Way Kanan,
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung menegaskan, dirinya bukan underbow partai politik apalagi partai politik. Karena itu, berkaitan dengan pemilihan kepala daerah di wilayah tersebut pada 9 Desember 2015, organisasi pemuda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut bersikap netral.
“Ansor harus dan memang akan netral, tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kami bukan partai politik,” ujar Provost Satkorcab Banser Way Kanan Hudi Rahman di Blambangan Umpu yang berada sekitar 220 klm sebelah utara kota Bandarlampung, Jumat (11/9).
Pilkada di Way Kanan diikuti dua pasangan calon, Bustami Zainudin dan Adinata (Adin Bustami) diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, Nasdem dan Golkar, serta Raden Adipati Surya dan Edward Anthony (Berani) diusung Demokrat, PAN, Hanura dan PKS.
“Memilih adalah hak setiap orang, termasuk kader Ansor. Karena itu, jika ada kader berpihak itu pilihan individu, namun dilarang membawa atau mengatasnamakan organisasi,” ujar Hudi lagi.
Untuk diketahui, sejumlah politisi Way Kanan dari sejumlah partai seperti Hanura, Demokrat, PKB dan PDI Perjuangan tercatat sebagai Dewan Pembina GP Ansor Way Kanan periode 2014-2018. Namun demikian, kata Hudi lagi, di wadah tersebut para politisi tersebut tidak berpolitik.
“Kader Ansor boleh belajar politik. Tapi Ansor sebagai badan otonom NU yang mengelola Barisan Ansor Serbaguna atau Banser bukan wadah politik. Ansor adalah wadah untuk beribadah, berkhidmat pada negeri bernama Indonesia melalui gerakan sosial, keagamaan dan pendidikan. Orang yang memandang apalagi menginginkan Ansor sebagai wadah politik jelas sesat berpikir, gagal paham dengan organisasi kami,” ujar alumni Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) II PW GPAnsor Lampung itu menegaskan.
Sejak Way Kanan menjadi kabupaten berpisah dari Lampung Utara mulai tahun 1999, jumlah anggota Ansor berikut Banser hingga 2014 yang telah mengikuti Pendidikan Kader Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) tercatat kurang lebih 2.000 jiwa. 70 persen diantara mereka telah menikah, sebagian besar telah mempunyai anak hingga cucu yang selanjutnya mengikuti jejak ayah atau kakeknya bergabung dengan Ansor.
“Sebagaimana kepemimpinan GP Ansor sebelumnya pada Pilkada Way Kanan 2010 yang netral, kepemimpinan periode sekarang juga akan netral,” demikian Hudi Rahman. (Syuhud Tsaqafi/Mahbib)
Foto: Hudi Rahman (kiri) memberi aba-aba pada Diklatsar Banser di Pondok Pesantren Roudhotul Muttaqin asuhan KH Rofiul Bashori Anashih Kampung Runyai Kecamatan Bumiagung 2014. Dok GP Ansor Way Kanan.
Sumber: NU Online