Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Agus Sunyoto: Inilah Sejarah Tentang Mo Limo dari Era Wali Songo

Posted on March 12, 2013 by Syauqi Wiryahasana
Ada perbedaan pelarangan ma lima versi Walisongo dengan ma lima zaman sekarang. Larangan Walisongo mengacu kepada ritual yang dilakukan agama Budha Shiwa dengan salah satu mazhabnya, Bairawa Tantra. Menurut Sejarawan dan budayawan Agus Sunyoto, ritual mazhab itu adalah mamsa (daging), matsa (ikan), madya (arak) maiathuna (seks) mudras (semadhi) yang diamalkan dalam lingkaran jamaah di ksetra (kuburan). Sementara ma lima versi sekarang mengacu kepada lima hal yang tak boleh dilakukan, yaitu madat, madon, main, minum, dan maling. Tetap sama-sama yang dilarang. Tapi acuan pelarangan Walisongo itu mengacu kepada ritual mazhab Bairawa Tantra tersebut. “Oleh karena itu, wal-wali dulu mengatakan 'ojo mo limo!' (jangan melakukan lima hal, red.) karena itu upacara Pancamakara lingkaran, upacara Pancamatara Bairawa Tantra,” katanya di kantor redaksi NU Online, gedung PBNU, Jakarta, Sabtu, (9/3). Tapi, larangan Walisongo tidak menebar kebencian kepada kelompok yang melakukan, melainkan membuat budaya sendiri. Misalnya Sunan Bonang membuat tandingan dengan membentuk lingkaran jamaah yang disebut kenduri. Lebih jauh, penulis Suluk Abdul Jalil (7 Jilid) dan Atlas Walisongo tersebut menagatakan, waktu itu, umat Islam tandanya sederhan saja; sudah khitan dan melakukan selamatan sudah dianggap sebagai Muslim. Sumber: NU Online
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically