Hati-Hati, Semakin Banyak Hacker Bidik Pembelanja Online
Akhir-akhir ini belanja online sudah menjadi budaya baru yang mulai digemari banyak orang. Perkembangan pesat itu sayangnya tidak diiringi dengan kesadaran akan keamanan data yang cukup. Pun, pada akhirnya mereka semua (tinggal menunggu waktu) akan menjadi korban hacker jahat.
Cara yang umum dilakukan oleh para hacker tersebut adalah menggunakan teknik Phising. Teknik Phising adalah teknik memancing target untuk menggunakan layanan palsu atau mengelabui target saat mengunjungi website dengan mengumpulkan data-data pribadi yang penting seperti nomor kartu kredit, PIN ATM dll.
Layanan palsu yang dibuat khusus oleh hacker tersebut akan dibuat semirip mungkin dengan layanan atau situs aslinya. Misal, jika phising berlaku untuk promo bank, maka situs bank si target juga akan dipalsukan. Atau misalnya jika phising berlaku untuk portal belanja online (lazada, zalora, elevania, dll) juga akan dipalsukan dan dibuat semirip mungkin.
Target yang terkelabui akan memasukkan data penting seperti nomor kartu kredit, CVC, login e-banking, sms-banking atau bahkan paling parah mentransfer uang yang dimaksud dan tidak pernah mendapatkan barang yang dibeli.
Kaspersky, tahun 2014 mencatat terjadi penurunan penggunaan teknik phising pada seluruh serangan tahun 2014 dibanding tahun 2013. Target paling banyak ditipu pada jaringan bank/kartu kredit Visa (31%), Paypal (30%) dan American Excpress (24%).
Luar biasa. Sayangnya belum ada data resmi yang dirilis terkait serangan phising di Indonesia. Atau mungkin jenengan punya? Silakan di share disini.
Sekali lagi, hati-hati berbelanja online!