Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Membawa Moderasi Beragama di Amerika

Posted on April 12, 2022

Kliping Pemikiran Islam, Ditulis oleh Nadia Shafiana Rahma

Tepat 22 September 2021, untuk pertama kalinya saya mendarat di  Dulles International Airport, Washington, D.C.  Seperti mimpi ketika kaki saya menyentuh tanah di ibu kota Amerika Serikat ini. Saya tidak pernah menyangka bisa menjadi Duta Perdamaian dan Persahabatan Indonesia-Amerika dan mendapatkan  beasiswa program Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES) dari  pemerintah Amerika Serikat.

Ini merupakan kesempatan emas bagi saya sebagai seorang pembelajar, menyebarkan Islam yang moderat (Wasathiyah Islam).  Tidak hanya di lingkungan sekitar, tapi juga di lingkup lebih luas, internasional. Bukan hanya menyebarkan, tetapi saya sekaligus belajar bagaimana masyarakat Amerika dan peserta KL-YES dari 40 negara lainnya mempraktikkan kehidupan sehari-hari dalam keragaman selama satu tahun di Amerika.

Menjadi representasi muslim Indonesia di Amerika adalah tanggung jawab yang besar, itu bukanlah hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Sangat menyenangkan saya bisa bercerita tentang Indonesia dan muslim Indonesia. Saya berbagi nilai-nilai kebaikan dan Islam yang damai, moderat, dan menunjukkannya dalam  praktik kehidupan sehari-hari, sebagai implementasi ukuhwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.

Ajaran hubbul wathon minal iman (Cinta tanah air bagian dari iman) dan  al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah (mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik) cukup memandu saya untuk terus belajar dan menyebarkan moderasi beragama di dunia global, bahkan jika bisa dengan cara rileks, jenaka, gelak tawa, dan gembira ria.
Baca juga:  Tafsir Kerinduan (6/Bagian Akhir): Perempuan Jiwa yang Sempurna
Seperti yang dicontohkan mantan Menteri Agama RI, KH. Lukman Hakim Saifuddin ketika menyampaikan orasi pada Malam Kebudayaan Pesantren, Hari Santri 2018, di Panggung Krapyak, Yogyakarta, beliau menyampaikan;  Santri yang kuper dan kudet berarti ngopinya kurang jauh/ Santri yang suka ngeyel dan mudah menyalahkan orang lain, itu tandanya belum pernah menyeduh kopi/ Santri yang emosional dan gampang dibohongi, itu pertanda ngopinya kurang pahit/ Santri yang hanya mementingkan diri sendiri, itu jelas suka kopi yang gratisan/ Tapi kalau ada santri jam segini tak kunjung ngopi, itu cuma perkara belum dapat rejeki.

Praktik moderasi beragama telah menjadi nafas hidup saya sejak kecil, proses berkelanjutan sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan saya. Saya menjalaninya bukan seperti sulap, bimsalabim abrakadabra. Sejak kecil saya melukis dan menulis cerita  dengan tema dan pesan moderasi seperti tolong menolong, saling menghormati, kasih sayang, cinta damai, cinta tanah air, dan persatuan kesatuan. Pesan-pesan utama saya selalu tetap, yang berbeda-beda  hanya cara dan kemasannya karena menyesuaikan tempat, waktu, dan konteknya.

Narasi di atas adalah jejak  perjalanan moderasi beragama saya. Proses panjang tanpa jeda, bahkan sejak saya belum pernah mendengar istilah moderasi.  Nilai-nilai itu  terinternalisasi dalam wujud pengetahuan dan perbuatan dengan  banyak membaca beragam sumber ilmu-informasi, seperti buku, media, kiai, nyai, ustadz, ustadzah, dan guru di pondok pesantren dan sekolah. Membuka diri dengan pergaulan dan pengalaman yang  luas. Menghayati dan merasakan bahwa hidup damai dalam keragaman  itu membahagiakan dan menentramkan  bagi semua.
Baca juga:  Wabah Tha’un, Abu Dzuaib, dan Puisi
Karena itu, saya selalu berusaha secara konsisten untuk mempraktikkan moderasi beragama dengan perbuatan dalam kehidupan saya baik ketika  di sekolah, pondok pesantren, keluarga, organisasi, masyarakat luas,  juga di dunia maya-digital yang saya ikuti.

Saya akan menutup essai ini dengan menukil peringatan keras Klaus Schwab, pencetus Industri 4.0 dalam artikelnya The Fourth Industrial Revolution: what it means, how to respond supaya kita tidak menutup diri, hanya fokus dan belajar pada satu sumber atau constant connection; Constant connection may deprive us of one of life’s most important assets: the time to pause, reflect, and engage in meaningful conversation (Koneksi yang konstan dapat membuat kita kehilangan salah satu aset terpenting dalam hidup: waktu berhenti sejenak/berefleksi, merenung, dan terlibat dalam dialog yang bermakna).

Berfikir kritis, dengan membiasakan diri berdialog yang bermakna dan merefleksikan-merenungkan dari setiap pengalaman dan pengetahuan bukan saja kita menyuburkan aset terpenting dalam hidup setiap individu, seperti kata Klaus Schwab, tetapi cara itulah yang  dapat  menghidupkan rasa kemanusiaan dan hidup dengan kedamaian kepada dan dengan siapa dan apa pun. The time to pause, reflect, and engage in meaningful conversation, setara dengan bahasa nabi Muhammad Saw; istafti qalbak (bertanyalah pada hati nuranimu).
Baca juga:  Breaking News: Adik Terakhir Gus Dur, Gus Hasyim Wahid Telah Wafat
Washington, 1 April  2022

 

 

 

Baca Juga

Artikel ini di kliping dari Alif.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.

Terbaru

  • Cara Memperbaiki Error ScanPST.exe dan File PST di Microsoft Outlook
  • Cara Mengatasi Error DWMAPI.DLL is either not designed or not found
  • Cara Memperbaiki Error Equation/Rumus Jelek di Microsoft Word
  • Cara Mengatasi Adapter Jaringan VMware yang Hilang di Windows 11
  • Cara Reset Multi-Factor Authentication (MFA) di Microsoft Entra
  • Cara Mengatasi Masalah Konektivitas VM Hyper-V ke Host
  • Cara Memperbaiki Error 0x8000FFFF Catastrophic Failure Saat Ekstrak Zip
  • Cara Memperbaiki File Explorer Crash Saat Membuka Folder Besar di Windows 11/10
  • Cara Mengatasi Error Login 0x8007003B di Outlook, Microsoft, XBox dll
  • Cara Memulihkan Akun Admin Microsoft 365 Karena MFA Gagal
  • Cara Mengatasi Error “A Conexant audio device could not be found”
  • Cara Memperbaiki Windows Tidak Nyala Lagi Setelah Sleep/Locked
  • Cara Memperbaiki Komputer Crash karena Discord
  • Cara Memperbaiki Error Windows “Failed to update the system registry”
  • Cara Memperaiki LGPO/exe/g
  • Cara Memperbaiki Error Tidak bisa Add Calendar di Outlook
  • Cara Memperbaiki File Transfer Drop ke 0 di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Microsoft Copilot Error di Outlook
  • Cara Memperbaiki Error Virtualbox NtCreateFile(\Device\VBoxDrvStub) failed, Not signed with the build certificate
  • Cara Memperbaiki Error “the system detected an address conflict for an IP address, with Event ID 4199”
  • Cara Memperbaiki Password Microsoft Edge yang Hilang
  • Cara Memperbaiki Email Outlook yang Hilang atau Tidak Muncul
  • Cara Menemukan Username dan Password di Windows 11
  • Cara Mengatasi Error Virtualbox not detecting Graphics Card di Windows 11
  • Cara Mengatasi Error Windows MFReadWrite.dll not found or missing
  • Cara Membuat Formulir Menggunakan Zoho Form
  • Pemerintah Ganti Ujian Kesetaraan Dengan TKA 2025
  • Ini Perbedaan TKA vs Ujian Nasional: TKA Lebih Sakti?
  • Daftar TKA Tutup 5 Oktober: Sudah 3.3 Juta Yang Daftar
  • Review Aplikasi ClipClaps: Penipuan atau Tidak?
  • Cara Memperbaiki Error ScanPST.exe dan File PST di Microsoft Outlook
  • Cara Mengatasi Error DWMAPI.DLL is either not designed or not found
  • Cara Memperbaiki Error Equation/Rumus Jelek di Microsoft Word

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme