Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Nggumun dalam Perspektif Agama dan Spiritualitas

Posted on April 18, 2022

Kliping Pemikiran Islam, Ditulis oleh Heru Harjo Hutomo

Egalitarianisme sebenarnya adalah suatu gagasan yang paling problematis, setidaknya pada tataran non-politis. Ia memang sebuah gagasan yang tumbuh secara sistematis seiring dengan modernisme yang secara filosofis ditandai oleh gagasan bahwa manusia adalah pusat semesta. Meskipun bagi saya modernisme berbau apek, dengan hadirnya berbagai konsekuensi dan kritik atasnya selama ini, ia cukup penting untuk mengungkapkan fenomena “nggumun” yang terkadang orang alami.

Dalam khazanah budaya Jawa “nggumun” adalah suatu sikap yang memang sebaiknya dihindari. Namun, saya kira, ketika “nggumun” itu adalah suatu sikap yang seyogyanya dihindari, tetap saja “nggumun” adalah suatu hal yang khas dengan manusia—setidaknya anjuran untuk sebaiknya menghindarinya merupakan bukti atas letak pentingnya sifat kemanusiaan itu.

Misteri “nggumun” ini akan terpecahkan justru dengan menggunakan perspektif agama dan spiritualitas yang konon disisihkan oleh modernisme. Para mubalig cukup mengulang-ulang penegasan al-Qur’an bahwa manusia itu tak sama atau setara sebagaimana yang diperikan oleh egalitarianisme. Konon, takwa adalah suatu hal yang membedakan satu manusia dengan manusia lainnya.

Saya teringat ulama favorit saya yang menanggalkan dunia ini sepenuhnya pada 1111 M, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali al-Thusi al-Syafi’i. Dalam Ihya’ ia pernah memerikan tiga kategori manusia yang berbeda dalam kaitannya dengan ibadah: awam, khawas, dan khawas al-khawas. Taruhlah melalui ibadah puasa, kalangan awam, bagi al-Ghazali, hanya berupaya sekuat tenaga untuk menahan lapar, haus, dan syahwat. Sedangkan kalangan khawas tak sekedar berurusan dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis, namun juga kalbu seperti menahan marah, iri, dengki, dst. Adapun pada puncak hierarki, adalah kalangan yang seperti Arjuna sang pemanah agung ketika dalam pendadaran siswa Sokalima tak melihat suatu yang lain kecuali burung.
Baca juga:  Bermain Layang-Layang, Menggapai Keabadian: Suluk Sida Nglamong dan Potret Jiwa Kaum Salikin
Mengingat Arjuna pada padasarnya adalah seperti mengingat lelananging jagat yang justru tak terukur melalui kegagahan fisiknya. Namun, kejantanannya itu adalah terletak pada perangai halusnya yang penuh budi pekerti, dan barangkali, kehebatannya diranjang yang konon melahirkan aji asmaragama. Dalam konteks tasawuf dan spiritualitas, di samping perangai yang halus di muka namun cukup aktif dan kreatif di ranjang, citra yang identik dengan ksatria sinisihan wahyu itu adalah kemampuannya dalam memanah yang konon hanya dapat ditandingi oleh Bambang Ekalaya dan sang congkak yang muram, Karna Basusena.

Panah dan memanah telah lama menjadi perlambang yang khas dalam dunia tasawuf ataupun spiritualitas. Dalam khazanah budaya Jawa, panah dan memanah memang tak dapat pula dilepaskan dari istilah “manah” yang juga berarti kalbu. Bukankah dalam hal teknis membidik klasik seperti jemparingan akurasi memanah tak mutlak tergantung pada mata, melainkah rasa (ngekir atau pangira-ira tak ubahnya sistem tebas dalam pertanian)? Maka, dalam khazanah budaya Jawa ini, dikenal pula istilah “candra jiwa” dimana saking kuatnya sang jiwa pada akhirnya akan berdampak pada penampakan fisiknya.

Barangkali hanya di Jawa “candra jiwa” ini menjadi sebuah ukuran tersendiri untuk mengukur seseorang. Namun sejatinya tak demikian adanya, sebab dalam seni rupa konon lahirnya seni rupa ekspresionisme dan abstrak dilatari oleh pandangan tersebut. Satu hal yang pasti, dilihat dari perspektif seni rupa, wanda atau bentuk dan rupa wayang mengada bukan karena siasat Sunan Kalijaga yang berupaya menghindari larangan Sunan Giri terhadap gambar manusia. Kenapa bentuk-bentuk wayang bersifat karikatural adalah karena konsep “candra jiwa” ini dimana kondisi jiwa terejawantah pada kondisi fisiknya.
Baca juga:  Marxisme dan Wayang Purwa
Taruhlah Arjuna ataupun kebanyakan kstaria alusan yang bermata liyepan seperti mengantuk dan kepalanya luruh atau sedikit menunduk, wanda semacam ini ada karena sang ksatria itu adalah seorang ahli meditasi. Sang ksatria itu adalah seorang yang ahli dalam hal memusatkan pikiran, tak terganggu segala goda, sehingga ia mampu mencapai apa yang diinginkan. Sebagaimana dalam kepercayaan orang pesantren maupun orang kejawen, buah dari keahlian dalam bermeditasi atau laku ini, meskipun tak terasa saat ini, akan terasa esok pada uyuh atau anak keturunannya. Bukankah kedudukan sebagai raja agung Hastinapura diperoleh oleh Parikesit, sang cucu Arjuna, meskipun “perjuanggannya” sudah bermula dari sang kakek sendiri—atau bahkan sejak sang canggah sendiri, Abiyasa? Lalu, bagaimana orang dapat menyamaratakan Parikesit dengan Antisura yang merupakan keturunan Sangkuni?

Demikianlah, dari perspektif agama dan spiritualitas, manusia memang senyatanya tak pernah sama atau setara. Barangkali, orang akan mencoba untuk kritis terhadap pemilahan al-Ghazali atas kalangan awam, khawas, dan khawas al-khawas, dengan menyisipkan kecenderungan manusia untuk menindas dengan menciptakan adanya kelas-kelas. Tapi, bukankah kategorisasi itu memang perlu dimana tanpanya proses berpikir tak akan terjadi sebagaimana yang diyakini oleh seorang yang jelas bukan muslim apalagi sufi, Aristoteles. Seandainya pun perspektif agama dan spiritualitas tak dapat meyakinkan orang atas segala sikap “nggumun” yang seyogyanya dihindari, barangkali perspektif dari seorang yang dikenal agnostis, Einstein, akan dapat sedikit membeningkan pikiran, Tuhan memang tak sedang bermain dadu.
Baca juga:  Alam Kajiman dan Kelembaban

Baca Juga

Artikel ini di kliping dari Alif.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.

Terbaru

  • Turning TikTok into a Money-Making Machine
  • Cara Ekstrak Driver Intel RST/VMD dari setuprst.exe: Panduan Lengkap
  • Pixel 8 dan 8 Pro Akan Punya Kamera Baru Resolusi 10.2MP, Hasil Lebih Baik di Kondisi Redup
  • Inilah Trik Website Kalian Lolos Core Web Vitals dan Ranking Naik
  • YouTube TV Uji Coba Fitur Tonton Rekaman Pertandingan Olahraga NFL,NBA, MLB Terbatas
  • Aawi Wireless Dua Habis Stok, Model Android Auto Tunggal Masih Diskon
  • Samsung Akan Luncurkan One UI 8.5 dengan Inspirasi ‘Liquid Glass’ yang Memukau
  • XBox Game Pass PC Tidak Bisa Address GPU ke Game
  • Your Pocket-Sized Doctors: 3 Health Apps Changing the Game on Android and iOS
  • Waymo Bawa Teknologi ‘Liquid Glass’ untuk Mobil Otonom
  • Rumor Google Akan Update UI Besar-besaran Desember 2025
  • Gemini Akan Masuk di Android Auto, Mobil Jadi Lebih Smart!
  • OpenAI Bantah Rencana Pasang Iklan di ChatGPT Berlangganan
  • Kenapa Komputer Sangat Panas Saat Gunakan Fitur Virtualisasi Hyper-V?
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Turning TikTok into a Money-Making Machine
  • Cara Ekstrak Driver Intel RST/VMD dari setuprst.exe: Panduan Lengkap
  • Pixel 8 dan 8 Pro Akan Punya Kamera Baru Resolusi 10.2MP, Hasil Lebih Baik di Kondisi Redup

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme