Lombok,
NU OnlineMuktamar NU di Jombang tanggal 1-5 agustus dipastikan menjadi bagian dari agenda penting PMII untuk mengambil peran dan mengawal NU. Di samping itu, hasil munas PBNU juga meminta PMII kembali menjadi banom lagi mengingat NU saat ini tidak lagi menjadi partai politik seperti pada saat PMII menggelar deklarasi Munarjati 1974 lalu.

Permintaan ini juga ditanggapi beragam baik oleh para kader maupun para alumni PMII, mulai dari pusat sampai daerah. Seperti yang di sampaikan oleh Bahaidin Ahmad alias Obok Ketum Umum PKC PMII NTB kepada NU Online, Senin (29/06) di Praya Lombok Tengah.
Obok sapaan akrabnya mengatakan ditengah ramainya perdebatan kembali atau tidaknya PMII menjadi banom NU, dia menanggapi dengan cara tersendiri. Menurutnya, dirinya mengajak semua kader dan pengurus untuk tetap mengutamakan ajaran-ajaran islam Ahlussunnah wal Jamaah dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
Mengingat saat ini kata dia, ada dua kutub yang berbeda yaitu ada yang menginginkan PMII kembali menjadi banom NU dan ada yang tidak.
“Maka kita perlu melakukan pendekatan sesuai dengan metode Aswaja sehingga kita tidak debat kusir dan merasa paling benar dalam persoalan ini!” serunya.
Metode yang dia maksud ialah semua komponen organisasi baik pengurus, kader maupun para alumni untuk harus tetap tawadu' pada ulama dan NU serta yang yang masih berbeda pendapat tentang hal itu harus saling menghargai satu sama lain agar tidak saling menjelekkan antar sesama, harapnya.
“Yang membuat kita berpikir negatif ini kepentingan siapa atau itu keinginan siapa?” katanya dengan nada tanya.
Oleh karena itu kata dia, mari kita bertabayun pada NU atau yang kini menginginkan PMII menjadi banom NU, sehingga kita tahu alasan jelasnya apa agar tidak membuat kita saling mencurigai atau menuding satu sama lain terhadap ini semua.
“Jika pola fikir itu kita lakukan tentu kita tidak saling ngotot tanpa alasan yang jelas ke mana arah posisi PMII jelang muktamar NU. Hal tersebut tentu bisa membuat kita berfikir yang lebih positif & jernih dimana kalau kita kembali menjadi banom maka alasannyapun harus jelas serta bertahan tidak kembali menjadi banom maka alasannya harus jelas juga,” pintanya.
“Sebagai penganut Islam yang baik serta penganut ajaran Islam aswaja, kita perlu meminta petunjuk Allah dengan beristikharah. karena sebaik-baik jalan atau keputusan tentu ialah dari petunjuk sang Pencipta,” ujar Santri Tgh Turmudzi Badrudin Bagu Loteng ini.
“Selain itu, kami tegaskan pula di sini PKC PMII NTB bukan masalah sepakat atau tidak sepakat kembali menjadi banom NU tapi kami ingin kita semua menjalankan ajaran-ajaran aswaja dengan baik, sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud dengan baik pula,” tutupnya
(Hadi/Mukafi Niam)
Sumber:
NU Online