Bahtsul Masail NU Nasional Akan Bahas Soal Kebiasaan Takfir & Pengelolaan Dana Haji
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Bahtsul Masail NU (LBMNU) mengagendakan acara ”Bahtsul Masail Nasional” di Pondok Pesantren al-Ihya’ Ulumaddin Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, 8-9 Mei 2013.
Ketua Pengurus Pusat LBMNUKH Zulfa Mustafa, , Rabu (3/5) petang, mengatakan, agenda bahtsul masail yang akan dihadiri sekitar 200 ulama utusan Pengurus Wilayah NU (PWNU) se-Pulau Jawa dan Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Jawa Tengah ini difokuskan pada tiga persoalan.
Tiga materi pembahasan tersebut adalah tentang pasang surut peran politik NU, pandangan NU terhadap aksi takfir (tuduhan kafir) dan tadl-lil (tuduhan sesat) kaum Wahabi, dan penggunaan dana optimalisasi setoran haji.
Dalam draft rancangan bahtsul masail dijelaskan, para pendiri NU telah merumuskan garis-garis (khittah) perjuangan NU, baik tujuan, cara mencapai tujuan, bentuk organisasi, atau lainnya, sebagai organisasi sosial-keagamaan. Hanya saja, perkembangan situasi menunjukkan kenyataan lain. Belakangan, warga NU bahkan menjadi tumbal politik praktis yang banyak dirugikan.
LBMNU juga mengkahawatirkan suasana keberagamaan yang diciptakan kelompok ekstrem. Tuduhan kafir dan sesat menimbulkan ancaman keselamatan jiwa seseorang, karena dengan stigma itu pihak tak sepaham akan menjadi kelompok yang halal harta dan darahnya.
Terkait urusan haji, LBMNU menilai penyelenggaraan haji oleh pemerintah selama ini mengandung permasalahan. Di samping antrean panjang calon jamaah, dana setoran haji yang tersimpan di rekening Kemenag selama bertahun-tahun dicurigai menimbulkan dana haram bunga bank yang mengganggu kesempurnaan ibadah.
Rencananya, turut berpartisipasi dalam Bahtsul Masail Nasional ini, antara lain, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Katib Syuriyah PBNU KH Yahya C Staquf, Ketua PBNU H Kacung Marijan, Ketua PBNU H Imam Azis, dan Dirjen Penyelenggara haji dan Umrah Kemenag.
Sumber: NU Online