Karanganyar, NU Online
Jika kaki menginjakkan pelataran Masjid Tiban, niscaya sepasang mata akan menemukan sudut-sudut bangunan yang unik. Masjid yang memiliki nama resmi Masjid Darul Muttaqin ini terletak kurang lebih 9 KM di sebelah utara Kota Karanganyar, tepatnya di Dukuh Pulosari Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Salah satu tokoh masyarakat, Joko Purnomo menuturkan bahwa Masjid Tiban adalah peninggalan Waliyullah Eyang Abdullah Fattah atau biasa panggil Mbah Dullah. Nama “Masjid Tiban” adalah sebutan populer masyarakat sekitar.
Masjid ini, tambah Joko, mungkin tertua di Kabupaten Karanganyar, sebab nenek moyang dulu atau masyarakat Pulosari dan sekitarnya saja tidak mengetahui kapan berdirinya masjid tersebut. Yang jelas sejak adanya Dukuh Pulosari, masjid ini sudah berdiri.
“Kemungkinan (masjid) ini usianya sejajar dengan Masjid Agung Demak. Sebab Jika dilihat dari bentuk mahkota, mimbar serta tiang tengah yang ada di dalamnya, menyerupai sekali dengan Masjid Agung Demak, tapi sebagian mahkotanya sudah rusak karena termakan usia,” ujar Joko, Selasa (30/6).
Pada bagian belakang masjid Tiban, terdapat beberapa makam tua, salah satunya adalah makam Eyang Abdullah Fattah. “Khususnya tiap malam Jumat Legi dan malam Jumat kliwon, masjid tersebut banyak sekali pengunjungnya (untuk ziarah, red),” tuturnya. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)
Sumber: NU Online