Keragaman masyarakat Tanah Datar selama ini sudah tertanam baik. Sehingga, adanya perbedaan keyakinan menjadi rahmat dan dapat menciptakan ketenangan di dalam masyarakat. Sementara pimpinan organisasi keagamaan dan masyarakat Tanah Datar sepakat mengecam semua bentuk kekerasan atas nama agama atau SARA.

Demikian disampaikan Ketua PCNU Tanah Datar H Ihsan A Tuanku Bagindo di hadapan hadirin silaturahmi jajaran aparat keamanan kabupaten Tanah Datar di Batusangkar, Selasa (28/7). Silaturahmi dihadiri langsung Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Arm Bagus Tri K, tokoh agama, tokoh adat, masyarakat, Kejaksaan, Kesbanglinpol, Kementerian Agama, dan instansi terkait lainnya. Menurut Ihsan, sebagai masyarakat yang taat beragama, peristiwa seperti itu jangan sampai terjadi pula di kabupaten Tanah Datar. "Kita juga berharap jangan sampai terjadi pula di tempat lain," kata Ihsan menambahkan. Ihsan juga menyayangkan, adanya pihak-pihak yang memprovokasi insiden Tolikara sehingga menimbulkan ketegangan antarumat beragama. Padahal peristiwa yang sesungguhnya, melenceng dari informasi yang disampaikan ke publik di awal-awal peristiwa tersebut. "Tempat ibadah keagamaan dan kegiatan hari lebaran merupakan hal sangat penting bagi umat Islam sehingga sangat mudah menyulut sentimen keagamaan. Peristiwa Tolikara ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai bangsa yang besar, yakni bangsa Indonesia," katanya. (Bagindo Armaidi Tanjung/Alhafiz K) Sumber: NU Online