Mengembangkan Ilmu Pengetahuan di Pesantren adalah Bentuk Bela Negara
Jombang, Banyak cara yang bisa dilakukan santri sebagai bentuk bela negara. Salah satunya dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan di lingkungan pondok pesantren. Menurut KH Abdul Ghofar (Gus Ghofar), Sekretaris Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren yang juga salah satu pelopor kemerdekaan juga harus konsisten mempertahankan keutuhan negara.
Disamping itu, katanya, pondok pesantren juga perlu mengembangkan pengetahuan ilmiah dan sains berbasis Al-Qur'an. Hal itu dirasa penting karena perkembangan zaman akan terus mempersaingkan ilmu pengetahuan. Tidak terkecuali teknologi. "Karena Al-Qur'an merupakan sumber pengetahuan dari segala aspek," ujarnya kepada NU Online saat ditemui di kantornya, Selasa (15/12) lalu.
Ia menjelaskan, dalam mengisi pembangunan nasional, santri harus bisa mandiri secara ekonomi. Karena dengan tidak bergantung kepada negara untuk ekonominya, berarti santri sudah mendukung pembangunan nasional. "Memajukan ekonomi mandiri, harus dilakukan oleh santri. Dan itu termasuk salah satu bentuk bela negara," jelasnya.
Ia pun sudah melakukan berbagai hal untuk mendukung konsep bela negara tersebut. Salah satunya melatih dan mendorong santri berwirausaha. "Ini penting untuk bekal santri ketika akan terjun ke masyarakat. Karena dengan mandiri secara ekonomi santri berarti menunjang kemandirian perekonomian nasional," lanjutnya.
Gus Ghofar juga menerangkan, selain dengan kemandirian ekonomi para santri, pondok pesantren juga mengingatkan untuk tidak lelah mempertahankan negara. Serta terus memupuk rasa nasionalismenya. "Santri yang juga elemen di pondok pesantren harus bisa mengisi pembangunan nasional. Itu merupakan salah satu bentuk bela negara yang perlu dilakukan santri. Disamping itu, mempertahankan NKRI memang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat, tidak terkecuali santri."
Baginya, menumbuhkan rasa nasionalisme para santri juga bentuk bela negara. "Yang akan dilakukan Pondok Pesantren Tebuireng segera bekerjasama dengan TNI dalam meningkatkan kedisiplinan tenaga Pembina santri di pondok. Sehingga tidak hanya mengembangkan rasa nasionalisme melalui pengetahuan dan kajian di pondok, tapi juga pengetahuan dari militer sebagai pelopor pertahanan nasional," ulasnya.
Ia pun berharap, kalangan pondok pesantren tetap menjadi bagian dalam pelopor mempertahankan negara. "Karena secara tidak langsung itu merupakan bentuk bela negara dari kalangan pondok pesantren," pungkas Gus Ghofar. (Syamsul Arifin/Fathoni)
Sumber: NU Online