Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Laris: Kamus dan Tiga Bahasa

Posted on May 25, 2022

Kliping Pemikiran Islam, Ditulis oleh Bandung Mawardi

Pada masa 1950-an, bahasa Indonesia sedang bersemi. Peristiwa terpenting terjadi di Medan: Kongres Bahasa Indonesia II. Pada 1954, orang-orang paham bahasa Indonesia berkumpul memikirkan kemajuan bahasa Indonesia. Mereka mengetahui bahasa masih muda itu terpengaruh oleh pelbagai bahasa dari Timur dan Barat.

Orang-orang di Indonesia belum gampang berbahasa Indonesia dalam keseharian. Penggunaan bahasa ibu mungkin masih menguat diselingi bahasa Indonesia dalam urusan di sekolah atau kantor. Bahasa Indonesia diramalkan bakal membesar dan menentukan kemuliaan Indonesia, setelah peristiwa 1928 dan 1945.

Bahasa Indonesia dipelajari di sekolah-sekolah dan digunakan di penerbitan surat kabar. Pidato para pejabat dan dokumen resmi pemerintah pun berbahasa Indonesia. Iklan-iklan membujuk publik menjadikan bahasa Indonesia makin berpengaruh. Pada saat berbahasa Indonesia, sekian orang mengerti kata-kata berasal dari pelbagai bahasa. Mereka berpikiran kata-kata dalam bahasa Indonesia diperoleh dari bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Pengetahuan diperoleh saat belajar di sekolah atau membaca buku-buku. Percakapan keseharian kadang memicu renungan untuk menemukan persamaan dan perbedaan bahasa-bahasa. Penggunaan kata-kata menguak asal dan pemaknaan. Pada masa 1950-an, pengaruh dari bahasa Inggris makin membesar, setelah selama ratusan tahun bahasa-bahasa di Nusantara dipengaruhi bahasa Arab. Kata-kata dari dua bahasa itu diterima dalam bahasa Indonesia, mendapat peresmian dengan masuk dalam kamus-kamus bahasa Indonesia.
Baca juga:  Pluralisme, Bias Keagamaan, dan Imparsialitas

Di majalah Varia, 22 Juli 1959, iklan tanpa gambar diajukan penerbit dan toko buku Mutiara, beralamat di Pasar Baru Timur 24, Jakarta. Keterangan mengandung “sombong” terpasang di bagian atas: “Penerbitan pertama kali di Indonesia.”

Di Indonesia, masa 1950-an teringat masa ramai kamus.

Kamus-kamus beragam bahasa terbit dan dipelajari. Sekolah dan pekerjaan membuat orang-orang menginginkan belajar bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lain. Politik, perdagangan, dan pariwisata memicu kemunculan istilah-istilah dari pelbagai bahasa asing. Kamus-kamus tentu diperlukan.

Abd bin Nuh dan Oemar Bakry meramaikan pasar perkamusan dengan membuat Kamus Indonesia-Arab-Inggeris. Kita susah mengimajinasikan bentuk kamus gara-gara tak ditampilkan dalam iklan.

Keterangan bisa mengecewakan bagi orang-orang belum memiliki koleksi lengkap: “Kamus ini kelandjutan dari Kamus Arab-Indonesia-Inggeris jang telah mendapat sambutan hangat dari masjarakat. Permintaan-permintaan disegerakan terbitnja kamus ini banjak sekali dan sjukurlah sekarang dapat dipenuhi.” Ada kamus mendahului mungkin belum dimiliki pembaca. Dua kamus disusun dua orang berbeda cara membaca (urutan) dan kegunaan. Kita membaca sepintas mungkin salah mengerti untuk dua buku: Kamus Arab-Indonesia-Inggeris dan Kamus Indonesia-Arab-Inggeris.

Pada masa 1970-an dua orang itu juga membuat Kamus Arab-Indonesia. Kita mengetahui dari cetak ulang ketiga, 1979. Penerbit kamus tetap Mutiara. Di kata pengantar, kita mengetahui hal-hal penting: “Kamus Arab-Indonesia-Inggeris jang beredar semendjak tahun 1953 mendapat sambutan jang hangat dari masjarakat, sehingga sampai mengalami beberapa kali tjetakan ulangan… Karena pemakaiannja jang begitu luas, maka kami djuga menerima berbagai usul perbaikan. Diantara usul jang kami terima ialah menerbitkan edisi chusus jang hanja memuat dua bahasa sadja: Arab dan Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan masjarakat jang mempergunakan dua bahasa itu sadja, kami terbitkanlah edisi Indonesia-Arab ini. Isinja sama dengan Arab-Indonesia-Inggeris. Jang ditiadakan hanja bahasa Inggerisnja sadja.”
Baca juga:  Kita dan Tragedi 65 (2): Apa Kabar Rekonsiliasi?

Di situ, tercatat penerbitan Kamus Arab-Indonesia pada 1971.

Kamus-kamus terus tumbuh sejak masa 1950-an sampai 1970-an. Bahasa-bahasa digunakan di Indonesia dipelajari dan dimengerti dengan kamus-kamus. Penjelasan bahwa kamus-kamus terbitan Mutiara itu laris mengesankan pelajaran bahasa-bahasa di sekolah-sekolah terduga maju dan bermutu.

Orang-orang mau membeli Kamus Indonesia-Arab-Inggeris diiklankan dalam majalah Varia mendapat petunjuk dahulu: “Bahasa Indonesia dalam kamus ini disusun menurut alfabet huruf Latin seperti kamus bahasa Indonesia lainnja. Bahasa Arab disusun dengan uraian lengkap tentang kalimat-kalimat mufrad, djamak, taksir, harkat, ‘ain fi’il madhi, mudhari’ dan masdarnja dengan kelise tulisan nasaac jang indah. Bahasa Inggeris lengkap dengan pendjelasan kata-kata: adjective, noun, verb dan sebagainja.” Kamus dibuat dengan serius dan keunggulan.

Kamus laris dan mengaku bersejarah terbit pada 30 Djuni 1959. Kita menduga ada orang-orang membuat acara ulang tahun kamus asal keranjingan belajar bahasa-bahasa. Begitu.

Baca Juga

Artikel ini di kliping dari Alif.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.

Terbaru

  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • Malware Glassworm Serang Lagi VSCode, Hati-hati!
  • Walmart dan Google Bermitra untuk Kamera Rumah Google Home: Pengalaman Langsung
  • Gemini Dapat Bisa Atur Perangkat Rumah Melalui Home Assistant Pakai Suara, Desember 2025
  • Asahi, Produsen Bir Jepang, Akui Kebocoran Data 15 Juta Pelanggan
  • Google Messages Ada Fitur Baru: Pesan Grup, Mode Gelap dan Integrasi dengan Google Duo
  • 5 Laptop ASUS Terbaik dengan Tampilan Mewah dan Build Quality Premium
  • Pria di Balik Serangan ‘Twin Wifi’ Mencuri Wifi, Dikenakan Hukuman 7 Tahun Penjara
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme