Jombang, Kongres XVIII Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) akan berlangsung di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali, tepatnya pada 4 hingga 8 Desember 2015 mendatang. Forum tertinggi tersebut hendaknya dapat memikirkan program prioritas agar keberadaan IPNU semakin dirasakan manfaatnya.
“Kalau boleh urun rembuk, kami berharap IPNU sedapat mungkin menggandeng perangkat di NU untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan,” kata Ema Umiyyatul Chusnah, Sabtu (14/11). Ketua PC Fatayat NU Jombang ini mengingatkan bahwa perangkat yang ada di NU sangat memadai untuk bisa disinergikan dalam melakukan pemberdayaan bagi pelajar dan mahasiswa sekalipun.
Bila IPNU akan melakukan pemberdayaan bagi para calon pegiat media, lanjutnya, ada Lembaga Ta’lif wan Nasyr atau LTN. Demikian pula santri aktivis kitab kuning bisa dihimpun dalam Lembaga Bahtsul Masa’il atau LBM serta berbagai macam lembaga yang ada di NU.
Para sarjana dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu juga dimiliki NU. Di Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama atau ISNU sudah tersedia para akademisi dan praktisi yang bisa diajak kerjasama dalam berbagai hal. Belum lagi lembaga dan badan otonom di NU yang demikian beragam serta layak untuk diajak berkhidmat untuk pemberdayaan bagi warga dan anggota.
Dengan demikian, fokus yang bisa dilakukan IPNU adalah dengan meluaskan jaringan dan membuka sebanyak mungkin kepengurusan di berbagai sekolah dan kampus. “Agar tidak monoton dan lebih menarik, setiap membuka kepengurusan baru hendaknya dapat diselingi dengan kegiatan yang menggandeng banyak kalangan,” ungkap cucu KH Abdul Wahab Chasbullah ini.
Konsolidasi internal, dalam pandangan Ning Ema dapat dilakukan terbatas kepada para fungsionaris IPNU. “Sedangkan untuk menyapa dan memberikan sentuhan ke-NU-an bagi pelajar dan mahasiswa dapat dilakukan dengan melibatkan sejumlah badan otonom maupun lembaga,” usulnya.
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Jombang ini membayangkan kalau hal ini dapat dilakukan secara intensif, maka keberadaan IPNU semakin dirasakan manfaatnya.
“Sebenarnya banyak yang dapat dilakukan dalam menyebarkan sekaligus mengenalkan IPNU di level sekolah dan kampus asal bisa memanfaatkan ketersediaan sember daya manusia yang ada di jam’iyah NU. Khusus untuk kalangan umum, ada baiknya diberikan tambahan wawasan dan keterampilan. Sedangkan bagi para aktivis dan pengurus, bisa dengan pendalaman aspek keorganisasian,” pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Fathoni)
Sumber: NU Online