Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Mualaf Ini Pemain Terbaik Liga Santri Nusantara

Posted on December 15, 2015 by Syauqi Wiryahasana
Surabaya, NU Online
Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) sukses menjuarai Liga Santri Nusantara (LSN) edisi perdana di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Ahad, 6 Desember 2015, lalu. Tim Nuris asal Jember itu mengalahkan tim Pondok Pesantren Banten, Al Asyariah, lewat adu penalti dengan skor 7-6.

Satu nama yang cukup menjadi perbincangan sepanjang turnamen berlangsung adalah Richard Rahmad, pemain Nuris yang dinobatkan menjadi pemain terbaik LSN. Sang gelandang mendapatkan predikat tersebut setelah tampil konsisten, menciptakan banyak assist, dan menjadi ruh permainan Nuris. Richard sering dibicarakan karena ia seorang mualaf. Kisah hidupnya pun dituturkan oleh pelatih Nuris yang juga sang ayah, Sutikno, yang sampai saat ini masih beragama non-Muslim. Ia menuturkan, sejak kecil, Richard beragama Kristen mengikuti keyakinannya. Sekolahnya pun di SD kristen. Memasuki SMP, Richard disekolahkan di SMP Katolik di Jember. Saat SMA ia juga disekolahkan di sekolah Katolik. “Jadi mulai kecil terbiasa di sekolah yang tidak harus sama agamanya,” kata Sutikno, Ahad, 13 Desember 2015. Baru menjadi mualaf Juli 2015 lalu, Richard sebenarnya ingin menjadi mualaf sejak 2013 lalu. Namun, Sutikno meminta sang anak tak terburu-buru. Ketika itu dia khawatir anaknya hanya terpengaruh saja sehingga ingin pindah agama. Tapi ternyata, setelah masuk SMA dia kemudian memantapkan hati untuk menjadi mualaf. Karena menganggap anak sudah dewasa, dia tidak mau menghalangi kepercayaan anaknya. Juli lalu, Richard sudah menjadi muslim. Secara legal, pada Agustus lalu perubahan agamanya diakui negara. Sutikno bahkan diminta menandatangani surat tidak keberatan anaknya berpindah agama. Dia kaget kenapa permasalahan anaknya yang dianggap non muslim ikut Liga Santri mengemuka setelah event selesai. Jika memang bermasalah, maka seharusnya sejak verifikasi anaknya tidak bisa lagi ikut Liga Santri. “Tapi anak saya lolos verifikasi. Tidak ada yang salah dengan dia. Kalau pun dia non muslim, apakah salah dia bermain sepak bola dan mengikuti Liga Santri. Toh, di regulasi juga dijelaskan soal itu,” katanya. Dari penuturan ayahnya, gelandang Nuris tersebut dari kecil memang getol berlatih sepak bola. Dia pernah mendapatkan beasiswa SSI Arsenal di Surabaya pada 2012 lalu selama setahun. Tapi karena jarak yang jauh dari Jember ke Surabaya, Richard pun kembali ke SSB Niagara dan berlatih pula dengan SSB Nuris. Sembari berlatih sepak bola dan sekolah di SMA katholik St Paulus Jember Richard juga nyantri di Pesantren Nuris. Dia mengaji setiap Senin, Kamis, dan Sabtu. “Jangan toleransi hilang gara-gara ada masalah suka dan tidak suka. Sepak bola itu kan menolak rasisme,” kata pria asal Ambulu, Jember tersebut. (santrinews.com/Abdullah Alawi) Sumber: NU Online
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically