Peluncuran Program Bengkel Kebangsaan oleh IPNU

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) meluncurkan program khusus berbasis moral force bernama Bengkel kebangsaan. Grand launcing program ini dihelat pada Selasa sore (16/08), pukul 15.00-18.00 di lantai 5 gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.

Acara launching yang dibingkai dalam acara buka bersama dan dialog nasionalisme kaum muda ini dihadiri oleh anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka dan Ketua Umum BM PAN, Yandri Susanto. 

“Acara ini merupakan starting action gerakan moral dalam konteks menghadirkan IPNU ditengah problematika kebangsaan yang kian menggelisahkan karena beragam persoalan yang mendera Indonesia akhir-akhir ini. Selain mengawal kebijakan publik berbasis society service, program ini diharapkan menstimulasi bangkitnya gerakan kaum muda yang kini semakin lesu,” ungkap Ahmad Syauqi, Ketua Umum PP IPNU.

Syauqi menambahkan, program Bengkel kebangsaan ini akan dijalankan secara konsisten dalam dua mingguan, baik melalui kajian-kajian strategis dengan mengundang para tokoh nasional maupun aksi turun jalan. Disatu sisi, imbuh Syauqi, kajian strategis ditujukan untuk melahirkan formula baru terkait gerakan pelajar dan kaum muda di domain pendidikan dan kebangsaan secara umum.

“Di sisi lain, aksi turun jalan sebagai terapi penyeimbang atas beragam kebijakan publik yang tidak berbasis pada kepentingan rakyat,” kata dia.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Abdul Idris, ketua program Bengkel Kebangsaan. “Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap pengikisan nasionalisme pelajar dan kaum muda yang kini semakin berpikiran instan, pragmatis dan hedonistik. Sehingga mereka pun lantas tidak peduli lagi terhadap nasib bangsanya ke depan. Inilah salah satu ironi yang kita usung dalam program Bengkel Kebangsaan,” tutur Idris.

Semangat besar yang melatari hadirnya program ini pun disambut baik oleh Rieke Diah Pitaloka. Sebagai narasumber di acara tersebut, ia mendorong kader-kader IPNU memosisikan diri menjadi ikon generasi muda yang harusnya konsisten mengawal kepentingan rakyat melalui aksi-aksi progresif dan produktif.

“Ayo bersama-sama mengawal kepentingan rakyat. Anda sebagai kaum muda, harus menyadari posisi penting masa depan bangsa ini. Sehingga gerakan di level civil society berbasis kepelajaran dan kepemudaan adalah hal signifikan yang harus terus dipegang,” tegas mantan artis di sinetrin komedi Bajaj Bajuri tersebut.

Pada akhirnya, Syauqi bersama jajaran kader IPNU berharap Program Bengkel Kebangsaan menjadi bagian penting dari politik kehadiran kaum pelajar untuk senantiasa berkomitmen ikut bertanggungjawab mereparasi krisis multidimensional yang mendera bangsa Indonesia.