Siapa sih yang nggak tergiur kerja dengan standar gaji global tapi lingkungannya super profesional? Australia sering jadi end game buat banyak profesional Indonesia, termasuk mungkin kalian yang sedang membaca ini. Tapi denger-denger, kerja australia itu prosesnya nggak semudah membalikkan telapak tangan. Penasaran gimana workflow-nya? Yuk, kita bedah bareng-bareng di bawah ini.
Kami sering mengamati pergerakan tenaga kerja global, dan Australia memang lagi menjadi magnet kuat. Bukan cuma soal gaji, tapi kualitas hidupnya yang bikin ngiler. Nah, bagi kalian warga +62, ada beberapa sektor yang peluangnya lagi terbuka lebar. Rasanya, sektor perhotelan dan pariwisata itu nggak ada matinya. Posisi kayak barista, koki, atau staf hotel di kota besar macam Sydney dan Melbourne itu laku keras. Kalau kalian tipe yang lebih suka alam, sektor pertanian juga jadi primadona, apalagi kerjanya bisa sambil menikmati pemandangan pedesaan. Begitunya musim panen tiba, kebutuhan tenaga kerja di sana melonjak drastis.
Selain itu, sektor konstruksi dan kesehatan juga lagi “hause” akan tenaga ahli. Mereka butuh banget orang-orang terampil buat bangun infrastruktur dan merawat populasi yang menua. Keknya, kalau kalian punya sertifikasi di bidang ini, jalannya bakal lebih mulus. Namun, punya skill dewa aja nggak cukup kalau nggak pegang tiket masuknya, yaitu visa. Ini nih bagian yang paling krusial dan sering bikin pusing kepala kalau nggak teliti.
Pemerintah Australia punya beberapa opsi visa yang bisa kalian sasar. Yang paling hits di kalangan anak muda tentu saja Working Holiday Visa (WHV) Subclass 462. Ini cocok banget buat kalian yang usianya 18-30 tahun. Syaratnya mencakup bukti pendidikan dan skor bahasa Inggris. Ada juga TSS Visa buat yang dapat sponsor perusahaan, atau Skilled Independent Visa yang murni adu poin berdasarkan kualifikasi. Tunggu nya proses visa ini memang butuh kesabaran ekstra. Pastikan semua dokumen, mulai dari transkrip sampai bukti keuangan, sudah beres. Jangan sampai mimpi kalian kandas cuma gara-gara satu dokumen yang “nyelip”.
Terus, gimana nya biar profil kalian dilirik sama recruiter di sana? Bahasa Inggris itu kuncinya. Bukan cuma buat lulus syarat visa, tapi komunikasi kerja nya nanti sangat bergantung sama ini. Coba deh, CV kalian juga dirombak dikit. Standar Australia itu ringkas, padat, dan to the point. Lihat nya mereka ke pencapaian profesional, bukan foto profil atau status pernikahan. Jadi, informasi yang nggak relevan mending di-cut aja.
Beberapa website untuk cari kerja di australia ini antara lain:
- seek.com.au
- au.indeed.com
- au.linkedin.com
- jora.com
- jobsearch.gov.au
- gumtree.com.au
- gradaustralia.com
Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, kerja di Australia itu adalah investasi karir jangka panjang yang sangat worth it. Prosesnya memang terlihat intimidatif, mulai dari persiapan nya dokumen, belajar nya bahasa Inggris, sampai packing nya barang saat mau berangkat. Tapi segitunya kalian berhasil menembus pasar kerja di sana, pengalaman dan network yang didapat bakal luar biasa. Saran kami, jangan cuma denger gosip nya orang, tapi lakukan riset mendalam dari sumber resmi. Persiapkan diri kalian se-matang mungkin, karena peluang emas ini nggak datang dua kali. Semangat berjuang!