Perjuangan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk merebut hati PKB, belum berhenti. Meski pada pertemuan 7 Januari lalu, menghasilkan kesepakatan, kalau PKB lebih condong ke Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur mendatang, bukan tidak mungkin hati partai yang didirikan KH Abdurahman Wahid itu, akan putar haluan. Untuk merebut simpati dari PKB itulah, Gus Ipul mengaku intens berkomunikasi dengan partai besutan Muhaimin Iskandar tersebut. "Komunikasi dengan PKB, kita lakukan secara terus-menerus. Komukasi itu untuk mendapat dukungan dari PKB. Kita memang ingin mendapat dukungan itu," tegas Gus Ipul di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/1). Dijelaskan mantan Menteri Daerah Tertinggal itu, komunikasi yang dilakukannya dengan pihak PKB tersebut dalam bentuk lamaran yang diajukan melalui DPW PKB Jawa Timur. Meski demikian, komunikasi Gus Ipul dengan PKB tidak dilakukan secara formal. "Pengajuan tidak usah secara formal dulu. Tapi terus mendekatinya (PKB). Kami ingin KarSa Jilid II ini solid dan didukung oleh rakyat serta parlemen," harap dia. Ibarat orang 'menikah,' lanjut Gus Ipul, tentu harus ada kata-kata yang harus disampaikan tidak langsung dengan surat nikah. "Sama halnya dengan komunikasi politik, untuk memperoleh dukungan pastinya ada kata-kata yang disampaikan. Pada intinya kami memang ingin mendapat dukungan dari PKB, pendekatannya melalui DPW PKB Jatim dan juga parpol-parpol lainnya," ungkap Gus Ipul. Tujuan berkomunikasi itu, masih menurut Gus Ipul, adalah menyamakan frekuensi. Sebab, komukasi itu tidak harus berada di satu barisan. Di manapun tempatnya asal nyambung, bisa terus berjalan. Tak hanya dengan PKB, Gus Ipul juga mengaku terus menjalin komunikasi dengan PDIP. Meski PDIP telah menyatakan akan mengusung kader sendiri, namun komunikasi itu tetap dilakukan. "Selama ini, PDIP memang banyak membantu KarSa. Sumbangsih PDIP terhadap pemerintahan KarSa sangat banyak. Maka kami tetap berkomunikasi dengan PDIP." Sementara soal deklarasi KarSa jilid II, yang akan dilakukan tiga hari lebih cepat dari rencana semula, yaitu pada 12 Febuari (dimajukan tanggal 9 Febuari), Gus Ipul menegaskan, kalau KarSa tidak perlu deklarasi, melainkan cukup dengan pemantapan pencalonan lagi. Teknisnya, kata dia, saat ini masih dalam pembahasan. Secara garis besar, konsep tersebut akan dilakukan di sejumlah daerah bersama elemen-elemen masyarakat. "Nanti akan dilakukan di sejumlah daerah. Bisa dengan masyarakat petani, masyarakat Desa Hutan, buruh dan lain-lain. Sedangkan untuk tanggal 9 Februari, bukan deklarasi melainkan perayaan hari ulang tahun pemerintahan KarSa, itu saja." Sekadar tahu, dari sejumlah partai yang didekati KarSa, beberapa Parpol yang menyatakan kesediaannya untuk berkoalisi adalah Partai Hanura, Golkar, PAN, PKS dan 22 Parpol non Parlemen. Sementara itu, para pendukung KarSa dari kader Partai Golkar yang menamakan diri Hati Rakyat (HR), tadi siang sudah mulai mensosialisasikan majunya kembali pasangan KarSa di Pilgub Jawa Timur dengan cara menempelkan stiker KarSa di sejumlah becak di sekitar Tugu Pahlawan. Sumber: Merdeka.com