Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf mengingatkan pentingnya Posyandu. Menurut Gus Ipul, Posyandu merupakan tempat pertama bagi tumbuh kembang anak. Keberadaan Posyandu sangat penting untuk mengukur pembangunan di bidang kesehatan. Posyandu juga harus memberikan penyuluhan terkait dampak negatif pernikahan dini.
![](https://cms.emka.web.id/wp-content/uploads/2011/01/180036_1553087749201_1295375625_31161754_5765331_n.jpg)
"Keberadaan Posyandu semakin banyak di Jawa Timur. Untuk itu pelayanan Posyandu harus semakin baik. Dengan adanya Posyandu akan melahirkan generasi yang berkualitas dan Posyandu merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan," kata Gus Ipul di sela-sela peresmian Posyandu Mandiri di Perum Pesona Permata Gading I desa Bluru Kidul Sidoarjo, Jumat (18/15). Menurut Gus Ipul, Posyandu diharapkan turut serta dalam menyosialisasikan dampak pernikahan dini. Ia berharap pernikahan dini di Jawa Timur tidak semakin banyak. Karena, pernikahan dini merupakan salah satu penyebab perceraian. Sementara pernikahan membutuhkan kematangan pasangan. Gus Ipul menambahkan, di Jawa Timur ada sekitar 500 ribu per tahun pasangan yang menikah. Semantara angka perceraian di Jawa Timur per tahunnya mencapai sekitar 90 ribu. Dari jumlah pendaftaran pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di Jawa Timur, sekitar 30 persen merupakan pasangan yang sangat muda. Ia khawatir akan semakin banyak angka perceraian di Jawa Timur. "Untuk mencegah hal tersebut salah satunya melibatkan Posyandu. Posyandu juga dapat menjadi pendidikan keluarga yang harmonis. Semoga Posyandu kita semakin baik pelayanannya, kader-kadernya semakin tambah pintar dan alat-alatnya juga semakin lengkap," tukas Gus Ipul yang juga Ketua PBNU ini. Tampak hadir pada Peresmian Posyandu Mandiri ini PJ Bupati Sidoarjo H Jonathan Judianto, Kapolres Sidoarjo AKBP M Anwar Nasir, Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Ny Hj Anna Jonathan Judianto serta pejabat Sidoarjo. (Moh Kholidun/Alhafiz K) Sumber: NU Online