Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Gus Dur, Laut, dan Reproduksi Tafsir Kebijakannya

Posted on June 11, 2022

Kliping Pemikiran Islam, Ditulis oleh Ilyas Syatori

Kemarin, tepatnya 8 Juni entah kita mengetahui atupun tidak ternyata diperingati sebagai Hari Laut Dunia. Hari yang sejatinya penting bagi bangsa kita yang besar ini. Sebab secara geografis dan kebudayaan ternyata kita sudah mengingkarinya sebagai jatidiri dan memilih—Ignorant– sebagai bangsa agraris, tanpa maksud membuat segregasi.

Padahal kredo agraris nyata hanya reproduksi politis di zaman kerajaan Mataram sebab mereka tak punya armada berikut pasukan militer laut yang kuat. Pada akhirnya elit politiknya menciptakan delusi tokoh fiksional nan superpower seperti Nyi Roro Kidul praktis selama beberapa abad kemaritiman bangsa ini dikendalikan penjajah. (Toer, 2010)

Periode sebelumnya mudah kita ketahui bahwa kerajaan Nusantara bisa besar sebab kedekatan secara kebudayaan mereka dengan laut. Oleh karenanya tak heran jika memiliki armada, pelabuhan berikut militer kelautan yang kuat. Sebut saja kerajaan Sriwijaya dan Majapahit juga kerajaan-kerajaan islam di Maluku dan Sulawesi setelahnya.

Jatidiri kelautan atau kemaritiman ini amat lama terkubur dalam alam bawah sadar manusia Indonesia alih-alih menyadarinya sebagai potensi ekonomi-politik. Hal ini kian diperparah pada masa orde baru yang didominasi kebijakan bahwa hanya daratan sebagai orientasi pembangunan dan laut hanya obyek eksploitasi ugal-ugalan, itupun dikerjakan perusahaan asing. Hingga sesampainya ketika Gus Dur menjabat presiden.
Baca juga:  Cara Menelusuri Berita Hoax Seputar Covid 19
Gus Dur kala itu menerbitkan beberapa kebijakan yang menjadi pijakan pembangunan kemaritiman Indonesia yang sudah sekian lama tak disadari. Salah satunya adalah keluarnya Kepres No. 355/M tahun 1999 yang berisi pembentukan Departemen Eksplorasi Laut yang pada akhirnya menjadi Kementrian Kelautan seperti yang kita ketahui hari ini. (Kepresidenan, 2018)

Dalam perspektif kebudayaan paling tidak kebijakan Gus Dur menjadi legitimasi masyarakat kala itu kembali menengok laut sebagai sebuah horison yang hidup dan bernilai. artinya, rantai kesadaran maritim kembali tersambung. Lebih dari itu bahwa kemudian kebijakan Gus Dur ini tidak hanya pada pemanfaatan pengelolaan laut namun juga mendorong penguatan nelayan yang jelas menjadi figur mustadh’afin selain figur petani di negeri kita.

Sebagai figur yang tak hentinya ditafsirkan tak pelak reaktualisasi berikut kontekstualisasi dari pemikiran dan kebijakan Gus Dur menjadi niscaya. Bagaimana mungkin sosok yang menjadi bidan pemikiran kritis justru dimonumenkan bahkan didogmakan elan vitalnya. Lebih sering disebut-sebut dalam forum sebagai bapak bangsa namun nihil reproduksi tafsir atasnya dalam tingkah kongkrit.

Lalu bagaimana sebaiknya kita melanjutkan pemikiran Gus Dur menyoal kemaritiman bangsa ini? Paling tidak, kita harus beranjak dari kredo kebanggaan atas figur besarnya menuju pembacaan baru kemudian mengkontekstualisasikan dengan realitas kita hari ini, dan mungkin di sini lah letak kesulitannya.
Baca juga:  Benarkah Taliban Lebih Moderat?
Lagi-lagi jauh panggang dari api, ternyata ada problematika yang kian mengemuka sebab kesadaran tersebut ternyata terlambat datangnya. Nampak laut dalam dasawarsa ini, yang sudah mulai kita sadari, ternyata mulai terancam dengan kerusakan-kerusakan ekstreem yang berarti juga mengancam kehidupan kita.

fenomena ini lahir dari akumulasi model pembangunan kita yang mengarus kapitalisme pasar sehingga bumi (termasuk laut) hanyalah obyek dari pembangunan atau dalam dalam bahasa fred Magdoff sebagai aspek “yang tak terkalkulasi” dalam rantai akumulasi keuntungan kapital dan politik pertumbuhan ekonomi. (Fred Magdoff, 2018)

Efek dari pilihan ekonomi politik inilah yang menjadi penyebab laut kita sebagai muara limbah industri, tambang, dan juga sampah plastik. Bahkan jika dikalkulasi maka setiap penduduk Indonesia bertanggungjawab atas 17.2 kg sampah yang ada di lautan. (Putri, 2021)

Hari ini kita lihat pesisir utara pulau Jawa sering terjadi banjir rob, pendapatan nelayan yang berkurang drastis, air laut mengandung paracetamol, petani garam merugi, tambak-tambak jebol, lahan pertanian terendam, dlsb. Singkatnya, krisis laut ini memiskinkan dan menyengsarakan kehidupan.

Krisis inilah yang mengindikasikan perlunya reproduksi tafsir-tafsir pemikiran politik, kebudayaan, atau kebangsaannya. Gus Dur niscaya harus dilihat lebih holistik bukan hanya dalam dimensi kebangsaan untuk pluralisme saja, misal. Atau hanya sebagai cendekiawan muslim yang kritis namun getol membela tradisi, lebih dari itu tafsir pilihan politiknya harus juga direproduksi dalam iklim intelektual kaum muda Nahdliyyin hari ini.
Baca juga:  Menyoal Dokumentasi Sastra Kita
Apa Sebab? Di satu sisi agar pemikiran berikut kiprah Gus Dur tidak membeku sebagai prasasti yang hanya di elu-elukan tanpa transmisi kongkrit dalam gerakan. Dan di sisi lain ketika nilai yang diwariskan Gus Dur diimplementasikan dalam gerakan kongkrit, Gus Dur tidak lagi menjadi aspirasi abstrak khas politikus culas yang hanya menjadikannya untuk mendulang suara.

Sumber bacaan:

Fred Magdoff, J. B. (2018). Lingkungan Hidup Dan Kapitalisme. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.

Kepresidenan, M. (2018, September 09). Abdurrahman Wahid dan Kejayaan Maritim. Retrieved from kebudayaan.kemdikbud: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/abdurrahman-wahid-dan-kejayaan-maritim/

Putri, N. (2021, 06 28). Kerusakan Ekosistem Laut di Indonesia: Siapa yang Dirugikan? Retrieved from Kumparan: https://kumparan.com/nanda-putri-indra-rizkya/kerusakan-ekosistem-laut-di-indonesia-siapa-yang-dirugikan-1w1odXTVfTD

Toer, P. A. (2010, 08 28). Maaf Atas Nama Pengalaman. Retrieved from Arusbawah20: https://arusbawah20.wordpress.com/

 

 

Baca Juga

Artikel ini di kliping dari Alif.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.

Terbaru

  • Pixel Buds Pro Mendapatkan Pembaruan Perangkat Lunak Baru dengan Dukungan ANC Adaptif dan Peningkatan Audio
  • Mous Pixel Watch 4 Akan Hadir dengan Charger Baru dan Fitur-Fitur Terbaru
  • Hati-hati, Video Asli Botol Golda Viral Season 4 Full 6.30 Menit, Cek Link dan Faktanya disini!
  • Google Docs Mendapatkan Material 3 dan Desain Ekspresif Baru, Fokus pada Kreativitas dan Kolaborasi
  • Belum Tahu? Ini Trik Hitung Cost Per Gigabyte Supaya Gak Boncos Saat Beli Paket Internet
  • Apple TV dan Google Cast Akan Terintegrasi Lebih Dalam, Menawarkan Pengalaman Streaming yang Lebih Baik
  • Lagi Rame Botol Golda Viral 19 Detik? APA ITU? Jangan Asal Klik Link Sembarangan, Ini Bahayanya!
  • Apa itu Regedit FF Auto Headshot 100 No Password 2024? Simak Definisi dan Cara Kerjanya
  • Apa Itu KPH dan MPH? Pengertian dan Perbedaannya di Game Balap
  • Belum Tahu? Inilah Cara Aman Quotex Login dan Solusi Kalau Error!
  • Apa Itu Fitur Gestur Baru di Pixel Watch 4? Ini Pengertian dan Perbedaannya
  • Belum Tahu? Inilah Cara Aman Login Binomo dan Trik Trading Buat Pemula Biar Nggak Boncos
  • Cara Mengatasi Error ‘Versi Diagnostik Belum Terbarui’ (Your current version of diagnostics is not up to date)
  • Cara Membuat Newsletter di Outlook 365
  • Sering Telepon di Tempat Berisik? Fitur Baru Expressive Call dari Google Bakal Jadi Penyelamat Kalian!
  • Google Pixel 10 Pro Akan Punya Integrasi Play Points Lebih Dalam
  • Stop Cara Kuno! Ini Trik Supaya Manajemen Karyawan Jadi Lebih Cepat dan Anti Ribet
  • Bug di Aplikasi Cuaca Wear OS Google: Update Tidak Ngaruh!
  • Samsung Kembangkan Sensor Kamera Baru Pakai Teknologi Global Shutter dan Efek Blur Bergerak
  • Cara Membuat Anggaran Otomatis di Excel
  • Baseus X1 Pro Kamera: Kamera Ringkas dengan Fitur Canggih dan Harga yang Menarik
  • Profil Sosmed Kalian Sepi? Gini Caranya Makeover Bio Biar Makin Dilirik Sama Netizen!
  • Cara Mengatasi Error ‘Disk is Full or Read-Only’
  • Belum Tahu? Inilah Trik Ampuh Atasi Error ‘We Were Unable To Create Your Notebook’ di OneNote
  • Trik Instagram Stories 2025: Ubah Viewer Jadi Loyal Follower dengan Fitur Sederhana Ini
  • Turning TikTok into a Money-Making Machine
  • Cara Ekstrak Driver Intel RST/VMD dari setuprst.exe: Panduan Lengkap
  • Pixel 8 dan 8 Pro Akan Punya Kamera Baru Resolusi 10.2MP, Hasil Lebih Baik di Kondisi Redup
  • Inilah Trik Website Kalian Lolos Core Web Vitals dan Ranking Naik
  • YouTube TV Uji Coba Fitur Tonton Rekaman Pertandingan Olahraga NFL,NBA, MLB Terbatas
  • Ini Dia ESP32 P4: IoT RISC-V dengan Layar AMOLED dan LoRa, Perangkat Handheld Inovatif
  • Apa Itu HealthyPi-6? Solusi Open Source untuk Akuisisi Biosignal
  • Jetson THOR Industrial PC: 25Gbe Networking dan Bisa Pakai Kamera GMSL2
  • Azul Systems Akuisisi Payara Java Server
  • PC Kentang Jadi Ngebut? Coba GRML 2025, Distro Debian Ringan dengan Kernel 6.17!
  • Apa Itu US National Framework for AI? Kepres Donald Trump Bikin Heboh Dunia AI
  • Kenapa Bisnis Properti & Real Estate Harus Pakai AI, Ini Alasannya!
  • BARU! Brave Browser Bakal Bisa Ngerjain Tugas Kalian Secara Otomatis Lewat Agentic AI!
  • Belum Tahu? Google Maps Bakal Makin Canggih Berkat Integrasi Gemini Visual Ini!
  • Siap-Siap! Tahun 2026 Gemini Bakal “Menjajah” Chrome, iPhone, sampai Smartwatch Kalian
  • Apa itu Data Breach Coupang? Pengertian dan Kronologi Kebocoran Data Terbesar di Korea Selatan
  • Apa Itu CVE-2018-4063? Pengertian Celah Keamanan Sierra Wireless AirLink yang Masuk Katalog CISA
  • Apa Itu Ashen Lepus? Kelompok Peretas yang Mengincar Instansi Pemerintah Timur Tengah
  • Pengertian Vulnerability WebKit Apple Terbaru: Apa Itu CVE-2025-43529 dan CVE-2025-14174?
  • Apa Itu Fake OSINT? Definisi dan Bahaya Repositori GitHub Palsu

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme