JAKARTA - Surat keberatan yang dilayangkan pihak PKB kepada PKBN dinilai tidak objektif. Dicurigai surat keberatan tersebut untuk menjegal partai yang dipimpin Yenny Wahid maju pada Pemilu 2014. Demikian dikatakan Jurubicara PKBN, Imron Rosyadi Hamid hari ini. "Ditinjau dari segi mana pun, keberatan itu tidak objektif. Surai itu hanya upaya untuk melakukan penjegalan terhadap PKBN," tegas Imron. Dia menegaskan, PKB adalah singkatan dari Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan PKBN merupakan singkatan dari Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara. Kesamaan nama PKB dan PKBN, terletak pada kata Partai dan Bangsa. "Tentunya tidak bisa diklaim sebagai milik PKB, karena banyak partai lain yang menggunakan kata Partai  dan Bangsa, misalnya Partai Matahari Bangsa dan Partai Karya Peduli Bangsa. Sedangkan lambang kami terlihat tidak mempunyai kesamaan dengan PKB. Warna dasar yang kami gunakan adalah warna hijau dan kuning, sedangkan PKB menggunakan warna hijau dan putih," tegasnya lagi. PKBN, menurut Imron sangat menyesalkan PKB Muhaimin tidak menjunjung asas demokrasi yang paling dasar mengenai hak warga negara untuk berserikat secara politik yang dilindungi oleh UUD. Dia menambahkan, praktek penjegalan maupun pemberangusan hak berpolitik adalah hal-hal yang sangat bertentangan dengan semangat demokrasi dan merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi. Baik PKB dan PKBN, ujarnya, adalah dua entitas politik yang berbeda dan tidak mempunyai kaitan apapun, baik dari segi struktur maupun visi politik partai. PKBN sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari cita-cita politik KH Abdurrahman Wahid, tegasnya. "Karena itu kami mengharap semua pihak agar menghormati hak berserikat para pendukung Gus Dur untuk medirikan sebuah partai baru agar dapat melanjutkan cita-cita perjuangan Beliau," jelas Imron. Sumber: Waspada.co.id