Pelantikan Pengurus PMII Diisi Gelaran Wayang

Semarang, NU Online
Pelantikan pengurus organisasi diisi pentas musik sudah biasa. Yang istimewa, ketika Sabtu (15/10) lalu Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kota Semarang dilantik, acara pendukungnya adalah pagelaran wayang kulit.

Panggung kecil permanen di aula Gedung Serbaguna Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Jl Walisongo km 11 Karanganyar, Tugus, dipakai sebagian untuk itu. sederhana, dengan sebuah gedebog (batang pisang) dan selembar kain putih seluas 3 x 2 meter. 
Memang tidak semalam suntuk sebagaimana pakeliran dalang pada pakemnya. Melainkan pentas ringkas dengan satu babak cerita. Si dalang adalalah mahasiswa Fakultas Ushuluddin semester IX bernama Maftuh Soponyono.

Judul ceritanya, “Wisanggeni Sang Pemberani”. Si dalang memakai bahasa campuran Jawa dan Indonesia untuk memainkan wayangnya.

Diceritakan, Wisanggeni yang bermakna “manusia berbisa api” adalah anak Raden Arjuna dengan dewi kayangan bernama Batari Dresanala. Sejak lahir merupakan simbol perlawanan terhadap kebhatilan. Berani menentang keputusan Bhatara Guru yang terkadang dipengaruhi oleh Dewi Durga sehingga sering merugikan Pandawa.

“Wisanggeni punya sifat luar biasa; cerdas, visioner, sakti, tetapi berbicara ngoko karena lugas nan tulus. Dia juga pandai berdiplomasi dan tak cepet naik darah. Bisa mengikuti strategi,” terang Ki Soponyono, panggilan akrab Maftuh.

Ketua PMII Kota Semarang M Faiz Fuadi didampingi sekretaris Tsalis  Syaifuddin menjelaskan, semua kader PMII diharapkan meniru watak Wisanggeni dalam berjuang dan berkhidmat untuk masyarakat.

Tidak seperti tokoh Lesmana Mandrakumara, wayang rival Wisanggeni yang dipentaskan ki dalang. Tokoh yang ini memiliki sifat manja, hanya mengandalkan keturunan sebagai anak raja tapi tak bisa apa-apa. Si Lesmana terhina dan sering dipermainkan para satria karena tak punya kesaktian apa-apa. Sebab dia memang tak pernah mau tirakat dan tak mau belajar.

“Kami berharap pentas wayang itu menjadi inspirasi pengurus PMII Kota Semarang dalam berkiprah di manapun berada. Meniru sosok Wisanggeni,” tutur Faiz Fuadi.

Lebih lanjut Tsalis Syaifuddin menguraikan, yang dilantik terdiri sembilan orang pengurus harian, 45 orang pengurus enam departeman, dan 18 orang pengurus lembaga.

Scroll to Top