Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Kembali Menyandingkan Pendidikan ‘Nasional’ dan Pendidikan Pesantren, Buku dan Guru

Posted on December 7, 2014

Tulisan ini adalah tulisan sederhana dari sarjana pendidikan yang tidak mendidik, belum pernah menjadi guru beneran selain guru latihan saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kebetulan tulisan ini hadir setelah masyarakat pendidikan yang selama ini gelisah dan bimbang terkait kurikulum nasional yang makbedunduk diterapkan walaupun penerbit buku-bukunya masih sibuk mencari penulis yang mau menulis dan merevisi buku-bukunya sesuai kurikulum terbaru dan baru saja dibatalkan penerapannya.

Ada beberapa hal yang menurut saya harus segera di adopsi oleh kurikulum pendidikan nasional (entah apa istilah resmi dan baku untuk itu), yang dapat dipinjam dari khasanah pendidikan pesantren. Yang pertama soal Buku dan soal Guru.

Khasanah pendidikan pesantren memiliki pakem yang teguh dipegang sampai sekarang, dengan kurikulum pengajaran yang mereka kembangkan berdasarkan tradisi nyantri sejak era Walisongo abad 15 yang lalu adalah Buku-nya (atau sebutlah sebagai ‘Kitab’, khususnya kitab kuning) yang jadi bahan ajar di pesantren. Kitab kuning yang menjadi bahan ajar utama tersebut adalah benar-benar karya unggul dari Ulama-ulama besar dan diterima oleh kalangan pemikir islam pada umumunya (muktabaroh), biasanya ditulis dalam bahasa Arab yang merupakan ‘bahasa asing’ bagi semua santri Indonesia. Dengan aksara dan bahasa Arab, santri dipaksa mau tidak mau harus lanyah belajar bahasa Arab terlebih dulu. Selain itu, kitab kuning biasanya disajikan dengan kemasan yang sederhana, sangat ringkas dan padat serta tidak membuang-buang ruang tulis yang bersisa. Mungkin sebagian layouter/desaigner menyebutnya sebagai layout yang ‘mbruwet’. Tapi dengan skema demikian, harga dari sebuah kitab kuning yang ditulis oleh seorang yang benar-benar ahli dengan konten yang padat dan sarat itu bisa ditebus dengan murah.

Bayangkan jika khasanah itu diadopsi oleh Sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum nasional. Buku atau bahan ajar utama dari tiap mata pelajaran ditulis oleh orang yang benar-benar ahli, ditulis ke dalam bahasa yang baik, ringkas, dan jika memungkinkan menggunakan bahasa Asing, misalnya Bahasa Inggris. Kemudian buku-buku tersebut di cetak atau di buat sedemikian rupa sehingga murah dan mudah dicetak (misal dengan skema BSE/Buku Sekolah Elektronik yang bebas cetak itu), pasti pendidikan nasional kita bertambah lebih baik.

Selain segi konten dan distribusinya itu, satu lagi keunggulan kitab kuning yang bisa diadopsi adalah variasi metode pengajaran yang diakomodasi. Ada yang menggunakan model risalah (singkat, padat), model tanya – jawab, model syair yang mudah dihafal dll. Bayangkan kalau ada buku IPA/IPS yang bisa seperti itu! Anda akan sangat banyak menemukan santri yang hafal kitab Al-Fiyah Ibnu Malik atau kitab-kitab nazhoman lain. Tapi akan sangat jarang anda menemukan Siswa yang bisa menghafal dan paham bukunya!

Itu baru soal Buku. Buku saja tidak cukup kalau si pengajar tidak menguasainya. Tidak akan berani seorang mengajarkan sebuah kitab kuning kepada santrinya jika si pengajar ini belum bisa membaca aksara dan memahami konten kitab yang sepenuhnya ditulis dengan Bahasa Arab itu. Keliru baca saja fatal. Apalagi keliru memahami. Ustadz/ustadzah atau kyai/nyai yang diberi waktu mengajarkan kitab, sudah tamat mempelajari sebuah kitab, berikut dengan kitab-kitab yang mendukungnya ataupun yang menjadi pembandingnya. Mereka sudah punya jam terbang tinggi nyantri, tidak hanya kepada satu-dua kyai mungkin, bisa lebih.

Analogikan itu sekarang ke dunia pendidikan nasional kita. Guru harus sudah mahfum dengan buku dan bahan ajar utama yang muktabaroh yang akan dipakai di sekolah-sekolah. Diajar dan belajar sekaligus dengan bahasa asing secara berkualitas. Pasti dunia pendidikan kita akan maju pesat.

Kalau dirunut, tampaknya perombakan yang harus dilakukan sangat besar dan sangat beresiko. Tapi, setidaknya analogi berbasis keresahan diatas bisa diimplementasikan dulu di sekolah-sekolah dibawah LP Maarif NU.

Terbaru

  • Korea Menahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Dibobol
  • Korea Menahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • (no title)
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • Malware Glassworm Serang Lagi VSCode, Hati-hati!
  • Walmart dan Google Bermitra untuk Kamera Rumah Google Home: Pengalaman Langsung
  • Gemini Dapat Bisa Atur Perangkat Rumah Melalui Home Assistant Pakai Suara, Desember 2025
  • Asahi, Produsen Bir Jepang, Akui Kebocoran Data 15 Juta Pelanggan
  • Google Messages Ada Fitur Baru: Pesan Grup, Mode Gelap dan Integrasi dengan Google Duo
  • 5 Laptop ASUS Terbaik dengan Tampilan Mewah dan Build Quality Premium
  • Pria di Balik Serangan ‘Twin Wifi’ Mencuri Wifi, Dikenakan Hukuman 7 Tahun Penjara
  • Google Kembangkan Fitur Baru untuk Tugas di Keep, Lebih Terintegrasi dengan Kalender
  • Google Akan Luncurkan Laptop dan Ponsel Android Baru di Tahun 2025: Murah & Spesifikasi Tinggi
  • Samsung Galaxy Z-Fold Tri-Fold: Harga dan Spesifikasi Resmi Terungkap
  • Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Mengungkap Pelanggaran Data Setelah Serangan Siber
  • Google Perbarui Desain Akun Google Web, Fokus pada Kemudahan Penggunaan dan Integrasi
  • Google Tingkatkan Batas Gratis Gemini 3 Pro untuk Pengembang dan Bisnis
  • Google Perkenalkan ‘Circle to Search’: Cara Baru Menggunakan AI untuk Pencarian
  • OpenAI Terpapar Data Pelanggan Melalui Pelanggaran Vendor Mixpanel, API Terpengaruh
  • Error External Drive Extraction Tidak Terdeteksi di VM Virtual Hyper-V
  • Ringkasan Notifikasi Pixel Google Lebih Baik dari iPhone, Tapi Apa Tujuannya?
  • ShadowV2 Botnet Digunakan Uji Coba Setelah Penyebab Gangguan AWS
  • YouTube TV Segera Kembali Menawarkan Saluran Univision Setelah Penangguhan Dua Bulan
  • YouTube TV dan Disney Meluncurkan Penawaran Paket Bundel dengan Harga Menarik
  • Error Microsoft .NET Framework: Unhandled Exception – Not Enough Space On The Disk
  • Qualcomm Snapdragon 8 Gen 5: Chipset Flagship Baru yang Lebih Cepat dan Efisien
  • Korea Menahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Dibobol
  • Korea Menahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme