"Adik-adik harus banyak turun ke bawah untuk menyampaikan Ahlusunah wal Jamaah yang sesuai dengan NU," ujar Syafrudin usai sambutan Maulid Nabi di Masjid Lanjuan Prigi Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Jumat (8/1).
Dia mengatakan, dirinya dan keluarganya juga orang NU dari dulu, mulai dari cicit hingga kedua orang tuanya.
"Di kampung saya, sebagian besar adalah warga NU," jelasnya didampingi Ketua PW IPNU NTB, Syamsul Hadi.
Hanya saja mereka tahu dirinya NU, tapi tidak tahu apa itu sebenarnya NU. Baik prinsip pemikirannya maupun amalan-amalan milik NU.
"Karena ketidaktahuan itulah sehingga ruang kelompok-kelompok baru masuk dan akhirnya masyarakat yang awalnya memiliki kultur NU tapi perlahan meninggalkan tradisi NU,” sebutnya.
Oleh karena itu, NU maupun Banomnya harus banyak turun ke bawah. "Saya terbuka bagi adik-adik,” katanya. (Fauzan/Fathoni)
Sumber: NU OnlineTeguhkan Aswaja, Wabub Lombok Utara Harap NU dan Banom Turba
Lombok Utara, Wakil Bupati terpilih Kabupaten Lombok Utara Syafrudin berpesan kepada Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Nusa Tenggara Barat agar banyak turun ke bawah (turba) untuk menyosialisasi prinsip-prinsip Ahlussunah Waljamaah ala Nahdaltul Ulama.
"Adik-adik harus banyak turun ke bawah untuk menyampaikan Ahlusunah wal Jamaah yang sesuai dengan NU," ujar Syafrudin usai sambutan Maulid Nabi di Masjid Lanjuan Prigi Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Jumat (8/1).
Dia mengatakan, dirinya dan keluarganya juga orang NU dari dulu, mulai dari cicit hingga kedua orang tuanya.
"Di kampung saya, sebagian besar adalah warga NU," jelasnya didampingi Ketua PW IPNU NTB, Syamsul Hadi.
Hanya saja mereka tahu dirinya NU, tapi tidak tahu apa itu sebenarnya NU. Baik prinsip pemikirannya maupun amalan-amalan milik NU.
"Karena ketidaktahuan itulah sehingga ruang kelompok-kelompok baru masuk dan akhirnya masyarakat yang awalnya memiliki kultur NU tapi perlahan meninggalkan tradisi NU,” sebutnya.
Oleh karena itu, NU maupun Banomnya harus banyak turun ke bawah. "Saya terbuka bagi adik-adik,” katanya. (Fauzan/Fathoni)
Sumber: NU Online
"Adik-adik harus banyak turun ke bawah untuk menyampaikan Ahlusunah wal Jamaah yang sesuai dengan NU," ujar Syafrudin usai sambutan Maulid Nabi di Masjid Lanjuan Prigi Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Jumat (8/1).
Dia mengatakan, dirinya dan keluarganya juga orang NU dari dulu, mulai dari cicit hingga kedua orang tuanya.
"Di kampung saya, sebagian besar adalah warga NU," jelasnya didampingi Ketua PW IPNU NTB, Syamsul Hadi.
Hanya saja mereka tahu dirinya NU, tapi tidak tahu apa itu sebenarnya NU. Baik prinsip pemikirannya maupun amalan-amalan milik NU.
"Karena ketidaktahuan itulah sehingga ruang kelompok-kelompok baru masuk dan akhirnya masyarakat yang awalnya memiliki kultur NU tapi perlahan meninggalkan tradisi NU,” sebutnya.
Oleh karena itu, NU maupun Banomnya harus banyak turun ke bawah. "Saya terbuka bagi adik-adik,” katanya. (Fauzan/Fathoni)
Sumber: NU Online