Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Cak Nun: Indonesia Belum Jadi

Posted on June 10, 2011

Semarang, NU Online
Lir-ilir lir-ilir/ tandure wong sumilir/ tak ijo royo-royo/ tak sengguh temanten anyar/ cah angon cah angon/ penekna blimbing kuwi/ lunyu-lunyu penekna/ kanggo mbasuh dodotira/ dodotira dodotira kumitir bedhah ing pinggir/ dondomana jlumatana/ kanggo seba mengko sore/ mumpung padhang rembulane/ mumpung jembar kalangane/ ya suraka surak hore.

Tembang gubahan Sunan Ampel berisi pengenalan agama Islam itu dibawakan secara kolaboratif nan apik oleh grup musik Kyai Kanjeng dan Laskar Shalawat mahasiswa Unnes, di halaman rektorat Unnes belum lama ini. (Selasa, 7/6).

Saking enaknya syair Jawa itu, ratusan hadirin tak beranjak dari tempat duduk hingga 2 jam lamanya. Itu juga karena lewat Orasi Budaya bertajuk “Mewujudkan Nilai-Nilai Konservasi Sebagai Pilar Pendidikan Berkarakter”, Emha Ainun Najib mampu menyihir hadirin dengan ucapan maupun lantunan syair diiringi grup musiknya. Terlebih semua berisi sholawat dan khas gambang syafaat, musik besutan Cak Nun. Suasana terasa sejuk dan syahdu.

Budayawan yang di masa Soeharto sering dilarang dan dimusuhi penguasa ini berorasi, Indonesia ibarat yang belum benar-benar jadi.

“Sukarno baru saja masang kompor, sudah diganti. Gus Dur baru juga nyumet (menyalakan –Red) kompor, juga tiba-tiba dihentikan. Kapan dadine sega Indonesia?” tanyanya lantang.

Saat ini, lanjut suami Novia Kolopaking ini, yang ada baru rakyat Indonesia. Pemerintah belum.

“Kita belum pernah punya pemerintah yang sukses. Tapi rakyat Indonesia sungguh telah sukses sebagai rakyat. Mereka memiliki ketahanan dan kesabaran luar biasa. Setiap hari dilanda banjir, tetap saja bahagia. Begitu disyut kamera televisi, bukannya menampakkan kesedihan, mereka malah senyam-senyum sambil melambaikan tangan dada-dada,” seloroh penulis buku Slilit sang Kiai dan Lautan Jilbab ini.

Disampaikan Cak Nun, Pemimpin yang baik tak lagi memiliki dirinya. Seluruh waktu dan pikirannya untuk rakyat atau orang-orang yang dia pimpin. Bahkan sampai tidak sempat mengurus dirinya.

“Pemimpin yang baik tentu bukan yang sibuk dengan dirinya sendiri. Apalagi mengurus SMS atau kabar miring tentang dirinya yang tidak jelas,” sindir Emha.

Bangunlah Surga di Dunia

Penyair yang tak pernah mau terjun politik praktis ini juga menasehati, orang harus membangun surga di dunia dan surga di akhirat. Sebelum mendapat surganya Gusti Allah, kata dia, makhluk harus berikhitiar membangun surganya sendiri di bumi.

“Jika ingin mendapatkan surga di akhirat, ya bangun dulu surga di diunia. Membangun taman di sekitar tugu kekhalifahan, itulah contoh fisik membangun surga dunia,” kata Emha seraya menunjuk Tugu Sutera Unnes yang berjarak dua ratusan meter di depannya.

Kepada segenap civitas akademika, suami Novia Kolopaking itu menyebut kelebihan universitas hasil metamorfosis IKIP semacam Unnes.

“Cah IKIP itu lebih andhap asor (sopan; rendah hati). Maka setelah berubah menjadi universitas, ia memiliki infrastruktur yang tidak dipunya oleh universitas lain. Yakni andhap asor dan tidak sombong. Bersyukurlah orang yang tidak sombong, karena kesombongan sesungguhnya menutup pori-pori rohani,” katanya.

Pria asal Menturo, Sumobito, Jombang, Jatim ini tampil dengan pakaian khasnya; baju dan celana hitam. Di depan ratusan orang, termasuk Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi dan para mahasiswa, dia juga menyinggung karut-marut pendidikan di negeri ini.

“Yang harus diutamakan dalam mendidik adalah menyayangi dan mengasihi. Seperti orang tua pada anak-anaknya, guru, dosen, bahkan rektor juga harus sayang pada murid atau mahasiswanya. Jika tidak ada rasa sayang, pendidikan pasti gagal,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Dia menyindir perguruan tinggi saat ini yang terlalu terkotak-kotak di fakultas-fakultas. Padahal menurutnya pendidikan di perguruan tinggi harus menengok kesatuan sebagai universitas.

Orasi budaya itu merupakan puncak acara Semarak Bulan Pendidikan yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes. Tak sia-sialah Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Hardjono MPd mengusungnya sebagai bagian dari rangkaian panjang acara fakultas ke level universitas.

“Ojo ucap, bodo yo ben. Golek ilmu kudu telaten.” Demikian salah satu bait lagu yang dinyanyikan dia di penghujung acara.

Terbaru

  • Belum Tahu? Inilah Cara Aman Login Binomo dan Trik Trading Buat Pemula Biar Nggak Boncos
  • Cara Mengatasi Error ‘Versi Diagnostik Belum Terbarui’ (Your current version of diagnostics is not up to date)
  • Cara Membuat Newsletter di Outlook 365
  • Sering Telepon di Tempat Berisik? Fitur Baru Expressive Call dari Google Bakal Jadi Penyelamat Kalian!
  • Google Pixel 10 Pro Akan Punya Integrasi Play Points Lebih Dalam
  • Stop Cara Kuno! Ini Trik Supaya Manajemen Karyawan Jadi Lebih Cepat dan Anti Ribet
  • Bug di Aplikasi Cuaca Wear OS Google: Update Tidak Ngaruh!
  • Samsung Kembangkan Sensor Kamera Baru Pakai Teknologi Global Shutter dan Efek Blur Bergerak
  • Cara Membuat Anggaran Otomatis di Excel
  • Baseus X1 Pro Kamera: Kamera Ringkas dengan Fitur Canggih dan Harga yang Menarik
  • Profil Sosmed Kalian Sepi? Gini Caranya Makeover Bio Biar Makin Dilirik Sama Netizen!
  • Cara Mengatasi Error ‘Disk is Full or Read-Only’
  • Belum Tahu? Inilah Trik Ampuh Atasi Error ‘We Were Unable To Create Your Notebook’ di OneNote
  • Trik Instagram Stories 2025: Ubah Viewer Jadi Loyal Follower dengan Fitur Sederhana Ini
  • Turning TikTok into a Money-Making Machine
  • Cara Ekstrak Driver Intel RST/VMD dari setuprst.exe: Panduan Lengkap
  • Pixel 8 dan 8 Pro Akan Punya Kamera Baru Resolusi 10.2MP, Hasil Lebih Baik di Kondisi Redup
  • Inilah Trik Website Kalian Lolos Core Web Vitals dan Ranking Naik
  • YouTube TV Uji Coba Fitur Tonton Rekaman Pertandingan Olahraga NFL,NBA, MLB Terbatas
  • Aawi Wireless Dua Habis Stok, Model Android Auto Tunggal Masih Diskon
  • Samsung Akan Luncurkan One UI 8.5 dengan Inspirasi ‘Liquid Glass’ yang Memukau
  • XBox Game Pass PC Tidak Bisa Address GPU ke Game
  • Your Pocket-Sized Doctors: 3 Health Apps Changing the Game on Android and iOS
  • Waymo Bawa Teknologi ‘Liquid Glass’ untuk Mobil Otonom
  • Rumor Google Akan Update UI Besar-besaran Desember 2025
  • Gemini Akan Masuk di Android Auto, Mobil Jadi Lebih Smart!
  • OpenAI Bantah Rencana Pasang Iklan di ChatGPT Berlangganan
  • Kenapa Komputer Sangat Panas Saat Gunakan Fitur Virtualisasi Hyper-V?
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Ini Dia ESP32 P4: IoT RISC-V dengan Layar AMOLED dan LoRa, Perangkat Handheld Inovatif
  • Apa Itu HealthyPi-6? Solusi Open Source untuk Akuisisi Biosignal
  • Jetson THOR Industrial PC: 25Gbe Networking dan Bisa Pakai Kamera GMSL2
  • Azul Systems Akuisisi Payara Java Server
  • PC Kentang Jadi Ngebut? Coba GRML 2025, Distro Debian Ringan dengan Kernel 6.17!
  • Apa Itu US National Framework for AI? Kepres Donald Trump Bikin Heboh Dunia AI
  • Kenapa Bisnis Properti & Real Estate Harus Pakai AI, Ini Alasannya!
  • BARU! Brave Browser Bakal Bisa Ngerjain Tugas Kalian Secara Otomatis Lewat Agentic AI!
  • Belum Tahu? Google Maps Bakal Makin Canggih Berkat Integrasi Gemini Visual Ini!
  • Siap-Siap! Tahun 2026 Gemini Bakal “Menjajah” Chrome, iPhone, sampai Smartwatch Kalian
  • Apa Itu Ashen Lepus? Kelompok Peretas yang Mengincar Instansi Pemerintah Timur Tengah
  • Pengertian Vulnerability WebKit Apple Terbaru: Apa Itu CVE-2025-43529 dan CVE-2025-14174?
  • Apa Itu Fake OSINT? Definisi dan Bahaya Repositori GitHub Palsu
  • Apa Itu GenAI Browser Security? Ini Definisi dan Strategi Pengamanannya
  • Apa Itu CVE-2025-58360? Ini Pengertian Celah Keamanan GeoServer Terbaru

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme