Skip to content

emka.web.id

Banner 1
Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Tak Lekang di Telan Zaman: Dinamika Aboge di Antara Ajumanis, Amiswon, dan Asapon

Posted on May 14, 2022 by Syauqi Wiryahasana
Kliping Pemikiran Islam, Ditulis oleh Heru Harjo Hutomo

Para penganut Islam-Jawa Aboge baru merayakan lebaran kemarin pada tanggal 04 Mei 2022. Salah satu varian dari Islam-Jawa ini memang tak mendasarkan perhitungan harinya pada sistem perhitungan syamsiyah maupun qamariyah.

Aboge pada dasarnya adalah sebuah sistem penanggalan Jawa yang konon diciptakan oleh Sultan Agung di Mataram yang berupaya memadukan sistem penanggalan Islam yang mendasarkan diri pada peredaran bulan (Hijriah) dan sistem penanggalan Hindu yang mendasarkan diri pada peredaran matahari (Saka).

Menurut Lombard, sistem penanggalan Aboge diciptakan untuk menyiasati perbedaan Islam dengan Hindu-Jawa dengan cara membuat beberapa hari perayaan di antara keduanya terjadi secara bersamaan (Nusa Jawa: Silang Budaya, Jilid 2, 2005).

Pemaduan dua sistem penanggalan ini, dalam istilah M.C. Riclefs, adalah bagian dari apa yang disebutnya sebagai “sintesis mistik” yang terjadi pada masa Sultan Agung dan Pakubuwana II di Surakarta (Mystic Synthesis in Java, 2006).

Tersebab itulah pada masa ini terdapat varian Islam-Jawa yang dikenal sebagai Islam Aboge. Sehingga, seumpamanya, tahun baru Islam yang terjadi pada bulan Muharram terjadi bersamaan dengan tahun baru Jawa Sultan Agungan yang terjadi pada bulan Suro.

Tersebab itu pula sistem penanggalan Jawa Aboge, dengan beberapa perayaan hari-hari Islamnya, tak mencerminkan Islam yang Arab-oriented dan tak pula mencerminkan Hindu yang terlebih dahulu ada di Jawa. Tak ayal lagi, dalam hal ini, Sultan Agung ikut pula membidani lahirnya varian Islam-Jawa yang sudah dimulai pada era walisongo.
Baca juga:  Ronggawarsita dan Secarik Catatan Tentang Susu yang Menyembul Keluar
Aboge sendiri pada dasarnya adalah singkatan atas tahun Alip yang jatuh pada hari Rabu Wage. Tahun-tahun lainnya adalah “Akatpono” atau tahun Ehe yang jatuh pada hari Ahad Pon. “Jangahpono” atau tahun tahun Jim Awal yang jatuh pada hari Jum’at Pon. “Jasapaing” atau tahun Je yang jatuh pada hari Selasa Pahing. “Daltugi” atau tahun Dal yang jatuh pada hari Sabtu Legi. “Bemisgia” atau tahun Be yang jatuh pada hari Kamis Legi. “Wunenwon” atau tahun Wawu yang jatuh pada hari Senin Kliwon. Dan “Jangahgia” atau tahun Jim Akir yang jatuh pada hari Jum’at Wage.

Dengan demikian, menjadi terang kenapa para penganut Islam Aboge merayakan lebaran pada hari Rabu Kliwon, 04 Mei 2022, dan bukannya pada hari Senin Pon, 02 Mei 2022. Sebab, dalam sistem penanggalan Aboge, tahun ini adalah tahun Alip yang jatuh pada hari Rabu Wage, dimana menurut rumus “Waljiro,” yang merupakan singkatan dari Syawal hari 1 pasaran 2, bulan Syawal jatuh pada hari Rabu Kliwon.

Namun sebenarnya, di samping Aboge, pada hari ini ternyata orang Jawa mengenal pula sistem penanggalan yang bernama Ajumanis, Amiswon, dan Asapon. Meskipun tiga dari yang terakhir tak membuahkan sebuah golongan yang kemudian memiliki tradisi sendiri seperti Aboge, namun keempatnya sebenarnya adalah fase sejarah yang pernah dilalui oleh orang Jawa.
Baca juga:  Marxisme dan Wayang Purwa
Sebagaimana Aboge, Ajumanis merupakan singkatan dari tahun Alip yang jatuh pada hari Jum’at Legi. Sementara Amiswon merupakan singkatan tahun Alip yang jatuh pada hari Kamis Kliwon. Sedangkan Asapon merupakan singkatan tahun Alip yang jatuh pada hari Selasa Kliwon. Jadi seumpamanya yang dipakai adalah Ajumanis, maka tahun baru atau tanggal 1 pasti jatuh di hari Jum’at Legi.

Astrologi Jawa yang sampai sekarang masih dipakai kebanyakan mendasarkan diri pada rumus Aboge, meskipun sebenarnya fase sejarah di Jawa telah sampai pada fase Asapon dimana dengan tahun masehi hanya selisih 1 hari. Jadi seumpamanya idulfitri kemarin memakai rumus Asapon, maka idulfitri akan jatuh pada hari Selasa Wage, 03 Mei 2022.

Namun, bagi kebanyakan orang Jawa ternyata rumus Aboge yang tetap dipakai. Tak sekedar bagi pengikut Islam Aboge saja, bagi kebanyakan orang Jawa pun rumus Aboge tetap menjadi dasar dalam menentukan urusan pernikahan, dst.

Di sinilah saya kira apa yang disebut M.C. Ricklefs sebagai “sintesis mistik” yang dominan sejak era Sultan Agung di Mataram dan Pakubuwana II di Surakarta seolah terkodifikasikan. Sehingga, misalnya, untuk merubah rumus penanggalan mesti pula harus merombak sufisme Jawa dan keyakinan yang selama ini menopangnya. Sebab, menurut Ricklefs, “sintesis mistik” ini sebenarnya adalah hasil pemahaman orang Jawa atas sufisme yang seturut dengan zaman dan kebudayaan yang melingkupinya.
Baca juga:  Sang Mursyid
Ricklefs pun menegaskan pula bahwa karena spiritualitas Jawa seperti yang mendasari Islam Aboge inilah, yang sebelum Islam datang di Jawa telah terlebih dahulu ada, konon agama Islam dapat diterima secara leluasa dan berkembang biak di Jawa. Sebab, ternyata Islam dengan sufismenya sama sekali tak asing bagi orang Jawa pada masa itu.

Maka, lazim ketika waktu itu orang Jawa yang sudah memeluk agama Islam dan bahkan telah bersyari’at juga percaya pada keberadaan Nyi Rara Kidul, para danyang, dst., dimana kepercayaan-kepercayaan semacam ini jelas tak ada di Arab ataupun di negeri-negeri lainnya.

 

Baca Juga



Artikel ini di kliping dari Alif.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.
Banner 1
Seedbacklink

Recent Posts

  • Inilah Landak Moncong Pendek (Tachyglossus aculeatus)
  • Inilah Tata Surya Baru, TRAPPIST-1 dengan 7 Planet Mirip Bumi
  • Wafat: José Mujica Presiden Termiskin Didunia
  • Review Suzuki eVitara 2025
  • Antonov An-225 Akan Dibuat Kembali 2025!
  • Auto KAYA Tambang Dasar Laut: Nodul Polimetalik
  • Huawei Gebrak Amerika dengan OS PC dan Prosesor Kirin X90
  • Review Rumah Cantik SMR House Audriecw
  • Review Mazda EZ-6 Sports Edition China
  • Ini Loh Syarat Masuk SMA Unggulan Garuda 2025
  • Gaji 13 PNS/PPPK 2025, Ini Besarannya
  • Bukan IPA/IPS/Bahasa, Ini Maksud Rumpun Mapel SMA
  • Inilah Daftar Beasiswa Pemerintah untuk S1,S2,S3 LENGKAP!
  • Taksi Driverless Pony.ai Insiden Alami Kebakaran Pertama
  • Baidu Akan Ekspansi Robotaxi ke Eropa, Indonesia Tertinggal Makin Jauh
  • Trump Jago Dagang, Qatar Beli 210 Pesawat Boeing Jumbojet
  • AS dan Arab Saudi Deal Jual-Beli Senjata 142 Miliar Dollar
  • Sejarah Injil Thomas dan Kristen Gnostik yang Terlarang
  • Sejarah Mufti Palestina Berkoalisi dengan NAZI Jerman
  • Trik Licik Bandar Judi Online yang Kamu Belum Tahu
  • Misteri DNA Nenek Moyang Manusia Mexico
  • Sejarah Peradaban Tartessos
  • Benarkah Badai Matahari Picu Gempa 8 Skala Richter Atau Lebih?
  • Sejarah Harley-Davidson Jadi Kultus Tato Terbanyak di Dunia
  • Guru Gembul: Pacaran Menurut Sains Itu Baik?

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically