendah, menghasilkan transmisi yang lebih bersih dan andal.

Pengembangan sistem komunikasi laser ini adalah langkah penting menuju jaringan komunikasi luar angkasa yang lebih cepat, aman, dan efisien, yang akan mendukung eksplorasi luar angkasa di masa depan dan operasi militer.

Sensor Inersia Kuantum

Teknologi kedua yang akan diuji adalah sensor inersia kuantum. Ini adalah jenis sistem penentuan posisi di luar angkasa yang baru, dirancang untuk menawarkan alternatif atau pelengkap bagi sistem Global Positioning System (GPS) yang sudah ada. GPS telah menjadi tulang punggung navigasi modern, tetapi ketergantungannya pada konstelasi satelit di orbit dapat menjadi titik kerentanan.

Sensor kuantum X-37B bekerja dengan mengukur inersia atom-atom di sekitarnya. Ini adalah konsep yang berbeda dari GPS. GPS menerima sinyal dari satelit dan menghitung posisi berdasarkan waktu tiba sinyal tersebut. Sebaliknya, sensor inersia kuantum menggunakan prinsip mekanika kuantum untuk mendeteksi perubahan posisi dan orientasi pesawat antariksa secara mandiri, tanpa perlu menerima sinyal eksternal dari satelit.

Dengan mengukur inersia atom-atom, sensor ini dapat membantu menentukan posisi navigasi pesawat antariksa di orbit tanpa bergantung pada infrastruktur satelit yang ada. Keuntungan utamanya adalah kemandirian. Jika sistem GPS mengalami gangguan, baik disengaja (seperti jamming atau spoofing) maupun tidak disengaja (seperti kegagalan satelit atau lingkungan luar angkasa yang ekstrem), sensor kuantum dapat terus menyediakan informasi navigasi yang akurat. Ini akan meningkatkan ketahanan dan keandalan sistem navigasi untuk pesawat antariksa di masa depan, terutama untuk misi-misi kritis yang tidak boleh terganggu. Teknologi ini juga berpotensi untuk digunakan di lokasi di mana sinyal GPS tidak tersedia atau lemah, seperti di luar orbit Bumi yang rendah atau di sekitar objek langit lainnya.

Kesimpulan

Misi OTV-8 dari pesawat antariksa X-37B yang diluncurkan oleh SpaceX dengan roket Falcon 9 merupakan langkah signifikan dalam pengembangan teknologi luar angkasa. Pengujian sistem komunikasi laser dan sensor inersia kuantum menunjukkan komitmen Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat untuk mengembangkan kemampuan yang lebih canggih, aman, dan tahan banting di ruang angkasa. Keberhasilan demonstrasi teknologi ini akan membuka jalan bagi generasi baru sistem luar angkasa yang akan mendukung eksplorasi, pertahanan, dan komunikasi di masa depan. Misi X-37B terus menjadi simbol inovasi dan misteri di dunia antariksa.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai X-37B, dapat mengunjungi Wikipedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_X-37 dan untuk melihat peluncuran SpaceX, dapat mengunjungi saluran YouTube resmi SpaceX di https://www.youtube.com/@spacex.

Terbaru

  • Penemuan DNA Denisovan Manusia Purba Amerika
  • SpaceX Akan Luncurkan Pesawat Rahasia X-37B Space Force Amerika
  • Biawak: Antara Hama dan Penjaga Ekosistem
  • Ini Profil Komjend Dedi Prasetyo Wakapolri Baru
  • Fraksi PKB DPRD Pati Tetap Selidiki Dugaan Pelanggaran Kasus RSUD Pati
  • Fraksi PKB Kritik Penggunaan Anggaran Prabowo, Fokus pada Fasilitas Publik
  • Inilah Syarat Nilai Minimal Raport Pendaftar SNBP 2026
  • Kemendikdasmen Sangkal Isu PPG Guru Tertentu Tidak Ada Lagi
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 5 SD/MI Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Inilah Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker
  • Inilah Susunan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara
  • FAKTA: Soeharto Masih Komandan PETA Saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
  • Materi Tes CPNS 2025: Fungsi dan Wewenang DPR/DPD
  • Cara Menjadi Siswa Eligible Daftar SNBP 2026 Terbaru!
  • Pendaftaran PPG Guru Tertentu 2025 Diperpanjang, Ini Syarat dan Caranya!
  • Struktur Kurikulum Kelas 2 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 1 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum PAUD & TK Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Butuh Beasiswa? Ini Beasiswa Alternatif KIP Kuliah Tahun 2025 untuk Jenjang S1
  • Butuh Bantuan SPP? Ini 5 Beasiswa SMA/SMK 2025 Yang Bisa Kamu Coba
  • Apa itu Beasiswa Mutual+ 2025, Syarat, Ketentuan dan Cara Daftarnya
  • Ini Jadwal Resmi Olimpiade Madrasah Indonesia OMI 2025
  • Reportase Kelas: AI dalam Pelayanan Medis Masa Depan
  • IPDN Gelar Seleksi Kompetensi Dasar 2025, Ini Aturannya
  • Ferry Irwandi Bahas Apa itu Friction Shifting Theory?
  • Cara Blokir Game Albion Online Menggunakan Mikrotik
  • EMPAT Cara Mempercepat Loading Website
  • 7 Kesalahan Umum Saat Koding Python bagi Pemula
  • Penemuan DNA Denisovan Manusia Purba Amerika
  • SpaceX Akan Luncurkan Pesawat Rahasia X-37B Space Force Amerika
  • Biawak: Antara Hama dan Penjaga Ekosistem

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme