Muslimat NU: Ragam Profesi Itu Penting

KENDAL – Ketua Umum Pucuk Pimpinan Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengingatkan, warga NU harus mengambil sikap dalam mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi berbagai tantangan yang kian beragam. Warga NU jangan terfokus pada satu bidang garapan, tapi perlu menyebar dan menggeluti berbagai profesi.

Hal tersebut disampaikaanya saa memberikan taushiyah pada Pengajian Umum dalam rangka peresmian Klinik Bersalin Masyitoh, Kendal, Ahad (13/1).

Klinik Masyitoh merupakan klinik bersalin yang diinisisasi oleh PAC Muslimat NU Kaliwungu, Kendal. Sebelumnya, diadakan pengobatan gratis sebagai bagian dari pra-acara peresmian Klinik Masyitoh, sekitar 150-an pasien telah turut memeriksakan diri pada helatan tersebut.

Khofifah yang meresmikan langsung klinik Masyitoh, mewanti-wanti lima ribuan jamaah muslimat dari seluruh kendal untuk betul-betul mendidik anak-anaknya dengan bekal ilmu pengetahuan, hal tersebut merupakan langkah diversifikasi profesi.

Khofifah menjelaskan bahwa diversifikasi profesi merupakan proses penganekaragaman profesi, sehingga kelak NU tidak hanya memiliki generasi yang pandai mengaji kitab kuning saja, namun juga cakap di segala bidang profesi umum.

“Contoh kecil saja, jika di daerah sini ada pertambangan minyak, maka tidak mungkin pengolahannya diserahkan kepada kiai-kiai, kita membutuhkan ahli pertambangan. Dan ahli pertambangan itu seharusnya adalah anak-anak kita sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, ketua PAC Muslimat NU Kaliwungu, Hj. Asnijah Syamsul Maarif mengatakan, klinik bersalin yang baru saja diresmikan merupakan bentuk motivasi terhadap proses diversifikasi profesi tersebut.

“Klinik ini dibangun oleh para ibu muslimat dengan semangat ketulusan dan pengabdian dengan harapan kita dapat memotivasi anak-anak kita bahwa NU sangat membutuhkan dokter-dokter, ahli-ahli persalinan, dan berbagai profesi umum sebagai bagian dari pengabdian untuk umat dan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa klinik bersalin Masyitoh diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam mengurangi angka kematian perempuan Indonesia yang mencapai 36 perhari karena komplikasi persalinan.

“Itu kondisi yang mengkhawatirkan bagi seluruh perempuan Indonesia. Karena itu kami akan selalu mengingat pesan Ibunda Khofifah bahwa Klinik ini untuk seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya NU saja, ini klinik untuk semua,” pungkasnya.

via NU Online

Scroll to Top