Pengurus dan warga Nahdlatul Ulama (NU) di kota Probolinggo sedang berduka dan berkabung. Mereka kehilangan A’wan PCNU Kota Probolinggo ustadz Zaki Basya’ib yang wafat pada Ahad (19/7) dini hari pukul 03.00 WIB pada usia 60 tahun.

Sejak kabar duka ini tersebar, rumah duka yang berada di jalan Kartini kelurahan Sukabumi kecamatan Mayangan Kota Probolinggo banyak didatangi petakziah untuk menyampaikan ucapan belasungkawa sekaligus membacakan tahlil. Jenazah almarhum Ustadz Zaki Basyaeb dimakamkan di kompleks pemakaman umum bakda Dhuhur sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah kerabat tampak mengiringi kepergian almarhum ke peristirahatan terakhir. Hadir dalam pemakaman ini Rais Syuriyah PCNU Kota Probolinggo KH Azis Fadhol, Ketua PCNU Kota Probolinggo Muhammad serta sejumlah pengurus lembaga, lajnah, dan badan otonom sekota Probolinggo. “Yang saya tahu beliau punya penyakit stroke yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir. Setelah diobati sebenarnya sudah sembuh. Mungkin tadi pagi tiba-tiba kambuh lagi dan akhirnya wafat di rumahnya,” kata Wakil Ketua PCNU Kota Probolinggo H Ahmad Hudri. Menurut Hudri, almarhum merupakan satu-satunya penggerak tradisi Aswaja di Kampung Arab Kota Probolinggo yang mayoritas menganut aliran ormas lain. Di tempat itu, almarhum merupakan seorang da’i yang berjuang melestarikan paham Aswaja. “Beliau yang berjuang melestarikan tradisi amaliah Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) di kampung Arab Kota Probolinggo. Kepergian beliau seperti hilangnya satu pejuang Aswaja di Kota Probolinggo,” tegasnya. Hudri menambahkan bahwa kiprah ustadz Zaki di lingkungan NU sangat besar. Ia aktif di NU mulai dari tingkat ranting hingga akhirnya dipercaya memegang amanah sebagai A’wan PCNU Kota Probolinggo. “Beliau menjadi panutan masyarakat di kota Probolinggo. Ia salah satu pejuang yang ikhlas membesarkan NU di kota Probolinggo,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K) Sumber: NU Online