Kepala Sekolah Kejuruan Media (SMK) Medina, Hj Rini Iriani memandang penting etos kerja para guru. Dunia pendidikan sangat ditentukan oleh kinerja para guru. Pengabdian harus ditegakkan melalui etos kerja karena selain profesionalisme itu sendiri sangat menuntut etos kerja, ajaran agama juga menekankan hal tersebut.
"Mencari ilmu merupakan pilar dasar untuk terus mengembangkan kepribadian. Banyak pengetahuan yang harus terus dapatkan karena urusan pengetahuan bukan urusan umur. Inilah salah satu alasan mengapa kita melaksanakan In House Training," kata Rini di acara In House Training Implementasi Kurikulum 2013, di SMK Medina, Yayasan Pendidikan Islam Nahdlatul Ulama (Yapinu) Kota Bandung, Kamis (15/10). Rini menyampaikan, untuk peningkatan etos kerja dan profesionalitas, pertama-tama kesejahteraan bagi para guru. Tujuannya supaya para guru lebih tenang bekerja karena urusan uang bulanan dan transport terpenuhi. "Soal kesejahteraan sudah kita penuhi. Karena itu sekarang profesionalitas harus dijunjung tinggi. Disiplin. Tidak gerundelan di belakang melainkan harus maksimalkan keterbukaan. Kalau ada masalah dibahas melalui mekanisme rapat, atau minimal komunikasi yang baik," terangnya. Untuk menegakkan etos kerja dan profesionalitas kerja guru, Rini menekankan agar para seluruh guru harus beradaptasi dengan sistem. "Jika sistem berjalan kita akan lebih mudah meraih kesuksesan. Karena itu semua harus bergerak ke jalan sukses melalui asas kerja profesionalitas yang salahsatunya menekankan etos kerja," lanjutnya. Sementara Ketua Yapinu Kiagus Zaenal Mubarok mengatakan, saat ini Yapinu sedang menggerakkan transformasi pendidikan ke arah yang lebih maju. "Perbaikan demi perbaikan di sekolah ini terus dilakukan. Dari fisik maupun model pengelolaan akan terus ditingkatkan. Kita maju tidak harus seragam ilmu, tidak harus seragam pengetahuan. Perbedaan justru merupakan pilar kita kerja. Karena yang terpenting untuk menegakkan kebaikan kita mesti berpijak pada sistem," paparnya. In Hous Training di SMK Yapinu menghadirkan trainer Anna Farida, penulis buku "Sekolah Yang Menyenangkan". (Yus Makmun/Alhafiz K) Sumber: NU Online
