Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

NetBSD Resmi Larang Penggunaan Kode Hasil Buatan AI

Posted on May 20, 2024 by syauqi wiryahasana

Dunia pengembangan perangkat lunak (open source) kembali diramaikan dengan perdebatan seputar penggunaan kecerdasan buatan (AI). Setelah Gentoo Linux yang secara tegas melarang penggunaan kode buatan AI pada distro mereka, kini giliran NetBSD, sistem operasi berbasis Unix yang populer, menerapkan kebijakan ketat terkait hal ini.

NetBSD Menolak Kode Buatan AI

Melalui pengumuman resminya, NetBSD menyatakan bahwa kode yang dihasilkan oleh Large Language Model (LLM) seperti OpenAI’s ChatGPT dan GitHub/Microsoft’s Copilot dianggap “ternoda” (tainted). Istilah ini merujuk pada ketidakjelasan status hak cipta dan lisensi kode tersebut. Dengan demikian, kode buatan AI tidak dapat dimasukkan ke dalam repositori NetBSD.

Alasan di Balik Kebijakan Baru

Kebijakan baru ini didasari oleh beberapa kekhawatiran utama NetBSD:

  • Ketidakjelasan Hak Cipta: LLM dilatih menggunakan data dalam jumlah masif yang berasal dari berbagai sumber. Hal ini berpotensi menghasilkan kode yang mengandung potongan-potongan kode berhak cipta dari sumber yang berbeda-beda, termasuk yang bersifat tertutup (proprietary).
  • Pelanggaran Lisensi: NetBSD memiliki kebijakan lisensi yang ketat. Kode yang dimasukkan ke dalam repositori harus memiliki lisensi yang memungkinkan distribusi bebas. Dengan ketidakjelasan sumber kode buatan AI, NetBSD sulit memastikan kepatuhan terhadap lisensi tersebut.
  • Masalah Etis dan Hukum: Proses pembuatan kode oleh AI masih memicu perdebatan. Ada kekhawatiran bahwa AI dapat menghasilkan kode yang melanggar etika atau bahkan berpotensi menimbulkan masalah hukum di masa mendatang.

Kebijakan yang Ketat: Persetujuan Tertulis Diperlukan

Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, NetBSD menerapkan kebijakan yang cukup ketat:

  • Verifikasi Asal Usul Kode: Pengembang diwajibkan memastikan bahwa kode yang mereka submit berasal dari sumber yang jelas dan memiliki izin yang sah.
  • Persetujuan Tertulis dari Tim Inti: Jika pengembang tetap ingin menggunakan kode buatan AI, mereka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari anggota tim inti NetBSD. Hal ini dilakukan untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap potensi masalah lisensi dan etika.

Sulit Membuktikan Asal Usul Kode

Meskipun kebijakan ini diberlakukan, faktanya saat ini belum ada cara yang pasti untuk membedakan apakah suatu kode ditulis oleh manusia atau dihasilkan oleh AI. Namun, langkah NetBSD ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga transparansi dan kebebasan distribusi kode dalam proyek mereka.

Dampak dan Masa Depan

Kebijakan NetBSD ini memicu beragam reaksi. Di satu sisi, langkah tersebut dianggap perlu untuk menjaga kualitas dan keamanan kode. Di sisi lain, beberapa pihak khawatir hal ini dapat menghambat inovasi dan pengembangan perangkat lunak.

Perdebatan seputar penggunaan AI dalam pengembangan perangkat lunak kemungkinan akan terus berlanjut. NetBSD, bersama dengan Gentoo Linux, telah mengambil langkah tegas untuk mengatur penggunaannya. Keputusan ini mungkin akan menjadi preseden bagi proyek open source lainnya di masa mendatang.

Terbaru

  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker
  • Inilah Susunan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara
  • FAKTA: Soeharto Masih Komandan PETA Saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
  • Materi Tes CPNS 2025: Fungsi dan Wewenang DPR/DPD
  • Cara Menjadi Siswa Eligible Daftar SNBP 2026 Terbaru!
  • Pendaftaran PPG Guru Tertentu 2025 Diperpanjang, Ini Syarat dan Caranya!
  • Struktur Kurikulum Kelas 2 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 1 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum PAUD & TK Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Butuh Beasiswa? Ini Beasiswa Alternatif KIP Kuliah Tahun 2025 untuk Jenjang S1
  • Butuh Bantuan SPP? Ini 5 Beasiswa SMA/SMK 2025 Yang Bisa Kamu Coba
  • Apa itu Beasiswa Mutual+ 2025, Syarat, Ketentuan dan Cara Daftarnya
  • Ini Jadwal Resmi Olimpiade Madrasah Indonesia OMI 2025
  • Reportase Kelas: AI dalam Pelayanan Medis Masa Depan
  • IPDN Gelar Seleksi Kompetensi Dasar 2025, Ini Aturannya
  • Ferry Irwandi Bahas Apa itu Friction Shifting Theory?
  • Cara Blokir Game Albion Online Menggunakan Mikrotik
  • EMPAT Cara Mempercepat Loading Website
  • 7 Kesalahan Umum Saat Koding Python bagi Pemula
  • Cara Memanfaatkan Port USB di Router Kalian Biar Tidak Sia-sia
  • Cara Terbaru Membuat Live USB 2025 Anti Gagal
  • Cara Memaksimalkan Penggunan HP Samsung Galaxy Fold 7
  • RUMOR: Google Pixel 10 Bakal Fokus ke eSIM, Bye-Bye Kartu SIM Fisik?
  • Runtuhnya Konstantinopel Bikin Indonesia Terjajah? BENARKAH!?
  • BARU TAHU! Kentang Ternyata Berevolusi dari Tomat Liar
  • Apa itu NISAR, Kolaborasi Pemantau Bumi dari Amerika-India, Indonesia Ngapain?
  • Apple Gelontorkan Rp1.500 Triliun, Perluas Jejak di Amerika Serikat
  • Microsoft Tembus Valuasi USD 4 Triliun, Disokong Moncernya Bisnis AI
  • Pajak Motor Gampang Dibayar di Indomaret, Begini Caranya!
  • Bener Kan! MECO & DR. LANE Dicabut Izin oleh BPOM
  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker
  • Inilah Susunan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara
  • FAKTA: Soeharto Masih Komandan PETA Saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme