Sudah dua tahun ini, warga NU Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengeluarkan uang Rp 500, 00 tiap hari. Kini tabungan mereka menjelma bangunan pusat kesehatan masyarakat, sebuah klinik.

Uang tersebut dikumpulkan dan dikelola lembaga Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) desa tersebut yang bernaung di bawah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Sukabumi. Menurut salah seorang inisiator “gerakan” menabung 500 tersebut, KH R Abdul Basith, pembangunan klinik tersebut menghabiskan uang 300 juta lebih. Klinik tersebut terdiri dari ruangan rawat inap, ruang persalinan serta memiliki satu unit ambulans. Ketika peresmian klinik tersebut, pada Sabtu (30/5) oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, NU Online sempat memasuki ruang-ruang klinik tersebut yang diberi nama sunan-sunan penyebar Islam di pulau Jawa, Wali Songo. Menurut KH Abdul Basith yang juga Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi, klinik tersebut merupakan amanah untuk warga masyarakat Nanggerang. “Mudah-mudahanan Allah memberi kelancaran operasional,” katanya. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Cicurug itu menambahkan, klinik tersebut tidak hanya diperuntukkan warga desa Nanggerang, tapi desa lain dengan cuma-cuma (gratis). Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Agus Mulyadi mengatakan, apa yang dilakukan warga Nanggerang bisa jadi model oleh desa-desa lain. Menurut dia, apa yang dilakukan desa Nanggerang merupakan satu-satunya yang dilakukan desa di Sukabumi. Jika setiap desa sudah seperti itu, maka ke depan tidak akan ada lagi warga yang ditolak di rumah sakit. Lebih khusus, ia mengapresiasi ambulans gratis desa Nanggerang. Selama ini banyak proposal yang menumpuk di DPRD dan Bupati yang meminta ambulans, tapi warga disea Nanggerang mengupayakannya sendiri. “Mudah-mudahan kelurga besar NU di kampung-kampung menumbuhkan kesadaran bersama. Ini menjadi kebanggan tersendiri di kabupaten. Ini belum ada di desa yang lain. (Abdullah Alawi) Sumber: NU Online