Jombang, NU Online
Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama membantah kabar adanya kericuhan dalam proses registrasi peserta di GOR Merdeka, Jombang, Jawa Timur.
Ketua Seksi Kesekretariatan Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, Sarmidi Husna, mengungkapkan memang sempat terjadi ketegangan di tengah proses registrasi peserta pada Jumat (31/7/2015) sore. Meski demikian itu bukan antara peserta dengan petugas keamanan dari Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor, melainkan antar sesama petugas keamanan.
"Kejadian bermula saat peserta dari NTT datang dengan membawa Banser. Ketika hendak masuk Banser yang dibawa peserta dilarang masuk oleh Banser jaga, tapi mereka menolak dan terjadi tarik menarik. Jadi tarik menariknya antara Banser dengan Banser, bukan Banser jaga dengan peserta," kata Sarmidi di lokasi registrasi peserta Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama.
Sarmidi menambahkan, kabar jika salah seorang kiai peserta Muktamar asal NTT ditarik hingga pakaiannya terbuka dan sorbannya jatuh juga tidak benar. "Sorban kiai asal NTT memang jatuh, tapi itu karena ditarik oleh Banser yang mereka bawa, bukan oleh Banser jaga," tambahnya.
Dikatakan juga oleh Sarmidi, ketegangan tersebut dengan cepat bisa diatasi. Saat ini proses registrasi kembali dilanjutkan dan berlangsung kondusif. Proses registrasi peserta Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2015.
"Kami mengimbau peserta bersedia sabar. Kami menyediakan belasan loket dan akan melayani peserta dengan baik," pungkas Sarmidi. Red: Mukafi Niam
Sumber: NU Online