Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Renungan Gus Dur dan Buya Syafii Tentang Sikap Umat Islam

Posted on May 28, 2022

Kliping Pemikiran Islam, Ditulis oleh Arif Saifudin Yudistira

Agama pada mulanya ada sebagai solusi. Ia dianggap sebagai alternatif dari kerusakan dan keterpurukan. Melalui wahyu dan nabi, agama mengajak manusia kembali kepada fitrahnya. Islam pun demikian halnya. Ia hadir sebagai sebuah jalan dari sistem yang jahiliah. Jahiliah disini tak hanya dimaksudkan sebagai terpuruk, menindas dan rusak. Jahiliah juga dimaknai sebagai mundur kebelakang dan bodoh. Islam sebagai sebuah sistem memang diharapkan mampu menjadi jalan dari persoalan kemanusiaan.

Gus Dur pernah menulis perihal tantangan agama menghadapi soal kemanusiaan ini dalam tulisan yang diterbitkan oleh LP3ES tahun 1986. “Mampukah kaum muslimin  merumuskan kembali sendi-sendi keimanan mereka untuk memberikan legitimasi keagamaan yang penuh kepada keadilan sosial dalam artian yang struktural?; adakah kesediaan mereka untuk menerima konsekuensi terjauh dari perubahan mendasar dalam orientasi kehidupan mereka itu (termasuk penghancuran elite-keagamaan yang berwatak kolaboratif dalam hubungannya dengan super-struktur lain?); dapatkah diterima perubahan mendasar dalam tatanan moralitas masyarakat?.” Lebih lanjut ia menuliskan : “jawaban islam” itu harus bermula dari hal-hal esensial seperti perumusan kembali kedudukan manusia dalam kosmologi islam.”

Islam, pada akhirnya tak hanya sekadar mendiamkan umatnya, tapi juga menuntut. Ahmad Syafii Maarif dalam buku Islam Multidimensional (1986)  menulis : “Setelah menjadi muslim, maka muslim ditugaskan untuk mengontrol, menguasai serta mengarahkan sejarah—dan bukan menjadi umat yang dipermainkan sejarah, yaitu umat yang sekadar melempem dalam kehidupan yang penuh persaingan ini, melainkan muslim yang berkualitas tinggi yang memberikan arah moral kepada perjalanan sejarah umat manusia.” Masalah-masalah agama, termasuk di dalamnya agama Islam tak bisa dilepaskan dari perilaku umatnya. Umat islam ikut menentukan apakah islam di kemudian hari menjadi solusi dari persoalan kemanusiaan atau sebaliknya. Soekarno di bukunya Di Bawah Bendera Revolusi menulis : “Bukan Islam, melainkan yang memeluknjalah jang salah!”.
Baca juga:  Bocah Bersenandung “Maju”
Era sekarang, islam dan agama-agama yang lain memiliki musuh yang membahayakan. Agama di era sekarang dihadapkan pada musuh-musuhnya. Musuh-musuh itu bukan antar pemeluk agama, tapi pada diri umat agama itu. Musuh agama menurut Dr. Frans Dahler (1970) ada tiga hal. Agama menurutnya, akan mencemaskan terutama dalam tiga bentuk yaitu ; fanatisme, takhayul, dan fatalisme. Ketiga hal inilah yang menjadi musuh agama. Dalam praktiknya, ketiga penyakit ini telah terbukti memberikan dampak yang cukup mengerikan bagi berlangsunnya kehidupan agama yang damai dan harmonis.

Fanatisme dalam tensi tertentu mengarah pada dominasi politik dan cita-cita mendirikan negara agama. Sikap fanatisme agama ini mengakibatkan orang menjadi tertutup, eksklusif dan memandang agamanya sendiri paling benar. Ia tak menghiraukan pandangan agama lain, apalagi melihat ada hal yang benar dari ajaran agama lain. Di Indonesia sendiri, sampai saat ini muncul kelompok yang hendak mendirikan negara agama. Jaringan kelompok yang hendak mendirikan negara agama ini kemudian menjelma dalam bentuk tindakan kekerasan seperti terorisme. Mereka menganggap simbol-simbol negara sebagai musuh yang harus dihancurkan.   Fanatisme memiliki bahaya yang lain diantaranya adalah takfirisme. Fanatik yang berlebihan kepada agama tertentu akan membuat kita mudah mengkafirkan orang lain, menyalahkan orang yang beda pandangan, dan beda agama dengan kita. Inilah musuh yang harus diwaspadai.
Baca juga:  Yuval Harari, Homo Deus, dan Masa Depan Manusia
Musuh kedua adalah takhayul. Takhayul diartikan sebagai “sikap egoistis manusia, dimana ia mengabdikan Tuhan, atau kekuasaan adikodrati untuk kepentingannya sendiri. Tuhan harus melayani kepentingan manusia!.” Orang yang memiliki sikap takhayul memaksakan Tuhan untuk melakukan sesuatu baginya. Takhayul merusak iman sejati, ia memboroskan uang dan kesehatan. Orang yang memiliki sikap takhayul, tak percaya sepenuhnya kekuatan Tuhan, dan anti terhadap rasionalisme, dan condong pada animisme. Meski era sekarang sudah era modern, akan tetapi masih banyak orang yang masih percaya pada makhluk-makhluk halus memiliki kekuatan melebihi Tuhan.

Musuh agama yang ketiga adalah fatalism. Sikap fatalis mempunyai pandangan tentang Tuhan yang picik dan paham yang tidak realistis tentang dunia. Tuhan seolah-olah menakdirkan segala nasib buruk. Fatalisme di Indonesia yang bercokol di belakang topeng agama melumpuhkan daya tekun, kekuatan untuk melawan rintangan-rintangan, dan menghambat pembangunan nasional di segala bidang (Dahler, Franz, 1970 : 10).

Ketiga sikap inilah yang menjadi kendala dan masalah yang menghampiri kita dalam kehidupan beragama kita. Sikap fanatik, takhayul maupun fatalis akan membunuh agama perlahan. Agama jadi kehilangan kesakralannya. Dengan demikian, ketiga sifat itu telah mengakibatkan pada kemunduran agama. Lebih jauh lagi, ketiga sifat ini menghancurkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan dalam kehidupan dan kerukunan antar umat beragama.
Baca juga:  Apa Itu “Islam Kaffah”?

Baca Juga

Artikel ini di kliping dari Alif.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.

Terbaru

  • Ringkasan Notifikasi Pixel Google Lebih Baik dari iPhone, Tapi Apa Tujuannya?
  • ShadowV2 Botnet Digunakan Uji Coba Setelah Penyebab Gangguan AWS
  • YouTube TV Segera Kembali Menawarkan Saluran Univision Setelah Penangguhan Dua Bulan
  • YouTube TV dan Disney Meluncurkan Penawaran Paket Bundel dengan Harga Menarik
  • Error Microsoft .NET Framework: Unhandled Exception – Not Enough Space On The Disk
  • Qualcomm Snapdragon 8 Gen 5: Chipset Flagship Baru yang Lebih Cepat dan Efisien
  • Serangan ONSolve Terus Mengganggu Sistem Peringatan Darurat di Seluruh Amerika Serikat
  • Android 16 Akan Membawa QPR2 untuk Launcher Pixel, Fokus pada Pengalaman Pengguna yang Ditingkatkan
  • Android 16 (QPR2) Akan Membawa Perubahan Signifikan pada Launcher Pixel
  • Microsoft Akan Tingkatkan Kinerja Microsoft Teams dengan Pengelola Panggilan Baru
  • Samsung Meluncurkan Diskon Besar-besaran untuk Penjualan Black Friday 2025, Berapa Harga Terbaru?
  • Samsung Black Friday Sale Phones and Rings Discounts – Huge Savings on Galaxy Devices
  • Error ‘Insufficient Permissions’ (Izin Tidak Cukup) Saat Membuka Email di Windows – Solusi dan Penjelasan Lengkap
  • Hadir dengan Refresh Rate 144 Hz! Ini Rekomendasi Laptop Gaming 10 Jutaan dari ASUS
  • Cara Memperbaiki Error ScanPST.exe dan File PST di Microsoft Outlook
  • Cara Mengatasi Error DWMAPI.DLL is either not designed or not found
  • Cara Memperbaiki Error Equation/Rumus Jelek di Microsoft Word
  • Cara Mengatasi Adapter Jaringan VMware yang Hilang di Windows 11
  • Cara Reset Multi-Factor Authentication (MFA) di Microsoft Entra
  • Cara Mengatasi Masalah Konektivitas VM Hyper-V ke Host
  • Cara Memperbaiki Error 0x8000FFFF Catastrophic Failure Saat Ekstrak Zip
  • Cara Memperbaiki File Explorer Crash Saat Membuka Folder Besar di Windows 11/10
  • Cara Mengatasi Error Login 0x8007003B di Outlook, Microsoft, XBox dll
  • Cara Memulihkan Akun Admin Microsoft 365 Karena MFA Gagal
  • Cara Mengatasi Error “A Conexant audio device could not be found”
  • Cara Memperbaiki Windows Tidak Nyala Lagi Setelah Sleep/Locked
  • Cara Memperbaiki Komputer Crash karena Discord
  • Cara Memperbaiki Error Windows “Failed to update the system registry”
  • Cara Memperaiki LGPO/exe/g
  • Cara Memperbaiki Error Tidak bisa Add Calendar di Outlook
  • Ringkasan Notifikasi Pixel Google Lebih Baik dari iPhone, Tapi Apa Tujuannya?
  • ShadowV2 Botnet Digunakan Uji Coba Setelah Penyebab Gangguan AWS
  • YouTube TV Segera Kembali Menawarkan Saluran Univision Setelah Penangguhan Dua Bulan

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme