Nilai Rata-rata UKG Memprihatinkan

JAKARTA – Hingga hari ketiga, tercatat 373.415 guru TK hingga SMA/SMK telah mengikuti uji kompetensi guru. Dari hasil pengolahan terhadap 243.619 peserta UKG hari pertama dan kedua, nilai rata-rata sementara UKG tergolong rendah, hanya 44,5.

Hal itu dipaparkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Jumat (3/8), di Jakarta. ”Ada yang nilainya 91,12. Ada juga yang nol, salah semua,” kata Nuh. Yang diukur dalam UKG bukan hanya kemampuan pedagogi atau metode pengajaran, melainkan juga kapasitas pengetahuan dan pemahaman guru pada bidang ilmunya.

Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik Kemdikbud Syawal Gultom menambahkan, standar nilai minimal yang ditentukan pemerintah adalah 70.

”Namun, hingga hari ketiga, dari 373.415 peserta yang ikut UKG, hanya sekitar 10 persen yang memperoleh nilai di atas 70,” kata Syawal.

Ada 316 kabupaten/kota yang nilai rata-ratanya di bawah rata-rata nasional. Hanya 92 kabupaten/kota yang nilainya di atas rata-rata nasional.

Menurut Nuh, dari hasil UKG itu ada yang menarik. Nilai Bahasa Indonesia untuk guru SMP berada di bawah rata-rata dan nilainya paling rendah daripada mata pelajaran lain. ”Ada yang harus dirombak untuk pengembangan kemampuan Bahasa Indonesia para guru,” katanya. Sumber: Kompas